Renjun senang ketika ia mengetahui bahwa kehidupannya masih berlangsung dengan baik. Terlampau senang sampai dosen di hadapannya melirik aneh pada Renjun. Renjun senang bahwa kenyataannya, ia masih dapat berhubungan dengan teman-teman seperjuangannya selama SMA itu.
Renjun senang bahwa ia masih diingat oleh mereka. Ketika namanya dipanggil walau hanya dalam chat singkat, Renjun sudah bahagia. Ia merasa ia masih dibutuhkan. Bukan hanya sekedar habis manis, sepah dibuang.
Seorang pria yang Renjun anggap sebagai kakak pernah bercerita padanya bahwa ada seorang teman yang datang ketika mereka butuh saja. Setelah ia mendapat keuntungan untuk diri sendiri, mereka pergi, meninggalkanmu dalam keterpurukan tanpa mau repot-repot mengulurkan tangan membantu.
Renjun menggeleng, mengusir pikiran itu. Jelas sekali bahwa persahabatannya ini tidak seperti itu.
Ayolah, mereka bahkan masih saling berhubungan, masih saling berjanji untuk bertemu, masih saling membahas pelajaran bersama.
Renjun bahagia, walau di sudut hati terdalamnya terbisik sebuah kalimat yang nampaknya akan menjadi kenyataan: "jangan terbuai akan kebahagiaanmu saat ini, karena kau tidak akan tahu kapan kebahagiaanmu itu akan sirna terlahap kekecewaan yang mendalam."
Masih selow dong, ngegasnya ntar aja biar ena
Yg nagih terus: Nathelhan
NCT-zen baru yg mabok Jaemin: BuddyRosey
KAMU SEDANG MEMBACA
HOME; Renjun + 00 Line NCT [✓]
Fanfiction[COMPLETE] Ingatlah bahwa aku akan selalu mendukungmu disini, ingatlah bahwa aku akan selalu menjadi rumahmu. cover by: athaeral