Pernikahan Putra&Salma

14.6K 515 15
                                    









Tepat 10 jam sebelum pernikahannya. Putra bimbang untuk mengundang Naya atau tidak. Putra takut jika Naya sakit hati. Tapi tunggu, bukankah Naya tidak mencintai nya? Jadi tidak mungkin Naya cemburu.

Kini Putra sudah berada di depan rumah Naya. Seorang pria kini tengah memeluk Naya. Siapa pria itu?.

Putra memasuki perkarangan rumah Naya. Hingga membuat "pria" yang tengah memeluk Naya itu terkejut. Begitu juga Naya, yang tak kalah terkejutnya melihat Putra yang tiba-tiba mengunjungi rumah Naya.

"Pagi," sapa Putra sambil tersenyum miring.

Karyud menoleh lalu melihat Putra yang kini berada di belakang nya.

"Hmm..pagi," jawab Naya balik.

"Saya ganggu ya?, yaudah maaf, saya cuma ingin memberikan ini," ucap Putra seraya memberikan surat undangan. "Kalo kamu gak dateng juga tidak apaapa," ucap Putra lagi.

Naya melihat surat Undangan tersebut. Sebuah kertas berwarna putih hitam dengan inisial nama P&S di depannya. Secepat itu kah pernikahan nya? Bahkan Naya pun belum resmi bercerai dengan dirinya.

Naya menahan air matanya. Jangan sampai ia menangis. Ia tak ingin menunjukan kesedihannya, lagi pula Naya juga setuju akan perceraian mereka.

Karyud terkejut, melihat Putra memberikan surat undangan pernikahan, "Berengsek lo ya, udah cukup lo sakitin hati dia!!," ucap Karyud penuh amarah.

Putra tersenyum miring, "Siapa yang nyakitin dia? Dia aja gak cinta gue. Lebih sakit gue yang cinta sama dia secara sepihak," ucap Putra tanpa emosi. "Udah lah, gue gak ada waktu lagi, entar sore gue nikah, jadi gue mau siap-siap gue harap kalian datang, dan selamat melanjutkan pelukan romantis kalian," ucap Putra lalu melangkah pergi.

Air mata membasahi pipinya. Dadanya sangat sesak melihat Putra yang kini meninggalkan nya.

Itu semua bohong Put, aku sayang sama kamu, aku cinta sama kamu, aku ngelakuin ini semua karena aku gak mau, kamu dapetin perempuan kaya aku, aku lumpuh dan gak akan mungkin bisa ngebahagiain kamu—Naya.

Karyud melihat Naya menangis, ia lalu mendorong kursi roda Naya menuju dalam rumah.

"Gak usah nangis lagi dong, nanti gue sedih," ucap Karyud sambil mencubit pipi Naya. Naya diam tak menjawab.

"Nanti sore lo bakal dateng ke pernikahan Putra?," tanya Karyud.

Naya berpikir sejenak, lalu mengambil Nafas dalam, "Ya gue bakalan dateng,".

***


Naya memakai dress biru senada dengan jas yang dipakai oleh Karyud. Kini mereka berdua telah sampai di pernikahan Putra dengan Salma.

Pernikahan keduanya di adakan sangat megah. Pernikahan itu juga dihadiri oleh semua murid sekolah Naya.

Karyud mendorong kursi roda Naya menuju salah satu bangku tamu. Kini dihadapan mereka sudah ada Putra yang sedang menunggu kehadiran Salma di depan penghulu. Putra mengenakan tuxedo putih, terlihat sangat tampan.

Naya tersenyum melihat Putra yang saat ini saat berbeda. Naya dapat melihat senyuman di wajah Putra. Ya, laki-laki itu sangat bahagia kini.

Semua sorot mata kini menuju ke arah seorang gadis yang mengenakan gaun putih. Sungguh terlihat sangat cantik dan menawan. Salma berjalan menuju arah Putra ditemani oleh ibu dan mertuanya.

Setelah itu, Putra mengucapkan ungkapan cinta nya kepada Salma, yang membuat semua orang iri kepada Salma. Sangat romantis. Lalu Putra menucap ijab qabul di depan penghulu. Kini mereka sudah sah menjadi sepasang suami istri.

Karyud menoleh ke arah gadis disamping nya. Gadis itu kini tersenyum. Ada sedikit kesedihan di matanya.

"Lo gapapa kan?," tanya Karyud khawatir. "Kalo lo pengen nangis, nangis aja jangan ditahan," ucap Karyud lagi.

Naya menggeleng, "Gak kok, gue bahagia liat dia dapet wanita yang lebih bisa membahagiakan Putra daripada gue,"

Sebuah ikatan kini telah terputus. Kini kau sudah bersama dengan dia. Dia yang kau jadikan pasangan hidup mu. Aku tak tahu aku harus senang atau bersedih. Kau bilang aku tak mencintai mu. Itu semua bohong. Aku akan selalu mencintaimu, walaupun kini aku tak bisa menyentuh mu. Jarak kita kini semakin jauh, karena itu aku tak bisa lagi melihatmu dari jarak dekat. Ku mohon jangan hilangkan senyum indahmu itu. Berbahagialah dengan dia. Aku disini kan selalu mendoakan kebahagian mu dengannya. Berbahagialah Kak, aku sangat mencintai mu❤—Nayarafeeza.

***

Putra memakai tuxedo hitamnya. Lalu merapihkan rambutnya. Hari ini ia akan menikah. Dengan gadis yang dulu pernah ada di hatinya. Salma, perempuan cerdas yang menjadi cinta pertamanya dulu. Namun, saat tahu umur Salma lebih tua darinya, Putra hanya menganggap Salma kakaknya, tidak lebih.

Sekarang situasinya berbeda. Mamanya menyuruh nya untuk menikahi Salma. Tentu Salma sangat senang. Karena sudah lama Salma mencintai Putra. Tapi tidak dengan Putra, Putra hanya menganggap Salma kakak, tidak lebih. Gadis yang ia cintai hanyalah Naya. Yang kini berada di salah satu bangku undangan. Memperhatikan dirinya. Senyumnya mengembang. Entahlah itu senyuman kebahagiaan atau kesedihan.

Putra sudah mengucapkan janji sucinya di depan penghulu. Kini ia resmi menjadi suami dari dua istri. Karena Naya belum resmi cerai darinya. Putra memeluk Salma sebentar. Lalu matanya beralih ke arah Naya sekilas lalu melihat Salma lagi.

"Kamu harus buka hati kamu buat aku, bagaimanapun aku juga istri kamu Putra," ucap Salma sambil memegang kedua pundak Salma.

"Baiklah," ucap Putra sambil mencium kening Salma lembut.

***

Karyud mengantar Naya pulang, setelah akad dilaksanakan mereka langsung pulang. Karyud tak ingin membuat gadis itu lebih sakit hati. Karena suaminya kini menjadi milik orang lain.

Karyud mendorong kursi roda Naya menuju dalam rumah Naya. "Istirahat yang cukup ya, gue ga mau lo sakit. Kalo lo butuh apaapa cukup telpon gue," ucap Karyud sambil tersenyum.

Naya membalas senyuman Karyud, "Siap Pak bos ku," ucap Naya semangat.

Lalu Karyud meninggalkan rumah Naya.

Naya mendorong kursi rodanya menuju kamarnya. Hari ini sungguh hari yang melelahkan. Bukan hanya jasmani, tapi juga hatinya. Tapi ia sudah sepenuhnya ikhlas merelakan Putra untuk orang lain. Ia percaya jika takdir pasti akan indah pada waktunya. Tuhan pasti adil kepada setiap hambanya.

Cool Teacher (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang