BAB 38

31.8K 1.3K 14
                                    

Saat malampun begitu Rendra masih saja uring uringan lantaran sang istri masih belum pulang juga, padhalan waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam. Ia mondar mandir diruang tamunya sambil menatap jam, pintu, dan jendela secara bergantian.

Sementara itu ditempat lain Marisa tengah tertawa karena mendengar lawakan dari Roy. Roy menceritakan awal mula kedatangannya saat di Perancis saat pria itu ditipu oleh teman kuliahnya karena tak bisa berbicara Bahasa Perancis.

"Kamu lucu banget sih Roy mau aja disuruh beli buku di toko bangunan" ucap Marisa sambil tertawa. Ah sungguh Roy ternyata tidak secerdas yang ia fikirkan.

Roy kesal karena Marisa selalu menertawakannya, namun ia juga senang bisa melihat tawa Risa setelah bertahun tahun. "Sudah kubilang aku tidak bisa Bahasa Perancis"

"Ya aku tahu, tapi setidaknya kau juga harus mempelajari bahasa itu, mengingat ayahmu yang menikah dengan wanita Perancis begitu juga dengan bisnis ayahmu juga ada di Perancis Roy. Kau putra pertama sekaligus anak laki lakinya jadi ada kemungkinan besar kau akan menjadi penerusnya"

"Risa sebelumnya tidak pernah terfikir olehku untuk pergi ke Perancis. Aku tidak pernah membayangkan untuk tinggal disana"

Risa sadar jika Roy mengungkit masa lalunya lagi. Wanita itu merasa bersalah lagi. "M..maaf Roy"

Roy tahu jika ucapannya salah sehingga ia membuat Marisa sedih lagi.

"Sudah sudah kamu istirahat lagi sana" ucap Roy sembari menaikkan selimut Marisa.

"Roy kamu pulang ya" ucap Risa menghentikan kegiatan Roy.

"Kenapa?"

"Ini sudah malam Roy. Ayahmu pasti mencarimu. Kamu pulang ya karena besok kamu harus bekerja Roy" ucap Marisa sambil menatap mata Roy.

"Kamu akan sendirian? Mana suamimu kenapa dia tak datang kemari?" Tanya Roy pada Risa. Ah sebenarnya Roy tak suka menyinggung tentang suami Marisa karena ia ingin menghabiskan waktunya dengan Marisa, namun kali ini Risa mengusirnya apalagi ia juga tidak memberitahu suami Marisa jika saat ini istrinya tengah dirawat dirumah sakit.

"Suamiku mungkin akan kesini nanti"

"Kamu yakin?"

"Ya Roy kamu pulanglah"

"Risa aku belum memberitahu suamimu jika kamu masuk rumah sakit" ucap Roy membungkam Marisa.

"Setelah kamu pergi dari sini aku akan menghubungi suamiku" ucap Marisa sambil tersenyum tipis pada Roy.

Roy menghembuskan nafasnya pelan. Ya Marisa benar ia harus pulang, meskipun ia ingin menemani Risa dirumah sakit namun ia tetap tak bisa karena Risa telah bersuami dan yang lebih pantas melakukan itu adalah suami Marisa bukan dirinya.

"Aku pulang, kamu hati hati disini" ucap Roy pada Marisa.

Roy meninggalkan Marisa sendiri diruangannya. Setelah Roy pergi Marisa memejamkan matanya. Risa tidak menghubungi suaminya karena ia masih kesal pada suaminya itu.

Pagi harinya Risa diperiksa oleh seorang dokter cantik bermata biru.

"Selamat pagi ibu Risa" sapa dokter itu ramah.

"Selamat pagi" balas Marisa tak kalah ramahnya. Dokter itu memeriksa Marisa

"Semuanya baik baik saja, ibu tidak perlu khawatir kandungan ibu juga baik baik saja selama ibu tidak stres dan banyak kegiatan, vitamin dari saya juga harus ibu minum" jelas dokter itu dan Marisa mengangguk patuh.

"Dok saya harus dirawat berapa lama?"

"3 hari saja kalau ibu mendengar nasihat saya maka ibu akan cepat pulang karena sudah tidak ada yang perlu dikhawatirkan"

Happiness After Gloomy [COMPLETE] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang