Strange

109 5 0
                                    

Selamat membaca

***

Sekarang Keyta dan Alia sedang berada dirumah Nadira. Mereka berdua melihat tingkah Nadira hanya menggeleng-geleng, bagaimana tidak Nadira dari tadi bergonta-ganti pakaian seperti orang kencan.

Setelah mencoba pakaian terakhir yang dikenakannya, Nadira mulai bertanya " Gimana cocok ga? " sambil melihat cermin, mencocok-cocokan bajunya.

Keyta dan Alia mengangguk-angguk, mau bagaimana lagi mereka berdua harus mengangguk pasrah jika tidak, mereka berdua akan kena lagi jadi sasaran omelannya Nadira.

" Pokoknya, gue harus tampil beda! " ucap Nadira mutlak, membuat mereka berdua menatap temannya aneh.

Keyta mulai membuka suara " Emang lo mau kemana coba Nad? ".

Nadira menatap Keyta sebal " Bukan urusan lo "

" Lagian lo kenapa sih, mau ngapel ya? " selidik Alia

" Heh kalo ngomong, kepo aja " cibir Nadira

" Tau nih Nadira, nyembunyiin sesuatu ga seru sumpah " Keyta mengangkat tangannya, jarinya membentuk piss.

" Udah ah, gue ga mau berdebat sama kalian dikit lagi gue telat nih " Nadira memakai high heelsnya yang tingginya 5 centimeter.

Nadira memutar balikkan badannya " Oh ya, makasih udah mau bantuin gue dan sekarang kalian get out deh " Nadira seperti mengusir kedua temannya membuat mereka berdua membelakkan matanya.

" Elo ngusir kita Nad? " ceplos Alia

" Serah lo aja deh gue lagi ga banyak waktu! " Nadira melangkah meninggalkan mereka berdua yang mematung.

Alia menoleh ke Keyta " Aneh tau ga sih, biasanya kan Nadira ga kaya gini " Selidik Alia.

Keyta tersenyum " Udah biarin aja, yuk kita pulang " Alia mengangguk.

***

Nadira menaiki taksi yang tidak jauh dari rumahnya, sambil menatap kearah jam tangannya.

" Pak cepetan " ujar Nadira yang terlihat agak panik.

Supir taksi mengangguk sambil berkata " Iya neng ".

Setelah 25 menit kemudian Nadira sampai, kemudian Nadira turun dari mobil dan membayar kepada pengemudi taksi. Nadira sudah sampai di Caffe dekat dengan sekolahnya.

Nadira dengan langkah terburu-buru berjalan sambil menatap jamnya, dia sudah terlambat 5 menit. Nadia memasuki Caffe, dia melihat-lihat sekelilingnya dan benar ternyata orang yang menunggu Nadira sudah sampai duluan.

Nadira dengan napas tersengal-sengal menghampiri orang itu, lelaki yang sedang menunggunya.

Lelaki itu tersenyum dengan kedatangan Nadira, Nadira ikut tersenyum dan berucap " Mm.. Maafin gue ya gue telat " sambil duduk di depan laki-laki itu.

Laki-laki itu mengangguk, dan memanggil pelayan memilih menu yang mereka berdua inginkan.

***

That Love ComesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang