Part 22

1.6K 107 0
                                    

Kami sedang berada diruang istirahat karena sekarang break syuting. Hanya sebagian saja yang ada diruang ini karena sebagian masih ada yang syuting.

Didalam ruangan ini hanya ada aku, sehun, suho, chanyeol, dan park seren. Park seren disini hanya figuran saja, tapi dia orangnya baik.

Aku menatap sehun yang sepertinya dia menghindari tatapanku. Aku tau dia marah karena konflik pembicaraan waktu disungai han kemarin.

Tiba-tiba saja park seren menyenggol lenganku sambil tersenyum.

"Ada apa ?" tanyaku padanya

"Taruhan yuk ?" pintanya padaku.

"enggak baik" kataku singkat

"Ahh nggak seru" katanya sambil memonyongkan bibirnya.

"Yaudah taruhan apa ?" kataku padanya

"lempar koin" katanya yang membuat aku tidak paham.

"Maksudnya ? Aku bukan orang korea ya, jadi aku tidak mengerti dengan game dikorea" jawabku

Seren mengambil koin dan menunjukkan padaku "Lempar koin itu, kalau kamu milih angka, tapi yang keluar gambar maka kamu kalah, begitupun sebaliknya. Tapi jika kamu milih angka dan yang keluar angka maka kamu menang,  begitupun sebaliknya.  Paham ?" Tanya nya padaku

"Anak TK pun paham" kataku padanya

"Tadi katanya tidak paham, berarti kau dibawah TK" Katanya

"Aku bahkan sudah lulus S3" Jawabku

"Sombong sekali. Mau main tidak ?"

"Apa taruhannya jika aku menang ?" kata ku padanya.

"Apapun yang kau minta, tapi tidak boleh lebih dari harga bajuku" katanya

"Pelit sekali" jawabku

"Tapi jika aku menang kau harus menurut apa perintahku" katanya belagu

"Never" jawabku yakin

"Oke, kau pilih yang mana, gambar atau angka" katanya

"Gambar " jawabku mantap

"oke" dan dia melempar koin nya keatas lalu menyambutnya dengan tangan lagi, lalu menggenggam erat koin tersebut sampai koin itu tak terlihat.

Aku harap-harap cemas apa yang keluar digenggamannya. Perlahan dia membuka tangannya dan terlihat jelas yang keluar adalah...


















Angka

Ohh shittr aku kalah.

Park seren tampak bahagia mengalahkanku

"Apa yang kau inginkan" kataku padanya malas

"Aku ingin kau bernyanyi" katanya

"kau memanfaatkanku ?"

"Sure. Lagipula tiket konsermu sangat mahal, dan aku tidak bisa membelinya. Jika selagi ada yang gratis mengapa tidak dimanfaatkan saja" jawabnya

"Menjengkelkan. Baiklah aku akan bernyanyi" kataku padanya

"Tunggu dulu"

"Apalagi"jawabku malas

"Kau harus menyanyikan lagu berdasarkan apa yang sedang saat ini kau rasakan"

"Kau memojokkanku" kataku padanya

"Ayolah kau harus menepati janjimu"

"Baiklah aku akan menyanyikan lagu berdasarkan apa yang aku rasakan saat inu" aku langsung mengambil gitar yang ada didalam ruangan ini dan mulai memetiknya

Gadis Blasteran - Oh SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang