(REVISI✅)Astaga, Kamu makannya banyak ya ternyata. Bisa-bisa tekor nanti kalo aku nikah sama kamu-Putra
-Naya memasuki ruang kelasnya. Matanya terlihat merah karena menangis tadi. Ia pun langsung duduk di bangku nya.
"Lo kenapa Nay? Abis nangis?," tanya Ajeng teman sebangku Naya. Tak biasanya Naya menangis seperti ini. Apa mungkin karena sang calon suami?
"Gak papa," jawab Naya singkat.
****
— Sekarang sudah waktunya pulang sekolah. Naya berjalan menuju luar sekolah lalu memulai memesan ojek online. Ia masih marah dengan Putra karena Putra meninggalkan nya di mobil. Bukan marah, tetapi ngambek lebih tepatnya.
Saat akan memesan, handphone miliknya sudah diambil oleh seseorang.
"Ngapain pesan ojek online?, hari ini dan seterusnya kamu pulang bareng saya," ucap Putra seraya mengambil handphone Naya.
Naya mendengus, "Ogah gue pulang sama lo," tolak Naya mentah.
"Ngambek nih ceritanya?," goda Putra sambil mencolek dagu Naya.
"Ish gosah colak-colek, najis tau gak!!," ucap Naya sambil meninggalkan Putra.
"Oke tinggal saya telpon orangtua kamu, saya bakalan bilang anaknya gak mau nurut sama saya," ancam Putra.
Naya yang kini berjalan meninggalkan Putra pun berhenti lalu menoleh, "Gak takut, telpon aja sana," ucap Naya ketus.
"Ohh oke gue telpon," ucap Putra sambil menekan beberapa digit nomor. "Halo," ucap nya lagi.
Naya yang mendengar Putra sedang menelfon pun langsung berlari menuju Putra dan merebut handphone tersebut, "Gila lo ya," teriak Naya sambil mematikan sambungan telepon.
"Makanya gak usah pake ngambekan segala, ayo ikut pulang bareng saya, kamu lupa kita kan mau cari baju pengantin bukan?," ucap Putra sambil menyeret Naya menuju mobilnya.
"Ish sakit tau gak," ucap Naya saat telah duduk di mobil Putra.
"Shut ah, gosah berisik, gak cape apa tu mulut ngebacot mulu," ucap Putra dingin.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama akhirnya mereka sampai di sebuah toko yang menjual pakaian pengantin. Mereka pun memilih pakaian pengantin yang akan mereka kenakan saat pernikahan nanti. Setelah cukup lama memilih, akhirnya mereka memutuskan untuk membeli gaun pengantin berwarna Putih yang simple namun elegan.
Putra memegang gaun putih di hadapannya ini, membayangkan jika Naya akan memakai gaun ini di pernikahan mereka nanti, ah pasti gadis itu akan terlihat cantik.
"Ya sudah saya pesan yang ini, untuk uang sudah saya transfer,"
Pelayan toko itu mengangguk, "Oke Pak, akan saya siapkan gaunnya,".
Putra tersenyun lalu melirik gadis di samping nya yang dari tadi menautkan bibir. Sepertinya ia tidak terlihat senang. Ada apa lagi sih dengan gadis ini?
"Kenapa sih?," tanya Putra bingung.
Naya menggeleng, "Gak papa," ujarnya singkat.
"Oh yaudah kalo gapapa, ayo pulang," ajak Putra sambil menarik tangan Naya.
Naya menghentakkan kaki nya kesal. Padahal ia berharap Putra akan peka gitu dengan perasaannya sekarang. Tapi lihatlah Putra, pria itu bahkan tampak tak peduli,
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Teacher (TAMAT)
Roman pour Adolescents"Apa serunya pelajaran sejarah? Masa lalu itu dilupain, bukan dikenang"-Putra. *** Copyright © 2018 by Aqilarifqa_