18. Kaos Tahunan

286 27 13
                                    

[isi chap ini just a bacotan gak jelas gue yang pingin marah gegara di-atur. Gue bukan robot euy.

Dan gue yakin mereka-mereka yang suka ngatur juga masih punya nurani dan hati.

Tapi, kali aja habis wudhu kepreset terus hatinya sama nuraninya jatuh.

diganti ambisi deh!]










***

Kaos Tahunan....

Emm, kayaknya semua kelas biar kelihatan kece atau gaul harus punya nih kaos tahunan. Padahal, nggak ada gitu peraturan di sekolah yang bilang 'Semua Kelas wajib dan berhak membuat kaos tahunan'.

Jadi menurut gue, kaos tahunan itu gaguna.

Bukan nggak guna karena nggak bakal gue pakek atau gimana. Bukan kayak gitu. Tapi gak guna kalau kita cuma jadi Wacana doang. Lu pikir Koran apa?!

Terus, diskusi nentuin model inilah. Model itulah, kayaknya cuma bakal memperbelah kelas. Ya masak gitu, katanya kaos tahunan. Tapi pas ada yang usul desain dihias tulisan "Kelas Archimedes, 11 MIPA 2". Ada yang nggak setuju.

Alasannya; "Ogah kalo ada tulisan kelasnya. Ntar kalo dipakek main ke mall kan nggak gaul."

Terus kenapa nggak lo beli sendiri aja. Katanya kaos tahunan atau kaos kelas. Tapi dikasih lambang tulisan kelas Archimedes nggak mau. Gimana sih maksut lo. Ah, au gue puyeng.

Dan inilah, sebagai kelas yang kadang suka panasan sama kelas lain. Akhirnya kelas gue bikin rencana buat bikin kaos tahunan. Eh, salah maksud gue sejenis jaket gitu lah. Eh, Cardigan kayaknya. Eh...

Tau ah.

Kalo berdasarkan pengamatan gue, Kelas MIPA 2 ini cuma pingin diakui dianggap bisa juga. Pingin diakui karena bisa famous juga. Padahal, bukan itu yang seharusnya jadi kenangan indah.

Bagi gue sendiri, percuma kita nentuin sama-sama model jaketnya. Yang katanya mungkin bisa memperkuat solidaritas akibat musyawarah. Halah, Tai. Sumpah!

Di kelas gue yang musyawarah juga yang itu-itu aja. Yang ngomong juga yang itu-itu aja. Yang sok ngatur juga yang itu-itu aja. Nyadar nggak sih, kalian cuma penuhin ambisi. Bukan keinginan kebersamaan. Bukan solidaritas. Cuma keinginan pribadi yang ingin diakui.

Kita bisa bercanda sama-sama. Bisa makan bareng. Bisa takut-takutan laba-laba bareng. Bisa nge-receh. Bisa tidur. Bisa jamkos. Bisa nge-rusuh. Bisa ketawa dikelas sampai kelas sebelah denger. Itu udah cukup membahagiakan.

Nggak perlu kita tunjukin sama dunia kalo kita satu, dengan cara pakek kaos tahunan itu.

Nggak perlu juga kita ambisi. Karena kita satu, yah cuma kita yang ngerti. Kita sering nge-receh ya cuma kita yang ngerti.

Entah, kenapa gue greget aja.

"Pokoknya modelnya harus bagus! Kalo cuma kayak gitu ya kelihatan noob!"

Kelas ArchimedesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang