BAB 22

28.2K 1.3K 11
                                    

Waktu terus berlalu, sudah hampir 2 minggu ini Kalisa tinggal di apartment milik Rendra, wanita itu benar benar pintar dalam memanfaatkan kesempatannya untuk berdekatan lagi dengan Rendra melalui putrinya. Tidak ada yang tau tentang keberadaan Kalisa di Jakarta kecuali Rendra, selama 12 hari ini Kalisa mengurung dirinya di apartment milik Rendra, jika mau makan ia tinggal memasak atau delivery saja dan membayar melalui transfer di ponselnya. Kulkasnya bahkan selalu terisi penuh oleh bahan masakan dari Rendra, Rendra memang sengaja mengisi kulkasnya dengan alasan Keysha karena gadis itu masih kecil dan butuh asupan gizi yang baik.

Pernikahan Rendra dengan Marisa sudah menginjak 9 bulan, namun Marisa tak kunjung hamil juga dan hal itu membuat dirinya resah karena setiap kali pertemuan keluarga ia pasti ditanya "Risa kapan mau punya momongan? Nikah udah 9 bulan kok gak isi isi" . Selalu pertanyaan seputar momongan yang membakar telinganya.

Awalnya Risma memang mendesak menantunya untuk segera hamil, namun entah kenapa semakin kesini Risma tidak seperti dulu lagi, wanita paruh baya tersebut selalu tersenyum jika ditanya kapan menantunya akan memberikannya cucu, begitupula dengan Rendra, suaminya tak begitu mendesaknya untuk segera hamil.

Saat ini baik Rendra dan Risa jarang berhubungan suami istri, apalagi saat Risa sudah memutuskan untuk bekerja sebagai dokter anak dirumah sakit Alan, rumah sakit tempatnya dulu melaksanakan praktik. Sementara Rendra sering mengunjungi apartmentnya untuk mengunjungi Lisa jika sang istri bekerja.

"Kamu harus siapkan mental kamu untuk besok" ucap Rendra memecah keheningan. Saat ini Rendra dan Lisa tengah duduk di ruang tv di apartment Rendra.

Lisa mengalihkan tatapannya pada pria tampan dihadapannya pria yang dulu sangat hangat padanya kini berubah jadi dingin, ia tahu jika ia yang menyebabkan pria itu berubah dan sekarang ia telah menyesali perbuatannya.

"Ya harus, tapi aku masih ragu" ucap Kalisa pelan

"Kamu tidak bisa selamanya begini, kamu tidak bisa selamanya bersembunyi dari keluarga kamu sendiri, kamu harus keluar Lisa"

"Iya Rendra" balas Kalisa singkat

Rendra menghembuskan nafasnya berat. "Aku pulang dulu, besok malam kita ketemu dirumah ibu kamu" ucap Rendera seraya bangkit dari duduknya.

"Kenapa cepat sekali ren?" Tanya Lisa mencekal tangan Rendra.

Rendra melirik tangan kanannya yang dipegang Kalisa,tak lama kemudian ia menghempaskan tangan Kalisa. "Istriku sudah pulang dan aku mau menyambutnya dirumah" ucap Rendra lalu meninggalkan Kalisa yang masih diam ditempatnya.

Kalisa hanya diam saja mendengar ucapan Rendra, ya mantan kekasihnya itu terlihat sudah membuka hatinya untuk sang adik, ada rasa penyesalan tersendiri dihati Kalisa karena keegoisannya yang tak mau mendengar nasihat orang akhirnya ia jadi seperti ini, Kalisa merutuki kebodohannya sampai sampai ia tak sadar jika air matanya jatuh begitu saja.

Sementara itu saat ini Marisa bingung karena rumahnya terlihat sepi, tak biasanya Rendra tidak dirumah selarut ini. Tapi Risa tak mau berfikiran buruk pada suaminya, karena sudah lelah akhirnya ia memutuskan untuk beristirahat dikamarnya.

Saat Marisa hendak tidur pintu kamarnya dibuka, menampilkan sosok suaminya dengan membawa jas ditangannya dan kancing kemeja yang sudah terbuka.

"Kamu baru pulang mas?" Tanya Risa memecah keheningan

"Iya,kamu sudah dari tadi?"

"Nggak juga sih, aku juga baru sampai dan mau tidur" ucap Risa seraya berjalan menuju ranjangnya.

"Yaudah mas mandi dulu,kamu tidur aja ya"

"Iya"

"Oh ya besok jadi makan malam dirumah mama kamu kan?" Tanya Rendra sebelum masuk kamar mandi.

Happiness After Gloomy [COMPLETE] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang