51. Sakit Hati Lagi

6.2K 530 44
                                    

Bina POV

Kami makan dalam hening, hanya suara sendok yang berdenting menemani makan siang kali ini. Hari sudah siang, bahkan menjelang sore.

Handphone Kak Aksa kembali bergetar sejak tadi. Tapi memang ia mengabaikannya. "Berisik itu Yud, sok atuh di angkat dulu." Budhe Elis menyuruh Kak Aksa untuk mengangkatnya.

"Halo assalamu'alaikum" aku sedikit melirik ke arah handphone Kak Aksa. Karena tidak ada headset jadi suaranya bisa terdengar dari tempatku.

"Aa' di WhatsApp ga di balas terus deh"  dari suaranya aku sudah hafal betul.

"Maaf, saya ada acara keluarga Ndi." Kak Aksa menjauh dari tempat kami menikmati makan siang. Aku mempercepat makan ku.

Entah Kak Aksa pergi kemana, aku tidak peduli untuk saat ini. Biarkan dia menghabiskan waktu bersama Indiranya itu.

Perasaanku campur aduk sekarang, mau cemburu tapi aku bukan siapa-siapa. Mau marah aku bukan siapa-siapa juga. Kalau mau diam jelas aku cemburu.

Yang aku bisa hanya membiarkan Kak Aksa seperti itu. Kalau di fikir memang Indira perlu di kasihani. Tapi kok lama-lama ya ngelunjak. Aku jadi serba kesal sendiri.

Yang jelas dia pasti menaruh hati yang lebih untuk Kak Aksa. Aku berjalan menyusuri persawahan. Kata salah satu pemandu tadi. Ada taman bunga di sebelah timur.

Aku membuka aplikasi Instagram di sepanjang perjalanan. Beberapa waktu lalu aku memang memfollow akun milik Indira.

Di instastory miliknya, ada screenshoot vidio call saat di mobil tadi. Dari captionnya saja sudah jelas mengada-ada.

Yang IB tapi jauh bisa apa❤️

Aku tersenyum getir, sebenarnya aku juga membutuhkan kepastian dari hubunganku dengan Kak Aksa. Aku ini pacarnya, atau hanya tempat untuk mencurahkan kisahnya.

Kami memang dekat, dan saling mengungkapkan cinta satu sama lain. Tapi dia tidak pernah menyatakan cintanya atau biasa terkenal dengan istilah di tembak.

Perempuan dimanapun pasti membutuhkan kepastian. Begitu pun aku, tapi kalau menuntun di kira perempuan seperti apa aku.

Tetapi jika tidak ada status seperti ini, aku pun juga bimbang saat di situasi seperti ini. Mengikhlaskan Kak Aksa untuk bersama Indira pun bukan hal yang mudah.

Tetapi untuk selalu ikhlas melihat kedekatan mereka. Itu bukan ide yang bagus pula menurutku. Harus tabah hati setiap harinya.

Drrrt drrrt

Salma
Dimana Bin?
Temenin cari baju buat ke pestakorps dong:((((((

Ternyata Salma, ia sudah sangat sibuk dengan persiapan pesta korps. Karena ya jelas dia memang rekanita sungguhan.

Anda
Lagi di luar. Gatau pulang Jamber.
Malem baru bisa:))

Aku kembali fokus melihat hamparan bunga merah dan kuning di tengah padi yang telah menguning. Ada beberapa remaja yang berfoto di sana.

Salma
Yaudah, gw jemput dimana? Sekalian lo mau cari ngga?

Anda
Di rumah. Enggak buat apa?

Memang benar kan, untuk apa coba? Di ajak saja belum, atau malah tidak. Kembali fokus dengan Instagram. Indira mengupload foto mereka saat di Merapi. Aku yakin itu saat mereka liburan beberapa waktu.

Soon to be?

Caption macam apa seperti itu, di bawahnya langsung banjir komentar. Aku memperhatikan satu persatu, ada beberapa komentar yang menohok hatiku.

Silent Love 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang