"Nggak bisa napas, agak geseran," ucap Haifa.
"Hem?" Kesadaran Arvin belum terkumpul sepenuhnya.
"Adek mau jatuh, nggak bisa gerak."
Tanpa membalas kembali ucapan Haifa, Arvin segera berguling ke sisi kosong di sampingnya. Kemudian pada detik berikutnya ia kembali terlelap.
Haifa membuka dan menutup mulutnya tidak percaya ketika melihat Arvin membelakanginya dengan menjadikan bantal sebagai guling, sedangkan kepalanya tidak berbantalkan apa pun.
-HAIFA-
2 Oktober 2018
Mohon maaf sebagian cerita sudah dihapus untuk kepentingan penerbitan. More information on instagram:
(at) aksaraplus
(at) ariskakhurnia
InsyaAllaah selanjutnya aku share sumber rujukan yang biasa aku pakai untuk hadits, dan sejenisnya. Setiap potingan yang kita bagikan nantinya dimintai pertanggung jawaban, tentunya aku juga gak sembarangan mencantumkan. InsyaAllaah, wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, semoga kita tetap teguh di atas jalan-Nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEQUEL HAIFA ON PROCESS
EspiritualADA SEQUEL HAIFA BACA YUK! [TELAH TERSEDIA DI GRAMEDIA DAN TOKO BUKU LAINNYA] BLURB VERSI WATTPAD Di balik buku yang menutupi sebagian wajahnya, Haifa mengamati dalam diam setiap tingkah laku Arvin. Bagaimana laki-laki itu berbicara dan tertawa, sem...