Dara nyubit nyubit pipinya disela-sela kerja. Gak gak. Gak mungkin Jojo ngajak dia kan? Dara gak kepikiran bakal gini. Mana dia gak nolak sama sekali, Kan??
Dara mikir, dia siapa mau jalan sama Jojo? Tapi setelah dia mikir ulang, kapan lagi kan dia nonton RAN? bukan masalah uang, tapi kesempatannya yang gak bisa dia sia siain. Gak ada yang mau nemenin dia nonton, dan sekarang, Jonatan Christie yang ngajak dia. How can it's gonna be real?
"Dar, nanti malem ke shabu hac--"
"GAK. G--gak bisa!"
Sesa mengerutkan dahinya, "lo kenapa??"
Dara meringis, "Lo tau?"
"Ya enggaklah,"
"Gue mau nonton RAN,"
"Oh, yaudah-"
"Sama Jojo"
"Lah yau--"
"DARA, SAY THAT'S WAS A JOKE"
Sesa melotot gak percaya sambil ngedeket kearah Dara.
"Sayangnya, enggak." Kata Dara sambil ngerapihin mejanya, dan langsung berlari keluar dari area kerjanya
Gak perduli teriakan Sesa, Dara cuma mau lari dari semuanya. Kenapa dia kayak gini sih? Kenapa harus jadi berurusan sama Jojo, yang jelas jelas bakal memperkeruh semuanya.
Dari karirnya Jojo yang bakal pelan pelan keganggu kalau misalnya ada 'lambe- lambe' yang nyebar info gak aktual. Dara bahkan udah mikir sejauh itu
Sampai akhirnya disela-sela Dara keluar dari gedung, handphonenya bunyi. Dara meniup poninya sebal. Unknown numbernya udah ganti jadi 'Jch'
Aka, Jonatan Christie si ter-segalanya yang bikin Dara mau mati cuma karena deg-degan."Dar, mending nanti-"
"Nanti apanya sih?!" Tanya Dara, ngegas. Masalahnya itu, jantungnya lagi gak beres sama sekali. Udah gak berbentuk.
"Lo kenapa? Kan mau ke Kuningan? Gue jemput abis latihan deh,"
"GAK!"
"Loh--"
"G--gak usah. Gue--naik ojek online aja atau engga, taxi. Ya pokonya gue sendiri aja," tolak Dara
"Dar, gapapa. gue jemput,okay?"
"Nope, Jo. Gak usah--"
Dan, Jonatan Christie se-kurang ajar itu. Senyebelin itu dimata Dara.
Dan akhrinya, Dara sepakat kalau Jojo bakal jemput dia di coffee shop dekat kantor nanti.
Dara gak ada niatan mau balik lagi ke kantor. Izin karena ada keperluan udah cukup buat dia lega hari ini. Gak cape, dan gak pusing.
Dara milih buat selonjoran dikamar, dirumahnya sekarang. Fyi, Orang tua Dara pulang sebulan sekali dari Bandung. Kenapa gak tinggal di Bandung aja? Karena, ya, tempat pulangnya mereka lagi cuma ke Jakarta. Gitu katanya.
Orang tua Dara harmonis harmonis aja, Dara juga ngerasa gak keberatan. Toh Dara udah dewasa, dia bakal baik-baik aja ngurus diri dia sendiri. Mama papanya juga bilang, kalau ada masalah, Dara harus sharing sharing. Dara senang atas semuanya.
Dara malah jadi kepikiran nanti malam. Dara selalu memperingatkan ke otaknya kalau-- ini.bukan.nge.date.buat.apa.pusing?
Dara milih buat istirahat aja sampai
di alam mimpinya.
YOU ARE READING
Premonition | Jonatan Christie
Teen FictionIt was love at first sight, At last sight, at ever and ever sight.