Lima

4.2K 493 65
                                    

Siang hari itu Singto memarkirkan mobilnya tepat di depan sekolah Krist, ingin tahu apa yang di katakan Gun padanya tadi malam itu sebuah kebenaran atau tidak, hanya saja sampai bel sekolah berbunyi dab para siswa-siswi itu sudah memasuki kelasnya, hingga membuat seolah menengah keatas menjadi  sunyi Krist tidak kunjung menampakkan dirinya juga.

Hingga akhirnya Singto merogoh sakunya untuk mengambil ponselnya mencoba untuk menghubungi Krist, namun ponsel remaja itu tidak aktif, beberapa kali Singto mencobanya lagi dan lagi berharap akan tersambung pada Krist tetapi hasilnya tetap saja sama.

Sampai Singto mengirimkan pesannya, pada salah satu teman Krist, biasanya Krist akan bermain bersama anak itu jika tidak sekolah, meskipun yang mereka lakukan itu tidak baik, apalagi jika bukan kebut-kebutan di jalanan, dan membuat orang resa, sampai akhirnya Krist berakhir di dalam penjara.

Sudah sering Singto berurusan dengan polisi karena tingkah Krist itu, padahal sudah seringkali Krist berjanji tidak akan mengulanginya lagi, tetapi tiba-tiba saja Krist meneleponnya sambil menangis dan mengatakan bawa dia tertangkap polisi, Singto ingin marah jika Krist bersikap seperti itu hanya saja Singto tidak tega apalagi saat Krist menangis karena hal itu.

Suara notifikasi pesan membuat Singto terbangun dari lamunannya, dengan cepat pria itu melihat ponselnya, balasan pesan yang di kirimkan oleh teman Krist membuat Singto merasa cemas.

Jika bukan bersamanya kemana anak itu pergi?

Itulah yang ada di dalam benak Singto, hingga membuatnya berkeliling untuk mencari Krist, sebab anak itu selalu pergi ke tempat yang tidak jauh dari sekolahnya, pria itu mengelilingi jalanan di dekat sekolah hampir 2 kali tetapi tetapi tidak menemukan apapun. Bahkan Singto pergi ke tempat Krist biasanya bermain game online tetapi tetap saja tidak menemukan Krist.

Akhirnya Singto memutuskan untuk pulang kerumahnya, ketika melihat jika langit mulai mendung dan menghasilkan hujan rintik-rintik yang membasahi jalanan di depannya sekarang, namun tiba-tiba saja dirinya mengingat sesuatu, hingga pria itu langsung memutar balik mobilnya menuju suatu tempat yang mungkin di kunjungi oleh Krist.

_____________

Pria itu melangkahkan kakinya menerobos hujan yang semakin lama semakin besar, mengunakan sebuah payung, ekor mata pria itu meneliti setiap jengkal tempat yang di pijakinya saat ini, mencoba mencari seseorang namun tidak kunjung menemukannya juga, hingga ketika Singto ingin membalikan badannya pria itu tidak sengaja melihat punggung seseorang yang mendudukan dirinya pada bangku raksasa yang berada di sebuah taman itu di bawah guyuran hujan.

Melihat hal itu Singto memutuskan untuk pergi menghampiri seorang remaja yang dia nyakini adalah Krist itu, dan saat pria itu mendekat suara isakan lirih seseorang tertangkap oleh pendengaran Singto, membuat Singto bergegas mendekatinya lalu merengkuh tubuh Krist dengan erat.

Remaja itu menengokan kepalanya ke atas ketika merasakan ada seseorang yang memeluknya, dari belakang itu, Krist langsung menundukkan wajahnya, dan juga mengeratkan jaket yang di kenakannya.

"Apa yang coba kit tutupi?"

Krist menggelengkan kepalanya, "Tidak ada."

"Ada apa?"

Hanya gelengan kecil yang keluar dari Krist, remaja itu hanya menangis dan memeluk Singto tidak ingin mengatakan apa yang tengah terjadi padanya.

________

Dengan ragu Krist melangkahkan kakinya keluar dari kamar mandi, dan berjalan ke arah Singto yang kini tengah mendudukkan dirinya di atas tempat tidur sambil membaca sesuatu, hingga tidak lama kemudian remaja itu mendudukkan dirinya di samping Singto.

[18]. Me Et Illum [ You're Mine ] [ Krist x Singto ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang