13. Ketika Kejujuran Menamparmu

1.6K 266 20
                                    

Seminggu yang cukup panjang Renjun lalui dengan ujian semester. Tiap hari, Renjun merelakan waktu tidur malamnya demi belajar mati-matian agar esoknya dapat mengerjakan soal dengan baik.

Siapapun pasti amat bahagia saat berada di hari akhir ujian. Kentara sekali Renjun amat bahagia dan juga lega. Ia rasa ia sudah melalui ujian dengan baik. Ia tinggal menunggu hasil saja.

"BAHAGIA SEKALI, duh!" Hyunjin tersandung meja kantin saat berjalan menghampiri Renjun.

"Hati-hati," Renjun tertawa pelan lalu menyodorkan sekaleng soda kepada Hyunjin, "sebentar lagi libur. Astaga, sangat tidak sabar."

"Jelas!" Hyunjin menenggak sodanya banyak-banyak, tenaganya cukup berkurang saat ia berlari-lari seperti orang gila tadi, "ngomong-ngomong, ayo pergi barbeque. Perayaan kecil sepertinya boleh juga, kan?"

Renjun menggeleng, "no, I don't have money."

Hyunjin tertawa lebar, "ey, poor boy. Tenang, aku traktir, hehe."

"Call!"

🐾

Jeno:
|Sudah selesai ujian, kan?
|Ayo bertemu

18.04

Renjun tersedak air liurnya sendiri saat membaca pesan Jeno. Tiba-tiba, ia merasa bersalah. Tadi saat ia makan bersama Hyunjin, Renjun meletakkan ponselnya di dalam tas gendongnya. Renjun bukan tipikal orang yang suka bermain ponsel saat tengah berkumpul dengan temannya. Maka dari itu, Renjun sama sekali tak tahu bahwa Jeno mengiriminya pesan.

Renjun:
Jenoooo|
Maaf, aku baru buka hp :(|
Besok, bagaimana?|
Besok aku free|

Jeno:
|Telat
|Lupakan saja

Renjun:
Jeno, maaf|
Aku benar-benar tidak tahu kalau| kau mengirimiku pesan

Jeno:
|Aku sudah bilang, bukan?
|Lupakan saja

Renjun:
Aku tidak akan berhenti sampai| kau memaafkanku 

Jeno:
|Sudahlah
|Lagipula aku sudah terbiasa begini
|Revolusi teman, biasa

Renjun:
Ha?|

Jeno:
|Yah, begitu
|Jujur, aku lihat kau bersama seseorang di kedai barbeque

Renjun:
Itu Hyunjin, teman sekelas|

Jeno:
|Siapa yang peduli?
|Tak masalah punya teman baru
|Semua orang pasti punya rasa bosan

Renjun:
Apa maksudnya itu, hah?|

Jeno:
|Begini Renjun
|Sebelumnya, kau siap?
|Aku mau mengatakan hal yang jujur sejujur mungkin

Renjun:
Ada apa?|
Katakan saja|

Jeno:
|Ada kalanya orang itu bosan, Jun
|Begitupun aku
|Aku ini orang yang mudah bosan, aku juga lelah jika harus berurusan dengan sikap kalian yang berubah-ubah, aku pun sudah kebal ditinggalkan
|Kalau kau sudah bosan denganku, katakan saja
|Aku tak menyalahkanmu

Renjun:
Jeno|
Jangan pernah katakan itu lagi|
Hentikan, tolong|

Aku tidak bosan dengan siapapun|
Berhenti mengatakan hal itu|

Jeno:
|Kalau mau bosan juga tak apa, Jun
|Aku tak akan pernah menyalahkanmu

Renjun:
Jeno|
Cukup|
Aku ... lelah|

Mata Renjun tak lama terpejam, bersamaan dengan jatuhnya ponsel ke dinginnya lantai.














Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HOME; Renjun + 00 Line NCT [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang