Bab 4

39.4K 1.9K 10
                                    

Sesampainya di mall Risa hanya bisa geleng geleng kepala melihat tingkah laku ibu mertuanya yang ternyata sangat hobby belanja. Risma terlihat begitu bersemangat dari pada Risa dan Hendry.

"Begitulah mama kamu, dari dulu dia hobbynya ya shopping,papa masih awal pacaran dulu sempet bosen karena selalu nunggu mama kamu belanja itu lama, dia bisa menghabiskan satu jam hanya untuk stay disatu tempat" jelas Hendry pada Risa yang tengah mengamati ibu mertuanya. Saat ini Risa tengah duduk dikursi yang telah disediakan oleh salah satu butik didalam mall.

"Iya pa,mama terlalu bersemangat,bahkan Risa sudah capek pa"

"Begitulah mama kamu,kamu nanti akan terbiasa seperti papa jika sering ikut mama kamu belanja" ucap Hendry sedikit tertawa.

"Papa termasuk dalam kategori pria yang sabar ya karena mau nemani mama belanja, dan itu ciri ciri cowok idaman loh pa" ucap Risa memuji Hendry.

Hendry tersenyum tipis. "Tentu saja mertuamu ini pria idaman, bahkan suamimu saja tidak pernah mau jika diajak ke mall oleh ibunya sendiri"

"Benar begitu pa?" Tanya Risa penasaran.

"Iya benar, Rendra mana mau pergi ke mall bersama wanita, dia lebih memilih ke mall sendirian karena biasanya Rendra tidak butuh waktu sampai satu jam untuk pergi ke mall jika sendiri" jelas Hendry lagi.

Risa manggut manggut mendengar cerita mertuanya, Risa baru tahu satu hal tentang Rendra suaminya, ternyata suaminya itu tidak suka pergi ke mall.

"Ayo kita lanjut mama sudah dapat piyama kesukaan mama" ucap Risma yang tiba tiba datang sambil menenteng dua paper bag ditangannya.

Risa menelan salivanya saat melihat paper bag ditangan ibu mertuanya, masalahya ditangannya saja sudah ada 4 paper bag, ditangan ayah mertuanya ada 2 kantong tas berisi belanjaan milik Risma dan sekarang Risma mau belanja lagi.

Gila mertua gue. Ucap Risa dalam hatinya.

"Ma, mama kalau mau belanja mending sendirian aja deh ma, papa capek, papa sama Risa mending ke foodcourt aja deh buat makan siang" ucap Hendry pada istrinya. Sebenarnya Hendry tidak begitu lelah saat ini karena ia sudah terbiasa menemani istrinya belanja, namun Hendry dapat melihat dengan jelas jika saat ini Marisa tengah kelelahan akibat menemani istrinya belanja.

"Hmmm....yasudah pa, papa sama Risa makan aja dulu nanti mama nyusul papa ya"

"Memangnya mama masih kurang belanjanya?" Tanya Hendry pada Risma.

"Iya pa,mama masih belum beli sesuatu untuk Risa" ucap Risma membuat Risa mendongakkan kepalanya. Risa menatap ibu mertuanya yang tengah menatap dirinya juga.

"Tidak perlu ma, Risa tidak perlu sesuatu" tolak Risa halus.

"Kamu yakin kamu tidak perlu sesuatu?" Tanya Risma sambil menaikkan satu alisnya "Kamu yakin mau make lingerie setiap hari" lanjut wanita paruh baya tersebut.

Risa tentu saja malu mendengar ucapan ibu mertuanya, Risa malu setengah mati mendengar ucapan ibu mertuanya yang menurutnya terlalu vulgar, beruntunglah Risa karena butik kali ini tidak terlalu ramai.

"Risa nanti ambil pakaian Risa yang ada dirumah mama"

"Tidak usah, biarlah yang ada dirumahmu tetap dirumahmu, untuk yang dirumah mama biarlah semuanya diganti dengan yang baru"

"Tidak perlu ma, buat apa beli baru kalau baju Risa masih bagus bagus ma"

"Risa kamu ini nurut aja sama mama, lagi pula yang beli ini mama, pakai uang mama lebih baik kamu sama papa kamu pergi cari makan siang sana" ucap Risma pada menantunya.

Happiness After Gloomy [COMPLETE] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang