"Apa serunya pelajaran sejarah, masa lalu itu dilupain bukan dikenang,"-Putra
-Putra mengendarai mobil menuju rumahnya. Ia mulai memarkir mobil tersebut di garasi rumahnya. Saat memasuki rumahnya, dilihatnya seorang wanita paruh baya yang sedang menonton Drama korea di mac booknya.
"Ehh kamu udh pulang sayang," sambut mama Putra kepada Anak semata wayangnya.
Putra menghampiri mamanya, lalu mengecup kening mamanya lembut, jika ada yang melihat pasti akan mengira jika Putra anak manja, tapi beginilah Putra.
"Udah mah, cape banget aku," ucap Putra sambil menghempaskan badannya ke sofa. "Gila ya ternyata ngajar itu lebih capek daripada belajar,".
"Kamu harus sabar, sekarang kamu ngerasain kan gimana capek nya jadi guru?," ucap mama Putra sambil tertawa kecil. "Hmm btw itu apa sayang?," tanya mama Putra sambil menunjuk bagpeper besar yang tadi di bawa oleh Putra.
"Gatau, dari murid aku itu. Mama ambil aja kalo mama mau. Paling isinya makanan," jawab Putra sambil menuju kamarnya yang berada di lantai 2.
"Cie punya banyak fans," goda mama Putra sambil membuka semua makanan, ternyata setiap makanan memiliki suratnya masing-masing. Mama Putra pun tertawa saat membaca suratnya tersebut salah satunya yaitu, "Sarangheyo Oppa❤".
****
-Naya memasuki kamarnya, ia menaruh tasnya asal di meja belajar nya. Lalu ia membersihkan badannya. Setelah membersihkan badan, ia membaca buku sejarah tentang Perang Dunia. Tiba-tiba ia mengingat perkataan Putra yang kembali muncul di otaknya, seketika pipi Naya memerah saat mengingat kejadian tersebut. Apaan sih gue, ish gagagagaga lo gak boleh baper sama kata-kata dia oke, ucap Naya dalam hati."Non, mama dan Papa Non sudah pulang," ucap salah satu pembantu Naya. Naya pun terkejut. Tumben-tumbenan mereka pulang scepat ini?.
Naya pun keluar kamar, lalu turun menuju ruang keluarga. Dilihat kedua orangtuanya yang sedang duduk di sofa.
"Ehh sayang, apa kabar? Mama kangen sama kamu," ucap mama Naya
"Papa juga," tambah papa Naya
Naya menghampiri kedua orang tuanya lalu berkata, "Ada apa kalian kemari?," tanya Naya tanpa basa-basi. Ia sudah tau kalau Orangtuanya mengunjunginya pasti ada maunya.
"Hmm kamu duduk dulu dong sayang," ucap mama Naya lembut. "Jadi gini, kan kamu sekarang udh mau lulus kan, terus juga mama sama Papa jarang banget ada buat kamu,".
Naya membuang nafasnya kasar, "To the point aja deh," ucap Naya kesal.
"Papa sma Mama mau jodohin kamu," ucap Papa Naya mantap. "Gimana apa kamu bersedia?," tanya Papa Naya.
Naya yang mendengar itu pun langsung terkejut, emangnya sekarang jaman Siti Nurbaya apa pake segala perjodohan?, "Gak mau, Naya mau kuliah dulu, Naya mau sukses dulu, lagi juga Naya gak papa kok kalo kalian gak peduli sma Naya," tolak Naya mentah-mentah.
"Tapi kan mama sama papa khawatir sayang, kan kalo kamu nanti menikah, suami kamu bakalan jagain kamu, jadi mama mohon kamu turutin apa kata mama ya," ucap mama Naya memohon.
"Oh jadi kalian mau lepas tanggung jawab sebagai orang tua gitu?," tanya Naya penuh emosi.
"Bukan begitu sayang, papa sama mama pengen kamu ada yang jagain selagi mama sama papa di luar negeri," ucap papa Naya memberi pengertian.
"Lagi juga calon suami kamu cuma beda setahun kok, dia juga lulusan luar negeri. Pokoknya dia bakal jagain kamu selagi mama papa di luar negeri," ucap Mama Putra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Teacher (TAMAT)
Teen Fiction"Apa serunya pelajaran sejarah? Masa lalu itu dilupain, bukan dikenang"-Putra. *** Copyright © 2018 by Aqilarifqa_