✧˖°eleven

6.3K 1K 55
                                    

"kau terlihat berbeda," seungmin memulai bicara, mendongak menatap yang lebih tinggi. "saat pertama bertemu denganmu, kau seperti pria nerd yang lemah dan mudah dibully."

"tapi setelah malam itu, malam dimana kita saling memiliki, kau mulai berubah." yang lebih mungil mendesah. "terlebih sat kau melepas kacamata mu, kau seperti bukan chan yang kukenal pertama kali. seorang chan yang rela menjadi bully geng blackpink karna tidak ingin menambah masalah, berbalik melawan dan memberikan ancaman pada mereka." seungmin menghela nafas, menunduk memainkan ujung tangannya.

"kau misterius chan, aku bahkan belum lima puluh persen mengenalmu. dan kau tahu apa yang paling membuatku penasaran?" dia kembali mendongak, menatap chan yang masih setia menatapnya dengan tenang.

"bekas luka dan tato phoenix di punggungmu."

seungmin diam setelahnya, chan juga demikian, keduanya tidak bersuara dan membiarkan keheningan menguasai sebelum kekehan chan terdengar, membuat yang lebih pendek mengerutkan dahi.

"apa terlihat jelas?" chan menarik pinggang seungmin dan menyimpan lengannya disana. "apa perubahan itu terlihat sangat jelas seungmin?"

"ya."

"jika begitu yang mana yang kau suka? diriku yang nerd dan diam saat di bully atau diriku yang seksi saat di ranjang?" wajah seungmin langsung bersemu, dipukulnya lengan chan dengan kesal, membuat empunya tertawa tapi detik berikutnya dia kembali serius.

"biar kubuat sederhana saja, apakah kau menyukai diriku yang memakai kacamata atau tidak?"

seungmin diam, berfikir.

chan yang memakai kacamata terlihat seperti lelaki biasa, berbanding terbalik saat dia melepaskannya.

lelaki itu seperti memiliki dua sisi kepribadian, namun seungmin tidak yakin. bisa saja sifat asli chan adalah saat lelaki itu tidak memakai kacamatanya dan memakai benda bulat itu hanya untuk menutupi identitas aslinya.

tapi untuk apa?

seungmin tidak mau berfikir terlalu jauh, tapi jika benar ini adalah sifat asli chan, kenapa saat pertama kali bertemu lelaki itu bersembunyi di balik kacamatanya?

"aku suka saat kau melepas kacamatamu." aku seungmin. "apakah itu dirimu yang sesungguhnya?"

"menurutmu?"

"kau itu pria misterius." seungmin mendengus. "siapa sebenarnya dirimu ini?" chan memasang senyum kecil, menatap manik seungmin lekat.

"aku bangchan."

"lalu bekas luka dan tato phoenix itu?" yang lebih tinggi membungkuk untuk mendekatkan wajahnya, kemudian berbisik dengan suara rendah.

"belum saatnya kau tahu, yang jelas saat ini adalah kita saling memiliki. kau mencintaiku dan kau milikku."

seungmin menahan nafas, entah kenapa tapi yang jelas perkataan chan barusan seperti sebuah ultimatum yang menyuruhnya diam dan tidak bertanya lagi, dan anehnya seungmin menurut seolah chan telah menyihirnya untuk selalu tunduk.

"maaf," seungmin menunduk. "aku tidak akan bertanya lagi." satu tepukan dia dapat dikepalanya sebelum tubuhnya terangkat tiba-tiba, lelaki manis itu menjerit tertahan dan memukul bahu chan agar diturunkan, namun dia diturunkan diatas ranjang kemudian ditindih.

"CHAN! a-apa yang kau lakukan? menyingkir!" tapi chan tidak peduli dan berkata,

"bagaimana jika kita bercinta lagi?" terang saja mata seungmin membola.

"gila! kau mau membuatku tidak bisa berjalan?"

"tidak masalah, tidak usah pergi kesekolah."

seungmin menjerit, namun begitu dia tidak bisa menolak.

dia memang belum mendapat jawaban pasti tentang jati diri chan, namun dia yakin jika bekas luka serta tato phoenix dipunggung lelaki itu adalah jawabannya.

dan seungmin tidak mau mencari tau, karna dia tidak mau tau.

hanya satu yang penting, dia tetap memiliki chan.

pukul tuju pagi chan membuka mata dan menemukan seungmin yang masih bergelung nyaman di dadanya, pelan-pelan dia melepaskan lelaki itu dan menyelimuti tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

pukul tuju pagi chan membuka mata dan menemukan seungmin yang masih bergelung nyaman di dadanya, pelan-pelan dia melepaskan lelaki itu dan menyelimuti tubuhnya.

seungmin pasti sangat lelah, tentu saja karna chan yang tidak membuatnya tidur semenjak pukul empat subuh tadi.

lelaki berkulit pucat itu memakai celananya asal, meraih ponselnya dan pergi ke balkon untuk menghubungi seseorang, ada nada sambung dua kali sebelum seseorang menyahut dari sebrang.

"apa?"

"dia sudah menyadarinya."

"hm, siapa?"

"seungmin, dia sudah menyadari perubahanku."

hening dari sebrang sebelum suara kekehan terdengar.

"kau itu memang payah dalam urusan menyamar! apa susahnya sih bersembunyi di balik kacamata sampai semua urusan selesai? jadi kau sudah memberitahu siapa dirimu?"

"kau gila?" chan mendecih dan melirik seungmin yang masih terlelap dari tempatnya. "dia belum boleh tahu, beruntung dia anak penurut dan tidak banyak bertanya."

"ya beruntungnya." sahut dari sebrang. "jangan selalu membawanya ke ranjang, ingat misimu. aku penasaran apa reaksi bos besar saat tahu kau sudah menidurinya eh? sudah berapa kali?"

chan mengumpat, namun begitu dia menjawab, "tiga kali degan hari ini."

"Wow."

"ck, diamlah bastard." ada tawa renyah menyebalkan dari sebrang sana yang membuat chan ingin mematahkan lehernya saat ini juga.

"lalu apa rencanamu?"

"tetap seperti yang sudah direncanakan, tapi sepertinya akan berjalan lebih cepat, aku harus menyelesaikan urusan lain."

"okey, aku akan menyiapkan semuanya. tetap kabari aku, tuan christoper."

𝐄𝐮𝐟𝐫𝐨𝐬𝐢𝐧𝐞✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang