🕊Five (Wedding's)

27.2K 2K 165
                                    

"Apakah saudara Eunwoo bersedia menerima saudari Hana sebagai istri sah anda? " tanya pendeta, yaps kita lagi mengingkarkan janji suci digereja.

"Ya, bersedia!" jawab eunwoo, gantennya gak nahan. Dan kayanya dia udah menerima keadaan buat dijodohkan dan dinikahkan dengan gue.

"Dan apakah saudari Hana bersedia menerima saudara Eunwoo sebagai suami sah anda? " sekarang giliran gue yang ditanya pendeta.

"Y-ya, saya b-bersedia"

Kita sama-sama mengucapkan janji suci, dan disesi pemakaian cincin, kita sama-sama memakaikan cincin pernikahan kita, sumpah jantung gue deg-deg an gak karuan.

Tiba saatnya Disesi yang semua orang nantikan, yaitu-







CIUMAN.







"CIUM, CIUM, CIUM, CIUM~" teriak mamih, tante, dan anak the kancuters



Gue gugup banget, banget. Dan eunwoo juga cuma senyum kikuk sama kaya gue. Dia bingung apa yang harus dia lakuin.




Tangannya bergerak buat menarik pundak gue mendekat kearahnya, gue sempet bingung. Tersenyum manis sekilas. Lalu,






CUP



Secara tiba-tiba dia mencium kening gue sambil memegang pundak gue. Gue menikmatinya yang membuat gue reflek menutup mata. Tamu-tamu yang datang memberikan tepuk tangan yang meriah. Sampai Eunwoo menjauhkan bibirnya dari kening gue.

"CIUM DIMULUT DONG! " Sumpah itu Si Mingyu, liat aja tuh orang gue jadiin perkedel ntar.

"MULUT! DIMULUT" Sorak semuanya.

Gila kali dicium kening aja udah bikin jantung gue meledak, apalagi dimulut pingsan kali ya?
















"Sorry.... "

Itu kata terakhir sebelum ada benda kenyal yang menempel dibibir gue. Dan rasanya manis.





🌉🌉🌉

Hening, canggung, campur aduk disuasana ini.

Gue lagi ada dimobil eunwoo, cuma berdua, saya dan dirinya.

"Ehh, ini kan bukan jalan menuju rumah lo? "Tanya gue memecahkan keheningan.


"Kita bakal tinggal diapartement. "


Oh iya gue hampir lupa, kita dikasih Mobil, Rumah, Apartement sebagai hadiah pernikahan kita, udah kaya Vicky Prasetyo aja, tapi ini benar no tipu-tipu.










"AAAKHHH...... S-SAKITHHH, HNGHHH... " Suara nista terdengar dikuping gue saat kita ingin menuju kamar apartement. Tepat Melewati beberapa kamar dilantai 4, suara ini terdengar.

"Ayo buruan pergi ,nista disini! " ajak eunwoo sambil menarik gue menjauh dari suara itu.











"Wah apartement nya gede juga ya! "


"Wah kamarnya juga luas, lah kok cuma 1 doang kamarnya? " tanya gue.

❦Dijodohin » Cha EunwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang