⌠SEMUA CHAPTER MASIH LENGKAP⌡
PRINCESS DIARIES #1
"She just came and went without leaving the glass shoes as recorded in the book. That's because she was created not as Cinderella."
Alice de Marthaguella, seorang gadis cantik yang disemb...
Oh, ya... Sebelum kalian baca, aku mau kasih tahu kalau sinopsis SINC aku ubah.
Kalian bisa langsung cek apa yang berubah di sana. Sebenarnya tidak banyak yang berubah, hanya ada yang dihapus dan ditambahkan. Hehehehe...
Itu saja yang aku sampaikan.
Happy Reading....
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Helena :
Baik Helena maupun Kathleen, sama-sama terkejut dengan kehadiran Alice yang tidak tepat.
Kathleen menatap Alice dari ujung kepala hingga ujung kaki dan menyadari bahwa gadis yang bernama Alice itu sangat mirip dengan Helena ketika masih muda.
Helena segera berdiri, kemudian mendekati Alice dan menyentuh kedua bahu gadis itu.
"Alice? Ada apa kamu mencariku? Jika itu hal penting, tunggulah aku di kamarmu. Aku akan segera menyelesaikan urusanku, lalu menemuimu."
Alice menatap bingung Helena, kemudian menggelengkan kepalanya. Dia menundukkan kepalanya sedikit. "Maaf karena aku terlalu lancang memotong pembicaraan kalian."
Kathleen yang mendengarnya langsung menyahut, "Tak apa. Kami akan segera menyelesaikan pembicaraan kami dan aku pastikan Helena akan menemuimu."
Alice mengangkat kepalanya dan menatap Kathleen serta Helena bergantian sebelum menggangguk pelan. "Baiklah. Silakan nikmati waktu kalian lagi. Maaf telah mengganggu."
Helena tersenyum, lalu mengelus rambut panjang Alice yang tergerai. "Ini bukan masalah besar, jadi tenanglah...."
Alice mengiyakan, lalu beranjak keluar dari ruang makan.
Sepeninggalan Alice, Kathleen segera bergerak menghampiri sahabatnya yang tampak kebingungan.
"Siapa gadis bernama Alice itu?" tanya Kathleen dengan nada mengintimidasi.
Helena berbalik, kemudian menghela napas. "Dia adalah...."
***
Erick :
Erick kebingungan saat melihat ayah dan ibunya tengah membahas hal yang serius jika dilihat dari raut wajah keduanya yang tegang. Samar-samar dia bisa mendengar bahwa Kathleen berkata ada seseorang yang mirip dengan Ratu Helena.
Karena rasa penasaran yang besar, Erick melangkah mendekati kedua orangtuanya.
