Keyta pov
Malam ini kak Devian mengajakku makan diluar, ada perasaan sedih dan senang didalam diriku. Walaupun ini sedikit paksaan, kan lumayan makan diluar kak Devian yang traktir jadi, aku ga repot-repot ngabisin uang bulanan yang dikasih ayah.
" Keyta kamu kenapa bengong? " tanya kak devian masih aja dengan raut muka dinginnya.
Aku heran saja, kenapa dia selalu bertahan dengan muka seperti itu, padahal kan kalo dia sedikit tertawa juga kesannya tidak seperti es batu.
Aku menggelengkan kepala " Enggak kok kak, oh ya kak pelayannya dimana? Aku udah laper banget nih ".
Kak devian tersenyum kecil, nah harusnya begitu dari tadi. Lumayan lah, biar dia ga diliat judes.
" Nanti juga datang, kamu tunggu aja ".
Aku mengalihkan pandanganku kesudut-sudut restoran ini, memang bagus apalagi disini sepi banget. Aku pengen nanya ke kak Devian kenapa restorannya sepi? Tapi aku takut kak Devian ga tau apa-apa, mending nanti aja deh.
Aku melihat pelayannya menuju kemari " Kak, pelayannya mau kesini tuh ".
Pelayannya menghampiri kami berdua, dan membawa buku menu makanan dan minuman. Aku dan kak Devian pun memilih menunya sama.
Keyta pov end
***Setelah selesai makan, Keyta dan Devian pulang kerumah. Keyta duduk diruang tamu dan Devian juga ikut duduk, entah saat ini suasananya memang canggung.
Devian membuka suara " Gimana, makanan disana enak-enak? " tanyanya
Keyta mengangguk dan berucap " Iya kak, enak-enak kok ".
Devian tersenyum kecil, keyta mengerutkan keningnya. Ada apa dengan kakaknya, kenapa tiba-tiba tersenyum?.
" Kakak lagi memikirkan kejadian yang tadi, kamu lucu makannya berantakan " Jelas Devian, kenapa kakaknya bisa tau kalo keyta memikirkan pertanyaan kepada dirinya sendiri?.
" Kak, udah ga usah dibahas " ucap Keyta kesal sambil beranjak dari duduknya.
" Kamu mau kemana? " tanya Devian
"Mau kekamar, aku mau tidur udah ngantuk " ucap Keyta lalu melangkah kekamar meninggalkan Devian.
***
Keyta bangun dari tidurnya, melihat alarm. Dia kaget, lalu melompat dari kasur. Dia telat, dia telat , tidak bisa dibiarkan Keyta harus buru-buru berangkat kesekolah.
***
Tinn
Tinnn
Bunyi klakson motor siapa itu? Keyta melihat kejendela kamarnya, bukannya itu Bagas Mardika? Ngapain dia kerumah Keyta pagi begini.
Keyta membulatkan matanya kaget, itu-itu bukankah kak Devian? Yang ingin mengusir Bagas? Ga bisa dibiarin Keyta harus menghampiri mereka, Keyta takut terjadi apa-apa sama seperti teman laki-laki lainnya.
Keyta turun kebawah dengan langkah terburu-buru. Hal yang ditakutkan terjadi lagi, ini ga bisa dibiarin gitu aja.
" KALIAN! " teriak Keyta dengan sangat keras, membuat mereka berdua kaget. Keyta menghampiri mereka berdua.
" Bagas, ngapain disini? " tanya Keyta dengan raut muka paniknya.
Bagas tersenyum " Gue mau jemput lo Key, tapi sayangnya nih ya sayangnya abang lo ga ngijinin lo berangkat bareng gue " jelasnya, membuat Keyta terkejut sebuah pengakuan Bagas.
" Gue ga minta dijemput! "
" tap... " ucapan Bagas terpotong oleh Devian.
" Lo tuh denger sendiri, Keyta ga minta dijemput! Dia berangkat bareng gue, dan gue harap lo jangan deketin Keyta karna dia milik gue! Ngerti kan lo! " ucapan kakaknya membuat Keyta terkejut, apa yang dimaksud miliknya? Keyta bukan barang yang berarti pemilik-pemilik.
" Udah gas, lebih baik lo kesekolah aja gue ga mau dijemput! Plis ngertiin gue " Isyarat Keyta menyuruh Bagas pergi, Bagas yang ingin mencegahnya ditatap Keyta dengan tatapan seperti memohon. Akhirnya Bagas memilih pergi ke sekolah sendiri.
" Ya udah, gue duluan ya " ucap Bagas berpamitan ke Keyta dengan tatapan sinisnya kearah Devian. Bagas memakai helm dan melaju perlahan.
" Siapa dia? " tanya Devian dingin
Keyta hanya diam dan menunduk, tidak mau menjawab ucapan Devian.
" Dia siapa kamu? " tanyanya lagi tetapi dengan nada lembutnya.
" Di-dia teman aku kak " jawabnya lumayan gugup.
" Kakak peringatkan! Kamu jangan bawa cowo kerumah! Kalo sampe bawa-bawa cowo lagi, kakak ga akan tinggal diam! Mengerti? " ancam Devian membuat Keyta takut.
Keyta mengangguk-angguk dan bersuara " I-i-iya kak ".
"Yaudah, sekarang kamu siap-siap dikit lagi mau masuk " perintah Devian, Keyta mengangguk lagi lalu Berlari.
***
Keyta lega, tadinya dia hampir telat. Seandainya saja dia menerima tawaran Bagas pasti tidak akan hampur telat seperti ini.
Nadira dan Alia menatap Keyta yang baru datang.
" Tumben telat lo " ucap Alia
" Kesiangan lagi? " tanya Nadira
Keyta mengangguk, menghampiri kedua temannya.
" Oh iya key, Tadi gue barusan ngeliat bagas dia mau nantangin kakak lo key, Kak devian dia mau nantangin kak Devian!! Sumpah itu anak berani banget nantangin kakek cogan " cerocos Nadira
Keyta mengerutkan keningnya " maksud lo? "
Alia menarik tangan Keyta dan Nadira " Mending lo ikut gue, biar tau detailnya gimana pusing gue ngomong sama orang yang kaga disimak ".
***
Jangan lupa untuk Vote dan Commentnya ya! (:
KAMU SEDANG MEMBACA
That Love Comes
Romance*** Kakak ku yang selalu memberikan perhatian lebih, tetapi tidak seperti perhatian lebih terhadap kakak adik, melainkan seperti pria dan wanita. Apa kah ini hanya timbul dibenakku, atau halusinasiku? Cerita ini mengandung beberapa teka-teki! Sad/h...