11. He..?

226 25 0
                                    


This part written by feni_cempaka


Happy reading guys!
😘😘😘


Suara  ketikkan  keyboard  terdengar  di dalam   ruangan  yang  berisi para  karyawan.  Semua orang fokus pada layar komputer yang berada di hadapan mereka.

Begitupun  otak  mereka  yang  hanya  tertuju  pada  setiap  untaian  kata  yang  tertera  di  layar  komputer  mereka.

Laura  mengetikkan  jemarinya  di  atas  keyboard  di  hadapannya  dengan  kening  yang  berkerut,  menunjukkan  jika  gadis  Paris  itu  sedang  berpikir. Suara  jarum  jam  juga   ikut  mengisi  ruangan,  dan  suaranya  juga  bersahutan dengan  suara  ketikan  keyboard.

Laura  menyandarkan  punggungnya  pada  kursi  kemudian  menoleh  ke  sekitarnya,  semua  orang  masih  sibuk  pada  pekerjaannya  masing  masing.

Netra  birunya  kini  menoleh  pada  jam  dinding  yang  kini  menunjukkan  waktunya  untuk  makan  siang.  Senyuman  Laura kini  terbit,  gadis  itu  dengan  semangat  meraih  tasnya  lalu  beranjak  dari  duduknya.

Kepalanya  menoleh  ke  arah gadis  pirang  yang  kini  sedang  sibuk  pada  layar  komputer. Laura  menghampiri  gadis  itu  kemudian  memanggilnya.
"Elish!"

Gadis  pirang  itu  kini  menghentikkan  gerakkan  jemarinya  kemudian  mendongak  memperhatikan  Laura.  Gadis  asli  Paris  itu  kini  tersenyum.

"Ayo  makan  siang! "  ajak Laura

Wajah  Elish  kini  berubah  semangat.  Dia  meraih  tasnya kemudian  beranjak  dari  duduknya.
"Ayo,  Laura!"

Matahari  kini  telah  berada  tepat  di  tengah  tengah  langit,  menyinari  bangunan  bangunan  mewah  di  seluruh  kota  Paris. cuaca  di  kota  itu  semakin  terasa  panas,  membuat  siapapun  memilih  untuk  berada  di  tempat  teduh  dan  meminum  sesuatu  yang  segar.

Laura  kini  sedang  berada  di dalam  sebuah  cafe  yang  terletak  di  samping  kantor. Sebelah  tangannya  menggenggam    gelas  minuman dingin  berisi  jus  buah  strawberry.

Bibirnya  menyeruput  minuman melalui  sedotan.  Netra  biru  terangnya  kini  sedang   memperhatikkan  orang-orang yang  berlalu  lalang  di  sebrang  jalan  dari  balik  kaca  tebal  Cafe.

Laura meletakkan gelasnya di atas meja. Suara  ponsel  terdengar,  Laura  meraih  ponselnya  yang  berada  di  atas  meja.

+63419....

Remember me?

Laura  termenung  kemudian.  menatap  layar  ponselnya  bingung.  Siapa  yang  mengirim  pesan  itu  padanya?  nomornya  'pun  tidak  dikenal.

Jemari  Laura  menari  di  atas  layar  ponselnya.

Siapa kau?

Ia  menekan  kirim  lalu  kembali  meletakkan  ponselnya  di  atas  meja.

Elish  meletakkan  gelas  minumannya  kemudian  melihat  ponsel  Laura  bingung.  Netra  hijaunya  kini  kembali  menatap  Laura.

"Dari siapa?"

Laura  memperhatikan  Elish  kemudian  menaikkan  bahunya  acuh.  "Aku  tidak  tahu,  nomor  tak  dikenal. "  Ucap  Laura,  netra biru  terangnya  itu  kini  menangkap  seorang  pria  yang  tengah  terduduk  di  ujung  cafe.

Luxurious Guy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang