06 • Percobaan Pembunuhan

1K 279 859
                                    

PERCOBAAN PEMBUNUHAN

"Cinta itu ilmiah datang dengan sendirinya. Cinta ibarat takdir, kita tidak bisa menyanggah, mengeluh bahkan mengubah."

"Kita ibarat wayang dan hati ibarat dalang, dialah penentu kepada siapa kita akan merasakan jatuh cinta."
-Remedy-

☠☠

"ASSALAMUALAIKUM! WALAIKUM SALAM! ASSALAMUALAIKUM! WALAIKUM SALAM! KUTANG MERAH DATAAANG..." Dimitry, Cetta dan Aglero menyanyikan yel-yel Kutang Merah dengan penuh semangat nan heboh membuat seluruh pasang mata yang tengah terduduk manis di lapangan menatap ke arah ketiga cowok itu seolah mereka adalah idola ternama.

"Jreng! Jreng! Jreng! Jreng!" Cetta menyahut bergaya selayaknya cowok itu menggenjreng gitar padahal dia tidak mengalungkan gitar sama sekali di lehernya.

Aku yakin kalian semua pasti tahu yel-yel tersebut :)

Mereka semua banyak yang tertawa bahkan ada yang membuat snapgram atas kekonyolan ketiga cowok yang selalu menjadi sorotan sekolah. Ditambah Zenco dan Romel membuat Kutang Merah semakin sempurna! Cowok ganteng semua isinya, gimana gak sempurna coba :)

"BAWA PASUKAAAN! KUTANG MERAH EY AYAYAYAYAYAAYY!" Mereka berseru dengan lantang lalu saling terbahak sendiri seusai menyanyikan yel-yel Kutang Merah, hal itu tentu menambah paras tampan bagi ketiganya.

Melihat kelakuan anak didiknya tersebut lantas Pak Bruno menggelengkan kepalanya, tidak habis pikir dengan kelakuan mereka yang terbilang ada-ada saja.

Di hadapan Pak Bruno, Dimitry tersenyum ramah lalu berceletuk, "Eh, ada Bapak Bruno Mars, kok masih tinggal di bumi, Pak? Harusnya kan bapak tinggal di Mars." Ujarnya songong sambil cekikikan.

"Besok bapak ke Neptunus malahan soalnya di Mars gak ada oksigen." Sepertinya Pak Bruno sudah ketular gesreknya Dimitry, teman-teman.

"Wah! Berarti besok bapak ketemu spongebob dong! Bilangin pak ke Spongebob sama Patrick dapet salam dari Cetta, gitu." Cetta menyahut dengan ceria seperti biasa. Di akhir ucapannya Cetta tersenyum lebar seraya menaik turunkan kedua alis hitam legam miliknya berkali-kali.

Pak Bruno tertawa menanggapi permintaan nyeleneh Cetta. "Nggak Squidward sekalian?" Ungkap Pak Bruno sama nyelenehnya dengan Cetta. Huh... pantes aja muridnya gesrek lah gurunya kayak begini!

"Yaelah, gak usah ditanya, Pak! Squidy mah harus disalamin." Aglero menyahut, "tapi ntar pas bapak ketemu squidy jangan lupa ye pak bawa tisu 4 lembar sambil nangis terus nyanyi saat air mataku mengalir, ku tak bisa menggunakan tisu, aku hanya butuh 4 lembar 4 lembar saat aku menangis." Lanjut Aglero sambil menyanyikan lirik lagu 4 lembar yang di populerkan oleh Squidward. Sontak mengundang tawa receh teman-teman mereka yang lain. Bahkan ada yang sampai mengeluarkan air mata lalu dengan sigap Cetta memberikan 4 lembar tisu kepada orang tersebut. Entah dari mana tisu tersebut Cetta dapatkan, hanya Cetta dan Tuhan yang tahu.

Para masyarakat receh pun semakin terbahak keras dibuainya.

"Woy udah dong! Sakit perut gue, tau! Ketawa mulu!" Protes salah seorang siswi yang tengah memegangi perutnya.

RemedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang