AKIBAT KESALAHPAHAMAN
Buat lo semua yang belum pernah dihukum, gak heran deh hidup lo pasti datar gak ada seru-serunya. Coba deh, sekali-sekali ngerasain kena hukuman, gue jamin pasti ketagihan.
-Marcello Dimitry-☠☠
Akibat perseteruan panas yang dilakukan oleh Dimitry dan Zenco beberapa menit yang lalu di kantin, membuat kedua laki-laki berambut hitam legam itu harus memasuki ruangan horror untuk yang kesekian kalinya. Tak lain adalah ruang BK atau Bimbingan Konseling. Dalam ruangan ini terdapat salah seorang guru berwajah sangar yang telah siap menghukum mereka berdua dengan hukuman yang seberat-beratnya. Namun, baik Zenco maupun Dimitry hanya melempar senyuman tanpa dosa ke guru tersebut.
"DIMITRY! DAZENCO!"
"Iya kenapa bu, dari tadi manggil-manggil nama kita mulu, tapi nggak ngomel." Dimitry berceletuk tanpa rasa takut terhadap guru dihadapannya ini. Suaranya berat pertanda kalau dia sudah puber.
"Kenapa bu? mau bilang saya ganteng? Ah, si Ibu masa baru nyadar sih." Kata Zenco menimpali sambil terkekeh garing.
Guru itu adalah Bu Stepa. Kalau dalam bahasa geografi, stepa artinya adalah padang rumput yang luas dimana hanya terdapat satu atau dua pepohonan saja. Tetapi ini berbeda, Bu Stepa dipanggil Stepa bukan karena beliau mengajar geografi, melainkan karena terdapat seorang guru yang tidak bisa mengucapkan namanya dengan benar. Nama asli Bu Stepa adalah Stephanie atau yang dibaca Stefanie. Namun seorang guru tersebut merupakan keturunan sunda yang tidak bisa bilang huruf F, dan malahan dia membacanya jadi huruf P. Akibat kesalahan penyebutan nama yang terus berulang-ulang, seiring berjalannya waktu nama Stepanie lah yang lebih menonjol. Singkatnya dipanggil Bu Stepa saja.
"NGAPAIN KALIAN CENGENGESAN BEGITU? KALIAN PIKIR MEMBUAT KERIBUTAN ITU LUCU?" Bu Stepa membalas dengan tatapan setajam silet. Ditangannya terdapat penggaris panjang milik guru matematika. Tidak modal sekali.
"WOYAJELAS LUCU BANGET BU!" Tatapan tajam Bu Stepa seolah sudah tidak mempa lagi bagi kedua murid 'langganan' nya ini. "Kayak muka ibu sekarang, persis kayak ondel-ondel bu.... lucu." Kata Dimitry sambil mengulas senyuman tak berdosanya.
Tanpa aba-aba, Bu Stepa menjewer telinga Dimitry dengan kencang. Lalu Bu Stepa menarik jenggut Dimitry hingga membuat cowok itu mengaduh kesakitan.
"Aduh bu... jangan ditarik bu... sakit astagfirullah, jahat amat sih ibu." Gerutu Dimitry sambil memegang jenggut rambutnya yang ditarik oleh Bu Stepa.
"MAKANYA! SAMA ORANG TUA TUH YANG SOPAN!"
Bukannya membantu Dimitry yang tengah kesakitan itu, Zenco justru terbahak sangat kencang. Laki-laki berbola mata hijau itu sangat rela sekali melihat Dimitry kesakitan.
"MAMPUS LO DIM! HAHAHAHA!"
"KAMU JUGA!" Anjer, batin Zenco menjerit. Kedua tangan Bu Stepa kini menjewer telinga kedua murid biadabnya ini. Sama halnya dengan Dimitry, Zenco juga mengaduh kesakitan akibat jeweran dari Bu Stepa yang terbilang sadis.
"Biarpun tadi hanya settingan, minimal kalian izin dulu ke pihak sekolah! Atau nggak ke ibu, biar tidak mengganggu murid lain yang sedang makan dikantin." Kata Bu Stepa galak. Dalam pengucapannya pun banyak penekanan.
"Ya kali bu, berantem pake izin segala. Masa iya kita izin begini 'bu kita mau berantem. Boleh nggak?' Kan gak lucu, Bu." Zenco membalas disela-sela menahan rasa sakitnya.
"Mau lucu kek mau enggak kek, yang penting kalian harus izin! Tadi saya sudah bilang ke Bu Helma, beliau juga tidak setuju dengan perkelahian settingan kalian tadi, maka dari itu... kalian berdua saya hukum!" Lantas Dimitry dan Zenco berdecak. Apalagi Dimitry, cowok itu kesal sekali dengan Bu Helma yang malah tidak setuju mengenai perkelahian settingan ini. Toh, ini juga buat memenuhi nilai mata pelajaran dia juga, mengapa mesti tidak setuju? Tadi juga, pas Dimitry bertanya apakah boleh settingan atau tidak? Beliau menjawab boleh. Namun, Bu Helma tadi tidak bilang kalau settingannya harus dilakukan sekarang juga sih. Jadi yang salah siapa dong?
KAMU SEDANG MEMBACA
Remedy
Teen FictionMarcello Dimitry. Cowok populer di sekolahnya dengan tingkat keabstrakan yang tinggi. Agak aneh memang, terkadang Dimitry terlihat sangar, terkadang gesrek, terkadang menyebalkan dan lain sebagainya. Menjabat sebagai ketua geng membuat dia sedikit...