Parasnya cantik dan manis. Kulitnya putih, rambutnya lurus dibawah bahu. Tubuhnya lumayan tinggi dan berisi.
(namakamu) Arindia, gadis yang sampai saat ini masih belum mau merubah dirinya kembali seperti sedia kala semenjak kepergian kekasihnya.
~•~
"(namakamu)? Gue sama Nasya mau balik ke kelas. Lo ikut?" itu suara Arindra.
Nasya dan Arindra, sahabat terbaik (namakamu). Mereka yang membela cewek itu ketika teman teman yang lain membully nya. Mereka juga yang menjadi tempat untuk (namakamu) mencurahkan segala isi hatinya.
(namakamu) tersenyum tipis. "Kalian duluan aja. Nanti gue nyusul"
"Tapi (nam)..."
"Gapapa Sya. Nanti gue balik ke kelas sendiri aja"
Dengan berat hati, Nasya dan Arindra meninggalkan (namakamu) sendiri di sana. Mereka hanya khawatir jika (namakamu) sendirian siapapun bebas membully nya. Karna perlu kalian tau, cewek itu hanya diam saat dirinya dijadikan bahan bullyan.
"Suka banget sendirian. Ga takut dibully?"
"Gue gak perlu takut karna gue gak salah"
Lelaki itu mengacak rambut (namakamu) gemas. "Pinter deh. Udah makan?"
"Gak laper"
"(namakamu), jangan gini terus. Raffy pasti bakalan sedih kalo liat lo kaya gini"
Mendengar nama mantan kekasihnya disebut, (namakamu) menoleh untuk menatap lelaki itu.
"Kalo lo bahagia, Raffy juga. Percaya sama gue"
(namakamu) menunduk saat merasa matanya mulai memanas. Lagi lagi semua tentang Raffy terngiang dalam pikirannya.
"Gue gak tau bakalan gimana hidup gue tanpa Raffy. Selama ini, cuma dia yang bisa ngertiin gue. Yang tau semua tentang gue, yang bisa bantu gue disaat gue gapunya siapapun. Hidup gue udah bener-bener hancur. Dan gue gatau harus gimana lagi Baal"
Ya, dia Iqbaal. Sepupu kandung dari Raffy dan satu-satunya lelaki yang tidak membenci dirinya di sekolah. Bukan karna (namakamu) pacar Raffy. Tapi karna Iqbaal tau (namakamu) memang tidak patut dibenci.
Iqbaal menarik (namakamu) ke dalam pelukannya. "Gue bakal berusaha untuk gantiin posisi Raffy. Gue bakal tepatin janji gue ke dia (nam)"
Sepengetahuan (namakamu), Iqbaal memang pribadi yang baik. Ketika ia membutuhkan bantuan dan Raffy tidak bisa membantunya, maka Iqbaal lah yang menggantikan. Jadi bisa dibilang, (namakamu) sudah terbiasa dengan kehadiran Iqbaal.
"Raffy udah nitipin lo ke gue. Jadi kalo misalnya lo masih suka nangis nangis gini, bisa-bisa Raffy marah ke gue dong" candanya.
(namakamu) melepas pelukannya, kemudian membersihkan sisa-sisa air matanya. "Lo mau bantu gue kan?"
"Of course. Selagi gue bisa kenapa enggak?"
Kedua sudut bibir (namakamu) terangkat, membentuk sebuah senyuman simpul.
"Sekarang lo harus makan. Jangan sampe ngga makan"
"Nasya sama Arindra udah balik ke kelas. Jadi--"
"Sama gue" Iqbaal berdiri dari duduknya lalu menarik lengan (namakamu). "Gaada penolakan oke?"
(namakamu) hanya mengangguk. Itu artinya ia tidak akan merasa sendiri saat siapa pun membully nya nanti.
Perihal itu, (namakamu) pun tidak mengerti kenapa dirinya dibully. Tapi yang ia ketahui itu disebabkan oleh Olivia, kakak kandung (namakamu).
Dulu, sebelum (namakamu) masuk ke sekolah yang sama dengan Oliv, kakaknya itu mulai jatuh hati kepada Raffy. Tapi setelah (namakamu) lulus smp dan mendaftar di sma yang sama, dirinya juga jatuh kedalam pesona Raffy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt
FanfictionApakah kamu tau, definisi tersakiti yang sesungguhnya? Kalau tidak, biar aku yang menjelaskan bagaimana definisi-nya. 1st published January 2, 2020.