BAB 45

29.2K 1.2K 8
                                    

Hari terus berlalu. Baik Kalisa dan Marisa sama sama menikmati hari hari mereka sebagai seorang istri. Pernikahan Kalisa dan William sudah berjalan normal begitu pula dengan pernikahan Marisa dan Rendra yang semakin berwarna saat menjelang kelahiran buah hati pertama mereka.

Seperti saat ini Risa dan Rendra tengah menikmati hari Minggu mereka yang indah dan damai. Mereka mengamati bintang yang bersinar terang melalui kaca besar yang ada dikamar mereka.

"Kamu kenapa?" Tanya Rendra saat melihat istrinya yang tengah gelisah.

"Sakit mas" ucap Marisa sambil mencengkram lengan sang suami.

"Perut kamu sakit?" Tanya Rendra dan Marisa mengangguk.

Tangan Rendra terulur untuk mengelus perut istrinya yang sudah besar. Bagaimana tidak besar saat ini usia kandungan Marisa sudah menginjak 9 bulan belum lagi didalam perutnya kini ada dua bayi.

"Masih sakit?" Tanya Rendra dan Marisa mengangguk.

Rendra mendekatkan dirinya keperut Marisa. "Sayang kalian gak boleh nakal diperut bunda ya, jangan buat bunda kesakitan" ucap Rendra berbisik diperut sang istri.

"Mas" ucap Marisa sambil menahan sakitnya.

"Masih sakit?" Tanya Rendra lagi dan Marisa mengangguk lagi.

"Tumben gak berhenti, biasanya kalo aku elus gini sakitnya hilang" ucap Rendra sambil menatap wajah istrinya yang mulai mengeluarkan keringat. "Kita kerumah sakit ya, usia kandungan kamu sudah 9 bulan tinggal menunggu hari mereka akan lahir. Aku gak mau terjadi sesuatu yang buruk sama kamu dan anak kita" ucap Rendra pada Marisa.

Marisa menggelengkan kepalanya. "Nggak usah, aku baik baik aja kok mas"

"Baik apanya kalo gini? Muka kamu tuh berkeringat gini deh, kita kerumah sakit sekarang. Aku siapin pakaian kamu dulu" ucap Rendra bangkit dari atas kasur. Rendra mempersiapkan segala keperluan yang ia butuhkan untuk membawa Marisa kerumah sakit.

Belum sempat Rendra menjauh Marisa sudah mencekal tangan suaminya.

"Sakit mas" ucap Marisa sambil mengeluarkan air matanya. Marisa tidak kuat lagi menahan rasa sakitnya. Biasanya  tidak sesakit ini, apa iya dirinya mau melahirkan sekarang? Tapi ini sudah malam.

Rendra yang melihat istrinya kesakitan merasa panik. Ia tidak tahu harus berbuat apa saat melihat wajah kesakitan istrinya. Ini pertama kalinya untuk Rendra begitupun dengan Risa.

Karena tidak tega membiarkan istrinya kesakitan Rendra langsung menggendong tubuh Marisa menuju mobilnya untuk dibawa kerumah sakit.

"Mas Rendra itu mbak Risa kenapa? Terus mas Rendra mau bawa mbak Risa kemana?" Tanya seorang pembantu pada Rendra.

"Saya mau bawa Risa kerumah sakit bi, sepertinya Risa mau melahirkan sekarang"

"Lah..... cepetan mas, sepertinya mbak Risa sudah sangat kesakitan mas cepet dibawa kerumah sakit"

"Iya bi, bibi jaga rumah ya kalau ada yang tanya saya dimana bilang saja saya kerumah sakit tempat Risa bekerja"

"Baik mas" balas pembantu Rendra dan Rendra segera membawa Risa menuju rumah sakit tersebut.

Selama dalam perjalanan Marisa terus saja mengaduh kesakitan pada suaminya, sepertinya bayinya memang ingin keluar saat ini.

"Sakit mas" ucap Marisa sambil mencengkram erat pintu mobil disampingnya.

"Sabar sayang sabar......bentar lagi kita sampai rumah sakit"

"Aku gak kuat mas"

"Kalo gak kuat sekarang kamu tarik nafas kamu lalu hembuskan secara perlahan" instruksi Rendra pada istrinya.

Happiness After Gloomy [COMPLETE] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang