LAGI SAKIT TETEP GALAK
"Jangan terlalu dalam jika mencintai seseorang. Karena kamu tidak tahu apakah dia benar-benar mencintaimu dengan tulus atau tidak."
-Dashabira Aqmarelzha-"Berani jatuh cinta pada seseorang tandanya kamu juga harus siap disakiti oleh orang tersebut suatu saat nanti."
-Remedy-☠☠
Bersandar di bagian depan mobilnya, sambil memasukkan kedua tangan di saku celana, Ryan celingak-celinguk menunggu Shabira dan teman yang akan cewek itu ajak bersamanya. Sembari menunggu lantas Ryan mengambil ponsel dari dalam saku lalu mencari kontak seseorang dan setelah ketemu, Ryan langsung menelfon orang tersebut.
"Gimana?" Tanya Dimitry setelah mengangkat telepon Ryan.
"Beres mamen! Tenang aja, semuanya berjalan lancar sesuai rencana."
"Cakeepp! Ryan pintar." Puji Dimitry yang mampu membuat Ryan bergidik geli seketika.
"Geli asw!" Terdengar kekehan dari seberang sana, lantas Dimitry berujar lagi,
"Oiya, anak-anak Alcatraz udah balik semua dari tadi. Nanti lo pada langsung aja."
"Wokeh." Dua orang siswi sedang berjalan menuju ke arahnya, mereka adalah Shabira dan Aneth. "Dim, gue matiin ya?" Setelah di jawab deheman oleh Dimitry, Ryan langsung memutuskan sambungan telepon.
"Gak ada yang ketinggalan kan?" Tanya Ryan sekedar memastikan supaya tidak ada barang milik Shabira atau pun Aneth yang tertinggal di kelas.
"Gak ada kok kak."
"Ya udah, masuk," titah Ryan menyuruh kedua anak itu masuk ke dalam mobilnya.
Begitu sudah terduduk sempurna di jok bagian tengah dan Ryan yang juga sudah terduduk di jok kemudi, lalu cowok itu menolehkan kepalanya ke belakang, kemudian berkata,
"Lo berdua kata gue sopir ojek online! Satu orang pindah ke depan, sini." Gerutunya kesal.
"Ya maap atuh. Khilaf aing teh." Jawab Aneth dengan logat sundanya yang khas. "Bi, lo aja gih yang di depan. Sekalian nanti lo tunjukkin arah tempat toko buahnya."
"Yee, Kutil." Shabira keluar dari mobil, berpindah posisi menjadi duduk di jok samping pengemudi. Sebelum jalan tak lupa Shabira memasang safety belt agar aman dalam berkendara. "Kak, nanti mampir ke toko buah di jalan Al-Khafi dulu ya?" Ujarnya pada Ryan.
"Oke." Sedetik kemudian mobil Ryan sudah melaju meninggalkan tempat.
☠☠
Pintu bertuliskan angka '125' yang tertempel di bagian atas, segera Ryan ketuk sebanyak tiga kali.
"Zencow, ini gue Ryan. Bukain cepetan," ujarnya.
Perlu kalian ketahui bahwasanya kebanyakan anak-anak Alcatraz memanggil Zenco dengan sebutan Zencow. Alasannya karena nama Zenco mirip dengan sebuah nama brand susu, yaitu Dancow. Banyak juga dari mereka yang selalu memelesetkan semboyan brand susu tersebut menjadi 'Aku dan kau suka Zencow'.
Jadi, apakah benar kalau Dancow akan mengeluarkan produk baru bernama Zencow?
"Masuk aja, gak di kunci." Balas Zenco sedikit teriak dari dalam.
Lantas Ryan membuka pintu hingga terdengar bunyi 'ceklek' lalu Ryan masuk duluan sementara Shabira dan Aneth mengekori di belakangnya.
"Ngapain lo berdua ke sini?" Tanya Zenco sinis ketika melihat dua orang yang mengekor di belakang Ryan. Sebelum Zenco melekatkan kaos di tubuhnya, Shabira dan Aneth dapat melihat jelas banyaknya perban artistik yang tertembel di tubuh Zenco. Membuat mereka berdua seketika meringis, ngilu. Dan sepertinya Zenco habis mandi, terlihat dari rambut Zenco yang basah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remedy
Teen FictionMarcello Dimitry. Cowok populer di sekolahnya dengan tingkat keabstrakan yang tinggi. Agak aneh memang, terkadang Dimitry terlihat sangar, terkadang gesrek, terkadang menyebalkan dan lain sebagainya. Menjabat sebagai ketua geng membuat dia sedikit...