Part 21

1.6K 96 1
                                    

Setelah makan, kami berkumpul diruang keluarga.

"Kapan kalian akan siap menikah" ucap tuan Oh membuka suara

"Aku belum tau lagi appa" jawabku

"Masa kalian tidak tahu, kalian tidak memikirkan kapan kalian untuk menikah ? Kalau begitu kenapa bertunangan" kata sean oppa.

"Setelah kontrakku dengan SM selesai" sambung sehun yang membuatku terkejut dengan ucapannya. enteng sekali.

"Jika membuatmu akan menunggu lama, kau bisa menikah denganku Rachel" kata sean oppa, yang langsung membuatku tersenyum.

"Rachel tidak akan pernah menikah dengan laki laki lain selain aku" jawab sehun sambil menatap tajam kakaknya

Percaya diri sekali dirimu-rachel

"Jika kau tidak bisa mengasih keturunan pada Rachel bagaimana ?" tanya sean oppa pada sehun

"apa maksudmu ?" tanya sehun

"Siapa tau kau mandul. Lebih baik dia menikah denganku saja yang terbukti sudah bahwa aku tidak mandul" jawab sean

"Kita pulang saja Rachel" sehun langsung berdiri dan menggenggam tanganku.

"Wah kau cemburu pada hyungmu sendiri ?" tanya sean

"Untuk apa aku cemburu padamu yang tidak memiliki dasar kepemilikan terhadal Rachel ? Kau saja yang kurang beruntung karena tidak bisa memiliki kekasih sepertiku" jawab sehun

"Kekasihmu yang mana ?"

"tentu saja rachel. Hanya rachel selamanya dan satu-satunya" jawab sehun lagi.

"Eomma appa, aku pulang dulu" kata sehun pada orangtuanya yang diangguki oleh orangtuanya. Akupun juga pamit pada mereka.

Skip

Sekran kami dimobil untuk pulang. Dan kulihat sehun masih terlihat kesal.

"sean oppa hanya bercanda sehun, dia cuma mau menggodamu" kataku untuk menenangkannya.

"Tapi candaannya itu keterlaluan" Jawab sehun dengan nada kesal

"Tapi dia lucu" kataku

"Kau membelanya ?" tanya sehun sambil menatapku

"Tidak, hanya saja kau jangan bertengkar dengannya gara-gara kehadiranku"

"Bagaimana bisa aku tidak kesal, dari awal datang sampai pulang dia seperti ingin merebutmu dariku" Ungkap sehun

"Dia kan hanya bercanda" jawabku membela

"Terserah" katanya

Huh dasar dingin sekali, sama persis seperti olaf di dalam film frozen

Keheningan mulai terjadi didalam mobil. Karena aku tidak mau suasana menjadi awkarn aku bertanya padanya

"Kau berteman baik dengan D.O oppa ?" kataku padanya

"Tentu saja, 6 tahun bersama membuat kami semua dekat" jawab sehun.

Akupun menganggukkan kepala "Dia baik"

Sedangkan sehun mengangkat alisnya "Kau menyukai D.O hyung"

"Semua wanita menyukai pria yang baik dan..... " akupun menggantung ucapanku. Sementara Sehun tampak menunggu jawabanku
"tampan" lanjutku sambil tersenyum manis.

Tiba-tiba saja sehun membanting stir mobil yang membuatku terkejut.

"Ada apa ?" tanyaku was-was padanya yang sedang membenamkan wajahnya di stir mobil tersebut. Kemudian kembali menyetir

"tidak apa-apa, tadi hanya ada anjing lewat"

Kau bohong sehun, kau jelas terlihat ketidak sukaanmu saat aku menyebut nama D.O oppa. Andai aku bisa membaca isi hatimu, apakah ada aku didalamnya. Tapi sayang, aku hanya bisa membaca pikiran tanpa bisa membaca perasaan-rachel.

Aku hanya mengganggukkan kepala.

"Mau temani aku kesungai han ?" katanya padaku

"Boleh" jawabku sambil tersenyum padanya.

Skip

Sekarang kami duduk dibangku sambil memakan ice cream yang sehun beli tadi.
"Jangan memakan ice cream, nanti tubuhmu tambah membeku" kataku padanya

"Hanya karena memakan ice crem tidak akan membuatku membeku" jawabnya

"aku tidak tahu bahwa orang sedingin dirimu bisa menyukai ice cream yang sama dingin" kataku, dan sehun mengangkat salah satu alisnya.

"Aku tidak dingin, kau saja yang menyebalkan" bela nya

"Aku teringat pertama kali kita bertemu, kau menatapku dingin sekali dan hanya membalas singkat saat aku memperkenalkan namaku padamu" sambil mengingat masa pertama kali melihat sehun

"Aku memang seperti itu" jawabnya lagi

"Kau persis seperti olaf, nama boneka salju di film frozen" kataku padanya yang kini menatapku sangat dalam.

"Kemaren abdullah, sekarang olaf. Menjengkelkan" kata sehun, dan aku hanya tertawa sambil memamerkan lesung pipiku

"Entah kenapa mengejekmu membuatku senang. Aku tidak tau sampai mana aku bisa mengejekmu" jawabku sambil menatap langit

Sehun diam tidak menjawab

"Aku harap ada sedikit waktu tersisa untuk kita bersama, sampai dimana kita tidak dapat lagi bersama" kataku

"Terimakasih masih tetap disini" rancau ku

"kau ini bicara apa sih, aku tak masalah jika setiap hari kau mengejekku, membuatku kesal. Aku menerimanya" kata sehun

"Tapi aku tidak bisa terus melakukannya" suaraku menyendu

"Kau harus mengejekku, menampilkan wajahmu yang selalu membuatku kesal setiap harinya. Aku tidak mau tau" jawab sehun

"Aku seperti menggenggam sebuah gelas. Terlalu erat menggenggamnya akan membuanya retak, tapi jika melepaskannya akan membuatnya terjatuh lalu pecah" kataku menjelaskan.

"Maka peganglah yang kuat, maka dengan begitu kau tidak akan kehilangan sebuah gelas" kata sehun yang ku dengar suaranya mulai memarau.

Aku tau kau paham maksudku sehun. Jika gelas itu adalah kau

"Jika ku paksakan menggenggam gelas dengan kuat, maka tanganku akan terluka" jawabku

"Kau egois. Bahkan gelaspun juga tidak mau hancur pecah jika kau melepaskannya" kata sehun yang membuatku bungkam.

Kau benar sehun, semuanya serba salah. Tapi daripada aku yang menggenggamnya. Lebih baik kuserahkan pada orang yang pantas menggenggam gelas dengan lembut.



























Gadis Blasteran - Oh SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang