28. Obat untuk Angkasa

7.9K 586 32
                                    

Kanya POV

Semenjak kejadian beberapa malam yang lalu, aku semakin menjaga Bina. Aku takut traumanya akan kambuh, itu sangat menyedihkan.

Hari ini aku membawa surat permohonan cuti. Karena minggu depan aku dan keluarga Mbak Ningrum berencana untuk wisata ke Bali.

Mas Arya dan Kak Andre sudah mendapat cuti. Sedangkan aku hari ini baru pengajuan. Ini ide dari para papa, selain melepas penat, katanya supaya pikiran Bina juga bisa refres.

Mbak Ningrum calling.....

Aku segera mengangkatnya, siapa tahu memang penting.

"Halo assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam Dik. Lagi dimana?" Aku berhenti dan duduk di bangku koridor rumah sakit.

"Di rumah sakit, ada apa ?"

"Aksa jatuh Dik . Kami mau kesana, kalian mau ikut nggak?" Aku melirik jam. Sudah waktunya pergantian jaga.

"Aku ikut mbak, Bina biar aku telfon" Ucapku sambil bergegas masuk ke ruang manajemen.

"Bina udah on the way kesini. Arya juga udah mau pulang sama Papanya Aksa." Aku mempercepat Langkahku.

"Yaudah, aku kesana sekarang. Assalamu'alaikum."

"Tapi jangan bilang Bina Dik. Aku bilangnya pesiar"

"Iya mbak"

Aku segera menemui Meta bagian manajemen. Setelahnya aku mempercepat langkah ke bangsal tempatku menaruh tas tadi.

✨✨✨

Bina POV

Menikmati es kelapa muda di depan Yonif 403/Wirasada Pratista memang nikmat di siang hari. Aku baru saja selesai mengantar pesanan bunga di salah satu kampus di daerah Sleman.

Beberapa saat yang lalu, saat aku dan Kak Aksa duduk di pinggir gardu pandang Karesidenan Kedu. Aku mengutarakan niatku untuk memulai bisnis.

Karena aku suka merangkai bunga, aku berniat untuk membuka toko bunga. Tapi kata Kak Aksa, untuk yang sekarang online dulu.

Jadi di sela Kesibukan kuliah aku mulai mempromosikan rangkaian bunga pada semua teman-temanku. Kak Aksa juga menanamkan modal untukku. Angkanya lumayan besar, uangnya aku gunakan untuk membeli peralatan dan bahan nantinya.

Pesanan pertama datang dari adik kelasku SMA. Agak susah membuat bisnis baru sendiri seperti ini. Mungkin akan lebih mudah kalau Kak Aksa bisa ada di sini menemaniku.

Rencananya siang nanti aku akan ke toko Liman Malioboro untuk membeli kertas dan kain untuk keperluan ini. Masalah bunga, katanya jika ada waktu Kak Aksa akan mengajakku ke petani di daerah Magelang.

Tante Ningrum calling ........

"Halo assalamu'alaikum Bin" suara tante Ningrum terdengar begitu tergesa.

"Waalaikumsalam tante"

"Aksa dapat pesiar, tapi hanya di Magelang. Kamu ikut ya, tante tunggu di rumah."

Silent Love 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang