11. Ketika Masalah Kecil Dibesar-besarkan

1.7K 273 20
                                    

Drrt!

Jaemin:
|Jun
|Kau kenal Ryeon?

Renjun mengeryitkan kening. Tumben sekali Renjun bertanya seorang wanita padanya. Aneh sekali memang, padahal sangat jelas bahwa Jaemin-lah yang banyak memiliki teman berjenis kelamin berbeda darinya.

Tetapi, ya. Renjun kenal Ryeon. Gadis itu berusia sama dengannya namun berada satu tingkat di atasnya. Ryeon saat ini sedang mengejar gelar S2-nya. Renjun sempat bingung, bagaimana bisa Ryeon berada satu tingkat di atasnya. Saat itu Ryeon menjawab bahwa ia pernah mengikuti akselerasi sehingga ia melompati dua tingkat kelas.

Genius, begitu pikir Renjun saat itu.

Oke, kembali ke topik pokok.

Renjun:
Iya, aku kenal|
Memangnya kenapa?|

Jaemin:
|Akhir-akhir ini
|Ku lihat ia dekat denganmu
|Dekat sekali malah

Renjun:
Lalu?|
Dia mahasiswa baru|

Jaemin:
|Iya, aku tahu
|Dulu ia sekampus denganku

Renjun:
Kalau begitu, sekarang letak| masalahnya dimana, Jaem?


Jaemin:
|Kalian dekat sekali
|Kemarin aku lihat kau di toko buku bersama Ryeon

Renjun:
Ooh, itu|
Kami tidak sengaja bertemu|

Jaemin:
|Jujur saja jika memang sengaja bersama
|Pfft

Renjun semakin mengeryitkan dahi. Ia membaca nada tak menyenangkan dari pesan terakhir Jaemin. Baru saja Renjun hendak membalas, perut Renjun tiba-tiba terasa sakit. Renjun mendecak kemudian segera pergi ke kamar mandi.

Selang sepuluh menit, Renjun kembali duduk manis di atas kasurnya, membuka kembali aplikasi chat dan mendapati bahwa Jaemin telah mengiriminya pesan baru.


Jaemin:
|Cuma dibaca?
|Tak perlu salah tingkah begitu
|Kalau memang kau berpacaran dengannya ya sudah, tak apa
|Walau itu artinya kau mengingkari janji kita
|Padahal kau yang paling menggebu-gebu waktu kita saling berjangi
|*berjanji
|ah, kenapa harus typo, sih

Renjun sebenarnya bisa saja tertawa melihat ketikan terakhir Jaemin. Namun saat membaca pesan di atasnya, Renjun tersenyum kecut. Perlahan, dadanya terasa sesak dipenuhi kemarahan dan kekecewaan.

Renjun:
Maksudmu apa, Jaem?|
Jangan asal tuduh, ya|
Sudah ku bilang kalau dia dan aku| hanyalah sebatas senior dan junior 
Memang dia satu tingkat di| atasku
Tapi biar bagaimanapun, akulah| yang terlama berada di kampus itu

Jaemin:
|Kalau lebih sebenarnya tak apa sih
|PFFT

Renjun:
Jaem, jujur|
Sebenarnya kau yang suka Ryeon,| kan?

Read.

Renjun tersenyum miring. Skakmat, batinnya. Sudah Renjun duga dari awal.

Renjun:
Tidak bisa menjawab, huh?|
Aku tahu bahwa sebenarnya kau| yang melanggar janji kita
Kau pikir aku tidak melihatmu| berjalan berdua dengan Ryeon saat aku mengajakmu bertemu?
Jadi itu yang namanya 'sibuk' ya|
Cih, basi|

Read.

Sudahlah, Renjun menggeram kemudian melempar ponselnya ke atas nakas. Ia mematikan lampu kamarnya, menaikkan selimut sampai batas telinga lalu berguling ke samping. Ia menyerah menjadi sosok yang baik. Ia lelah menyimpan semua kekecewaan itu. Renjun sebenarnya tidak mau mengatakan itu namun ia sudah terlalu jengah. Ia muak pada dirinya yang terlalu memikirkan orang lain.    

Sorot mata Renjun menajam selama beberapa menit sebelum kelopak matanya meredup kemudian menutup mata tajam itu.

🐾

Drrt!

Jaemin:
|Memang
|Aku suka Ryeon
|Maka dari itu, kau tidak keberatan untuk menjauh darinya, kan?
|Mana mungkin kau mau menikung temanmu sendiri?

    







Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Em, jadi gini. Ada yg minta di promot nih ceritanya. Karena aku lagi baek, promot sini aja kale ya

Castnya lucas, bagus yakin. Karena cerita itu aku jadi tambah suka lucas :(

Boleh lah dibaca :3

Done, ya athaeral

HOME; Renjun + 00 Line NCT [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang