Terkadang, banyak hal yang harus direlakan meskipun kita tidak ingin. Seperti pasangan suami istri satu ini yang harus merelakan kepergian putri mereka. Putri bungsu mereka yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya karna kesalahan mereka. Bahkan mereka bersumpah kalau mereka tidak akan memaafkan diri mereka sampai kapanpun itu.
Di ruangan ini, Anton dan Dona dapat melihat dengan jelas jasad putri mereka. Walaupun wajahnya pucat dan kulitnya dingin, senyuman itu tidak hilang. Senyuman yang selama ini selalu ditunjukannya saat mendapat tatapan kebencian dari semua orang.
Semua kebencian seakan hilang begitu saja. Dona tidak kuasa menahan airmatanya saat ini. Ia mengelus rambut (namakamu), kemudian menggenggam tangan dingin milik putrinya. Jujur saja sejak kejadian malam itu, Dona mulai berusaha membuka mata hatinya.
Tapi memang manusia hanya bisa berencana karna Tuhan sudah mengatur semuanya. Dan takdir inilah yang diterima oleh mereka sekarang.
"(namakamu), bangun ya? Mama mau kamu denger permintaan maaf mama. Ayo sayang bangun, ini mama"
"Kamu bilang kamu sayang sama mama. Buka mata kamu, liat mama disini. Mama janji akan berubah, gaakan marah-marah lagi, gaakan mukulin kamu lagi. Mama minta maaf sayang.."
"Kamu mau mama perhatiin kan? Mama akan lakuin itu kalo kamu bangun. Mama masakin kamu lagi, ngajak jalan lagi"
Anton juga ikut menangis saat melihat hal itu. Selama ini, ia hanya memberikan (namakamu) uang yang banyak. Tidak sadar bahwa yang dibutuhkan putrinya itu bukan harta. Tapi kasih sayang darinya sebagai orang tua.
Dona menangis histeris saat menyadari bahwa putri bungsunya benar-benar sudah tiada. Selama ini, (namakamu) selalu memberikan perhatian kecil terhadap dirinya. Berbeda sekali dengan dirinya yang selalu mengabaikan (namakamu).
'Ma, tolong jangan diemin (namakamu) kayak gini. Bilang (namakamu) punya salah apa?'
'Buat besok aja mama dateng ke acara sekolah aku nggak bisa ya?'
'Mama mau minum? (namakamu) ambilin aja ya'
'Diluar panas banget. Biar aku aja yang beliin'
'Tadi aku beliin kue kesukaan mama. Dimakan ya ma'
'Maaf mah. (namakamu) nggak sengaja'
'Jangan pukul (namakamu) lagi ma. Luka yang kemaren juga masih sakit'
'Sumpah aku nggak sengaja ma'
'Mah udah ma badan aku sakit semua'
'Ampun ma sakit,,aww'
'Makasih ma'
'(namakamu) sayaaang banget sama mama'
Suara-suara itu terus terngiang di pikiran Dona. Jika bisa memutar waktu, wanita itu akan memilih untuk kembali ke masa itu. Memaafkan putrinya dan kembali memberikan kasih sayang seperti dulu.
Anton mengelus kepala putrinya dengan lembut. Lalu mengecup keningnya lamat. "Papa nggak akan minta maaf sama kamu karna papa tau kesalahan papa sudah nggak bisa dimaafkan"
Dan seharusnya, hari ini adalah hari yang begitu spesial bagi (namakamu). Tepat 17 tahun yang lalu, ia lahir ke dunia sebagai anak perempuan yang sangat di cintai. Tapi hari ini juga, ia kembali berpulang ke tempat Sang Pencipta.
~•~
Saat kata tidak lagi bisa diucapkan, hanya penyesalan yang hadir belakangan. Walaupun semua orang tahu kalau menyesal di akhir bukanlah hal yang jarang terjadi. Bahkan sepertinya itu sudah menjadi hukum alam. Memang rasa sesal diciptakan agar manusia bisa berpikir atas apa yang telah mereka lakukan di masa lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt
FanfictionApakah kamu tau, definisi tersakiti yang sesungguhnya? Kalau tidak, biar aku yang menjelaskan bagaimana definisi-nya. 1st published January 2, 2020.