TIRED MOOD
"The reality is people mess up. Don't let one mistake ruin a beautiful things."
-Remedy-☠☠
Mobil Dimitry telah terparkir di garasi rumah seseorang. Perlahan tapi pasti, Dimitry melangkahkan kaki menuju pintu rumah dan memencet bel yang terpasang di kusen pintu. Tak lama kemudian, muncul lah seorang wanita paruh baya berusia sekitar 40 tahun-an dari balik pintu. Mengetahui siapa yang bertamu malam-malam begini, wanita itu menyambut kedatangan Dimitry dengan ramah.
"Assalamualaikum, Tante," ujar Dimitry seraya menyalimi punggung tangan wanita tersebut.
"Wa'alaikumsalam. Bah, Tante kira siapa yang bertamu malam-malam gini. Rupanya sang dewa perang dari bumi. Alamak, makin tampan saja kau." Balas wanita itu dengan logat bataknya yang khas.
Dimitry mengukir senyum seraya terkekeh kecil, "Tante juga, makin cantik aja Te. Ariana Grande mah lewattt!"
"Bah, bisa aja kau, makin pintar ngalus rupanya kau. Pantas saja banyak nyantol." Dimitry hanya cengegesan menanggapi. Nyatanya yang nyantol banyak tapi yang kecantol bisa dihitung jari. "Gih sana ke kamar Aglero, kebetulan ada Romel juga di atas. Kalau kau lapar, ambil sendiri ya di meja makan."
"Siaapp Tante! Kalo gitu Dimi langsung ke atas ya Te?" Wanita itu menagngguk mengiyakan. Yaps, dia adalah Mamanya Aglero. Lantas Dimitry langsung ngacir ke lantai dua menuju kamar Aglero.
Pintu kamar Aglero terbuka sedikit menyebabkan Dimitry langsung nyelonong masuk ke dalam tanpa mengetuknya terlebih dahulu —ralat, Dimitry memang selalu nyelonong masuk bila ia mengunjungi kamar Aglero, Cetta, Romel bahkan Zenco. Tapi, karena Zenco tinggal di apartemen mau tidak mau Dimitry harus mengetuknya terlebih dahulu karena pasti yang namanya apartemen, pintu selalu dikunci dari dalam oleh pemiliknya. Kecuali kalau Zenco baru saja memasuki apartemennya dan Dimitry ikut serta.
"Astagfirullahalazim! Kaget, Ya Allah!" Romel nyebut disertai muka pongonya. Refleks, Romel melempar stik PS yang dipegangnya lalu mengelus dadanya.
Pasalnya Dimitry mengenakan celana jeans hitam sementara baju seragam putihnya ia balut dengan hoodie berhawarna hitam juga dan ketika Dimitry masuk ke kamar Aglero, dia memakai tudung hoodienya. Membuat dia terlihat seperti orang jahat di sinetron.
"Stik PS gue anzeng!" Kepala Romel ditoyor oleh Aglero dari belakang.
"Sakit, bego!" Keluh Romel merasa tidak terima atas perlakuan KDP ---Kekerasan Dalam Pertemanan--- dari Aglero.
Mengingat mood Dimitry sedang tidak baik malam ini, tanpa permisi kepada Si Empunya kasur, Dimitry langsung merebahkan tubuhnya ke surganya para keboners dengan posisi tengkurap sambil memeluk guling.
"Ngapa lo Dim? Kusut bener tuh muka kek banci kurang belaian." Celetuk Aglero yang hanya dibalas deheman oleh Dimitry.
"Gue nginep sini ya. Males di rumah." Sudah pasti ini mah ada yang tidak beres. Aglero dan Romel sudah bisa menebaknya. Alhasil Aglero memperbolehkan Dimitry menginap di rumahnya. Selepas dari itu semua, Aglero dan Romel kembali melanjutkan aktivitas main PS lagi, sementara Dimitry langsung terlelap ke alam mimpi.
Perlu kalian tahu, Dimitry tuh dasarnya pelor alias nempel molor. Asal cowok itu menemukan tempat yang nyaman untuk tertidur, dia pasti langsung molor.
☠☠
Petra tak hentinya melempar barang yang ada di sekitar. Bekas botol-botol minuman terlarang telah menjadi serpihan kaca di lantai. Bahkan kursi serta meja yang terbuat dari besi telah penyok akibat dibanting oleh Petra. Petra ngamuk, emosinya benar-benar sedang tidak terkendali sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remedy
Teen FictionMarcello Dimitry. Cowok populer di sekolahnya dengan tingkat keabstrakan yang tinggi. Agak aneh memang, terkadang Dimitry terlihat sangar, terkadang gesrek, terkadang menyebalkan dan lain sebagainya. Menjabat sebagai ketua geng membuat dia sedikit...