BAB 3

43.7K 2K 12
                                    

Pagi harinya Risa bangun lebih dulu dari suaminya, Risa terkejut lantaran ia melihat wajah seorang pria didepannya.

"Ahhhhhhhh" Marisa berteriak tepat didepan wajah Rendra karena ini adalah pertama kalinya bagi Risa tidur seranjang dengan seorang pria. Risa melupakan fakta jika dirinya sudah menikah.

"Berisiiikk" ucap Rendra sembari menutup kedua telinganya dengan tangannya, mata pria itu terbuka dan langsung menatap netra milik wanita yang kini berstatus sebagai istrinya.

"Bisa gak sih gausah berisik" ucap Rendra pada Marisa.

"Maaf" ucap Marisa pelan.

"Sebelumnya aku gak biasa tidur satu ranjang dengan seorang pria asing" ucap Marisa pelan.

"Kamu fikir saya sering tidur dengan wanita asing? Saya juga gak biasa tidur dengan wanita asing! Dan satu lagi yang harus kamu ingat kalau mulai sekarang kamu adalah istri saya" ucap Rendra dengan nada sedikit tajam membuat Marisa semakin menundukkan kepalanya

"Maaf" ucap Marisa lagi.

"Maaf .... maaf, kamu tuh sudah ganggu tidur saya" ucap Rendra pada Marisa. "Ah kalo gini kan saya tidak bisa tidur lagi" Rendra bangkit dari ranjangnya menuju kamar mandi.

Sementara Marisa menghembuskan nafasnya panjang setelah melihat tubuh Rendra menghilang dibalik pintu kamar mandi. Risa memutuskan untuk mencuci wajahnya dan menggosok giginya di wastafel didepan kamar mandi lalu turun kedapur untuk membuatkan sarapan.

"Selamat pagi mama" sapa Risa saat tiba di dapur.

"Selamat pagi sayang, sudah bangun"

"Iya ma,sudah oh ya ada yang bisa Risa bantu?" Tawar Risa pada mertuanya.

"Hmmm...kamu bisa bantu mama bikin sambel buat papa kamu" ucap Risma ragu. Risma sebenarnya masih meragukan gadis dihadapannya ini,apakah Risa memang benar benar bisa memasak atau cuma basa basinya saja.

"Cabai berapa ma?"

"Yang pedas sayang,papa kamu dan suami kamu itu pecinta makanan pedas"

Risa tersenyum sambil melanjutkan aktivitasnya membuat sambal sesuai permintaan ibu mertuanya, tak hanya membuat sambal, Risa juga membantu mengupas beberapa sayur dan memasak beberapa lauk.

"Mama senang hari ini soalnya mama punya menantu yang bisa bantuin mama masak" ucap Risma seraya menggoreng ikan.

"Memangnya biasanya mama cuma masak sendiri?" Tanya Marisa sambil mencuci piring yang telah digunakan.

"Nggak juga sih, biasanya ada pembantu tapi kali ini mereka pulang. Tapi rasanya beda aja masak ditemani pembantu sama masak ditemani menantu. Kalau kamu sama Rendra sudah punya anak yang sudah menikah kamu pasti tau perbedaannya" ucap Risma pada menantunya.

Risa tersenyum sinis. Punya anak? Mana mungkin tom and jerry memiliki anak? Itu mustahil. Mereka tidak akan pernah bisa akur karena sikap mereka sendiri. Terutama sikap Rendra yang sepertinya menutup akses berbaikan untuk Marisa.

"Kamu sama Rendra nanti kalo punya anak yang banyak ya biar gak kesepian, mama aja nyesel cuma punya satu anak kayak Rendra lagi jarang dirumah"

"Kalau mama menyesal kenapa mama gak kasih adik buat kak Rendra" ucap Marisa asal.

Marisa langsung membekap mulutnya dengan tangannya saat tahu ucapannya itu tidak baik. Ucapan Marisa bisa saja melukai perasaan ibu mertuanya.

"Itu dia sayang, mama sama papa sudah berusaha dan berdoa tapi mungkin rejekinya hanya Rendra. Jadi mama sama papa cuma dikasih Rendra aja"

Happiness After Gloomy [COMPLETE] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang