11 • Berita Hoax

914 189 506
                                    

BERITA HOAX

"Hidup itu memang Brad... makanya tubuh juga harus Pitt."
-Marcello Dimitry-

"Sejatinya hidup itu rumit, serumit rumus limit matematika."
-Dashabira Aqmarelzha-

☠☠

Bintang-bintang bertaburan di cakrawala kian menambah keindahan langit malam yang kelabu. Cahaya rembulan purnama melengkapi megahnya langit. Seorang gadis berambut putih keemasan baru saja hendak keluar rumah menuju apotek terdekat. Berniat ingin menebus obat untuk Ayahnya sesuai resep dari dokter.

Setibanya di apotek tersebut, Shabira segera menunjukkan resep dokter kepada seorang receptionist. Setelah dapat barang yang dimaksud, gadis itu keluar dari apotek dan kembali ke rumahnya.

Ketika sampai rumah, Shabira mengambil segelas air mineral beserta makanan lalu membantu sang Ayah bangun dari posisi tidurnya untuk makan sebelum minum obat. Padahal beberapa asisten rumah tangganya sudah menawarkan bantuan agar mereka saja yang menyuapi dan mengurus sang Majikan. Dengan pertimbangan supaya Anak Majikannya itu beristirahat saja di kamar karena pasti Shabira kecapekan.

Namun Shabira menolak, menurutnya sudah kewajiban seorang anak untuk berbakti kepada orang tua. Apalagi orang tua yang Shabira punya hanya Ayahnya saja sekarang sepeninggal mendiang sang Bunda. Shabira juga selalu mendoakan sang Bunda dan juga untuk kesembuhan Ayahnya setiap sholat.

Sungguh mulia sekali 😊

"Pelan-pelan Yah, nanti keselek," ujarnya di sela kegiatan menyuapi ayahnya.

"Ayah mau minum?" Ayahnya mengangguk. Lantas Shabira mengambil segelas air yang dibawanya tadi lalu membantu Ayahnya untuk minum.

Tak lama kemudian, gadis itu telah selesai menyuapkan makan kepada sang Ayah. Dia menaruh piring kosong tersebut di atas nakas lalu mengambil beberapa obat yang harus Ayahnya minum dari dalam plastik yang berisi obat-obatan yang dibelinya tadi. Menyelipkan tangan kirinya di belakang tengkuk leher Ayahnya untuk membantu beliau meminum obat.

☠☠

Sembari mengerjakan tugas matematika ditemani indahnya suasana malam hari, Shabira terduduk di balkon depan. Jumlah soal yang diberikan oleh guru matematikanya tidak tanggung-tanggung, yaitu sebanyak 35 nomor mengenai materi limit.

Baru lima belas nomor yang berhasil ia jawab dan masih kurang dua puluh soal lagi. Itu pun terdapat beberapa nomor yang jawabannya hampir setengah halaman buku tulis. Dan hal itu sukses membuat otak Shabira mumet seketika.

Gimana gak mumet? Shabira harus menyelesaikan soal yang cara menjawabnya panjang tetapi ujung-ujungnya hasilnya adalah nol atau bahkan tak hingga. Arghh menyebalkan. Mengerjakan soal limit matematika bagi Shabira bagaikan menunggu doi yang nggak peka. Yap, harus ekstra sabar.

Syaneth Prillita : Bi, fotoin soal limit yang dikasih Bu Azhara dong

Sebuah notif dari Aneth muncul. Segera Shabira membukanya lalu mengirimkan foto soal yang yang dikasih oleh Bu Azhara minggu lalu.

 Segera Shabira membukanya lalu mengirimkan foto soal yang yang dikasih oleh Bu Azhara minggu lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RemedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang