7. Bertemu Kembali

8.7K 554 14
                                    

Setelah puas dengan mango float, kami memilih untuk belanja sebentar. Kata Bayu tidak apa-apa molor sedikit dari jam tiga. Kami memutuskan untuk ke sport station.

Aya langsung mupeng ketika melihat sepatu berwarna pink. "Bina sini deh liat ini bagus banget kan" aku menoleh malas. "Hmmmmm di beli lah sana" kataku berjalan ke arah sepatu laki-laki. Dua hari lagi Kak Araf ulang tahun yang ke dua puluh enam. Aku mencoba melihat, siapa tahu ada yang cocok untuknya.

"Sabina" dari arah belakang ada yang memanggilku. Aku menoleh, ada Kak Calandra

"Kak Alan"

"Hai sama siapa?"

"Itu sama temen, Kakak sendiri?" Tanyaku basa basi.

"Enggak sama banyak temen-temen mumpung masih bisa pesiar. Besok sudah sibuk sih" sambil menunjuk ke arah gerombolan seragam coklat-coklat press body.

"Oh gitu, semangat ya. Sudah mau pelantikan kan?"

"Iya doakan saja, kamu ganti nomor ya. Aku hubungin pasti nggak bisa?" Ucapnya.

"Iya, soalnya hangus yang kemarin" ucapku berbohong

"Bisa minta lagi, saya belum jadi hubungin kamu selepas kita bertemu waktu itu." Ucapnya sambil memberikan handphonenya

"Iya maaf, soalnya malas ngurus sih Kak. Ini ya" ucapku sambil menyerahkan handphonenya.

Akhirnya kami duduk di kursi tunggu, si Aya masih sibuk memilih. Sedangkan Salma dan Bayu, mereka memilih belanja di lantai satu.

"Bin, udah yuk pul..." Ucapan Aya terhenti saat melihat aku duduk bersama Kak Alan.

"Kak kenalin, ini Aya temen kuliahku." Ucapku memperkenalkan.

"Aya... Bayu..." Ucap mereka bersamaan.
"Yuk pulang Bin" ucap Aya mengajakku.

"Yuk, em aku duluan ya Kak. Mari" ucapku.

"Eh tunggu sebentar" aku berhenti. Dia sedikit berbicara kepada temannya dan kembali menghampiriku.

"Saya antar ke bawah. Setidaknya aman sampai bawah nanti" ucapnya

"Em nggak usah ngrepotin nanti Kak" ucapku basa basi.

"Nggak papa kok" aku mengangguk dan melirik Aya, nampaknya dia masih shock dengan kehadiran Kak Alan.

Kami menjadi pusat perhatian saat di eskalator. Banyak pasang mata melihat dengan tidak biasa. Aku melihat Salma dan Bayu di dekat ruang informasi.

Bayu yang melihat Kak Alan langsung memberi hormat khas mereka, dan mereka pun sedikit berbincang. Aku sedikit bingung. Kenapa kok Kak Alan masih menjadi Taruna ya. Bukannya seharusnya sudah menjadi perwira. Ah entahlah, bukan urusanku juga.

Di perjalanan pulang ke rumah teman Bayu aku dan Aya ketiduran. Tahu-tahu sudah ada di depan rumah Aya.

"Woy bangun, pada tidur enak-enakaan ya kalian" teriak Salma membangunkan kami berdua.

"Dimana nih" tanyaku bingung

"Di Surga. Muke gile Lo pada enak tidur. Gue nih nyetir dari Malioboro terus balik ke Sagan terus ke mari mana jalannya searah muter muter" sungut Salma

"Hehehe makasih ya Salma ku cinta yang sudah mengantar putri Aya ke istana tercinta" canda Aya.

"Udah jangan bawel deh Sal. Kamu naik gojek aja ya. Sumpah panas banget ini hari. Mau langsung pulang aku, udah mau jam lima lho." Ucapku

"Ya elah Bin, anterin lah cuman barang kesitu doang." Aku memutar bola mataku jengah.

"Makasih ya Sabina calon nyonya Widiantama." Candanya

Silent Love 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang