pagi ini, seungmin mendapati keadaan lokernya yang hancur, sampah berceceran dimana-mana serta lelehan saus yang mengotori seragam olahraga yang akan dipakainya di jam pelajaran ke tiga.
siapa yang melakukan ini? oh siapa lagi jika bukan empat wanita penguasa sekolah itu?
menghela nafas, dengan sabar lelaki itu mengumpulkan sampah-sampah tersebut dan membuangnya ke tong sampah, mencoba menulikan telinga dari berbagai macam cibiran tentang dirinya.
“lihat si anak pelacur itu, ternyata dia masih memiliki muka bersekolah disini”
“kudengar ibunya sedang menjalin hubungan dengan seorang pengusaha muda, apa lagi yang ibunya taruhkan selain wajah dan tubuhnya?”
“ew menjijikkan, orang seperti dia hanya menjadi sampah disekolah ini. pantas geng blackpink suka membullynya kkk.”
sedih?
kesal?
marah?
tentu, tapi seungmin sudah terbiasa nyaris dua tahun lamanya selama dia bersekolah disini.
dia laki-laki, kenapa tidak melawan? ayolah, bisa apa dia yang bukan siapa-siapa ini? dia hanya pecundang lemah yang selalu diam tanpa bisa melawan.
“sabar seungmin, jangan dengarkan mereka. hanya tinggal satu tahun lagi lalu kau akan segera pergi dari neraka ini.” batin seungmin bermonolog.
dia membawa seragam olahraganya ke kamar mandi, berniat membersihkan noda sausnya. namun seperti sudah menjadi kebiasaan, empat wanita dengan gaya millenial berstatus sebagai ratu sekolah itu mendatanginya, mengganggunya seperti biasa seolah seungmin adalah mainannya.
“oh hai lit bitch, pria hidung belang mana yang menidurimu kemarin eh?” seungmin menunduk, tidak berani membuka mulutnya saat gadis yang paling tinggi diantara keempatnya melontarkan ejekan.
“apa kalian sudah mendengar gosip? tentang ibunya,” kali ini yang bermata besar menyahut.
“tsk, menemukannya keluar masuk hotel dengan pria berbeda? sudah biasa bukan, itu kan pekerjaannya, pelacur!” yang mewarnai rambutnya menjadi merah itu menambahi, sementara yang terlihat paling kharismatik diantara ketiganya hanya menyeringai.
“buah pasti tidak akan jatuh jauh dari pohonnya, dia pasti seperti ibunya. jen, apa yang harus kita lakukan padanya?”
“membuatnya dihukum karna tidak mengikuti pelajaran olahraga? bagaimana menurutmu jisoo?” sementara keempat gadis didepannya tengah mendiskusikan bagaimana cara untuk mengerjainya, seungmin diam-diam mencoba pergi dari sana.
“hei kau mau kemana?” jennie bersuara, kemudian mendorong seungmin hingga terjatuh.
“lisa lakukan!”
lisa mengangguk, “rose bantu aku.” lantas keduanya memasuki salah satu bilik dan kembali dengan seember air yang langsung dia siramkan ke tubuh seungmin, membuat seragam serta kaus olahraganya basah kuyup.
setelah puas, keempat gadis itu meninggalkan seungmin dengan tawa puas dibibir mereka.
weungmin menggigil kedinginan.
sial! dia pasti akan mendapat masalah karna ini, dia tidak bisa mengikuti pelajaran olahraga dan pastinya guru killer itu akan menghukumnya dengan berat.
“kakek..nenek, bolehkah aku mengikuti kalian saja?”
![](https://img.wattpad.com/cover/153011760-288-k190215.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐄𝐮𝐟𝐫𝐨𝐬𝐢𝐧𝐞✓
Fanfiction┊⁀➷ [𝐜𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝] ❝bangchan dan christopher adalah orang yang sama, namun dua sosok yang berbeda.❞ ꒰🖇꒱ bangchan + seungmin •chanmin bxb mafia!au mature