❦Dijodohin » Cha Eunwoo

🕊Thirty •Three•

Suara dentingan gelas menghiasi ruangan sunyi yang dimana penghuninya sedang bermisuh misuh didalamnya.

Terkecuali eunwoo, dia lagi sibuk memijit lengan istrinya yang mulai memar bahkan keseleo akibat ulah bocah yang menyerang hana tadi.

"Jeongin, jisung! Kalian kenapa mukulin kak hana sih? Liat sekarang badan kak hana pada memar gara-gara kalian!" omel ibunya eunwoo selaku bibi dari kedua bocah itu.

"Aku kira maling tante, soalnya gerak-geriknya mencurigakan" sahut jisung sambil membetulkan kacamata bulatnya.

"Jeongin juga gak tau dia siapa, jadi jeongin langsung pukul aja" celetuk jeongin yang duduk disebelah jisung seraya menunjuk hana yang lagi meringis kesakitan gara-gara insiden tadi.

"Kenalin dia kak hana, istrinya kak chanu" ucap ibunya eunwoo.

"Apa dia istrinya kak eunwoo?" jisung membelalakan matanya kaget mendengar penuturan bibinya barusan.

Begitupun dengan jeongin yang tadinya tengah sibuk memukul-mukul gelas kaca ditangannya langsung diam mendengar itu.

"Oh jeongin ngerti! jadi kak chanu udah nikah?" tanya jeongin antusias, "kata guru jeongin, kalo udah nikah berarti udah punya anak dong? Ih mana jeongin mau liat anak hasil bikinan kak chanu" ucap jeongin dengan tampang polosnya.

"Mana kak bayi nya? Jeongin mau liat" jeongin bangkit dari bangku lalu menghampiri hana dan eunwoo sambil tersenyum lebar, menampakan deretan giginya yang dipagari bahel warna putih.

"AKKH..... SAKIT BEG-Sayang!" rintih hana sewaktu jeongin menarik-narik tangannya yang sakit.

Seakan tak perduli dengan itu, jeongin tetap gencar memampangkan gigi behelnya sembari loncat-loncatan. Beberapa detik kemudian bocah bermarga 'Yang' itu beranjak dari tempatnya dan meninggalkan mereka semua.

"Ih kalo kalian gak mau kasih tau, biar jeongin aja yang cari sendiri" ujar jeongin kesal dan mulai mentelusuri ruangan demi ruangan di apart ini.

Mau dicari sampe felix jadi anggota ke sepuluh Twice juga gak bakalan ketemu, toh mereka juga belom bikin debay-nya kok.

"Masih sakit?" tanya eunwoo seraya meniup luka ditangan hana yang baru saja ia oleskan obat.

"Mendingan" jawab hana, samar-samar senyum hana merekah melihat dirinya telah diperlakukan manis oleh orang dihadapannya.

Jarak diantara mereka sangat dekat, membuat jantung hana maupun jantung eunwoo sendiri berdetak lebih cepat bagaikan ada pesta kembang api didalamnya.