4. Ketika Seorang Kakak Memberimu Nasihat

2.7K 345 21
                                    

Flat Renjun kedatangan seorang tamu dari Kanada malam ini. Tamu yang dalam keadaan lelah masih dapat bertukar pikiran dan cerita dengan Renjun. Renjun tak keberatan. Setelah lima tahun berpisah, Renjun rasa tak ada salahnya ia kembali mendengar betapa cerewetnya pria di hadapannya ini. Renjun justru amat merindukan pria yang sudah ia anggap sebagai kakak itu.

"Renjun, it's been a long time," pria itu, Mark Lee, terkekeh ringan, "kau sudah kuliah kali ini. Bagus, bagus."

Renjun ikut terkekeh saat pundaknya ditepuk ringan oleh Mark.

"Setelah lima tahun yang panjang dan nasihatku yang terakhir, aku ingin memberimu sebuah nasihat lagi, Renjun," ucap Mark.

"Apa itu, hyung? Apa ini berdasarkan pengalaman kehidupan lagi?" Renjun bertanya antusias.

"Ya, selalu, Renjun," Mark tersenyum tipis, "lagi-lagi tentang persahabatan. Seperti yang kau tahu, persahabatan dapat menjadi hal yang rumit jika kau salah dalam menjalankannya."

"Seperti hubungan pernikahan saja," Renjun terkekeh.

"More than that," Mark yang memang memiliki selera humor rendah ikut terkekeh, malah lebih histeris dari si pemilik humor, "but thank you for the joke. It's make me cheer up again."

"Jadi apa yang ingin kau bicarakan, hyung?" Renjun sudah cukup penasaran.

"Dengarkan perkataanku ini dengan baik, Renjun. Mungkin saat ini kau belum membutuhkannya. Tetapi aku tahu dan aku yakin bahwa apa yang aku katakan ini akan terjadi di masa depan.

"Jika kau punya kekasih kelak, selama ia belum resmi menjadi istrimu, usahakanlah untuk mendahulukan sahabatmu.

"Selama kekasihmu itu belum menjadi istrimu, tidak ada jaminan bahwa ia akan bersamamu di akhir hidupmu kelak.

"Namun Renjun, sahabat adalah orang terpenting dalam hidupmu. Mereka adalah orang yang selalu stand by saat mau terjatuh dalam keterpurukan. Mereka mengulurkan tangannya dengan sukarela untuk membantumu. Mereka ikut bahagia saat melihat senyuman penuh kebahagiaanmu di masa depan. Mereka adalah orang kedua setelah kedua orang tuamu yang mendukungmu dalam setiap langkah menuju cita-cita.

"Renjun, jangan pernah lepaskan sahabatmu yang tulus hanya demi sesuatu yang tak pasti. Mereka adalah harta yang sangat berharga yang kau punya dalam hidup. Jangan pernah kau lepaskan barang sedetik pun, jangan pernah kau kendurkan tali persahabatanmu.

"Karena percayalah, Renjun. Merekalah yang akan berdiri denganmu sampai akhir."

Mark menutup nasihatnya dengan senyuman tulus.







Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Present you, Mark Lee BuddyRosey

HOME; Renjun + 00 Line NCT [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang