Selamat Jalan💐

14.9K 525 40
                                    








Kamu janji akan pulang bukan? Kumohon pulang lah sekarang —Naya









"Udah siap semua belum sayang?," tanya Sofi kepada anak semata wayangnya.

"Udah kok Ma," jawab Putra santai.

Kini Putra, Naya, Sofi, dan Salma sudah berada di Bandara. Sebentar lagi pesawat Putra akan segera berangkat.

"Kamu gak bisa apa kuliah nya di Indonesia aja," ucap Naya sambil memeluk Putra.

Putra membalas pelukan Naya, "2 tahun itu gak lama kok, jangan khawatir in saya,".

"Jaga diri kamu disana ya," Naya meneteskan air matanya.

Putra menatap Naya lekat, "Kamu juga ya, jangan lupa makan, jangan lupa sholat, jaga kesehatan kamu, jagain mama juga. Oiya pokoknya kamu harus kuliah nanti ya,".

"Iya nanti aku kuliah," Naya mencoba untuk tidak menangis.

Putra mengusap air mata Naya lembut, "Jangan nangis gitu dong, nanti saya berat ninggalin kamu nya,".

"Makanya jangan pergi,".

"Tenang aja sayang, Putra gak akan lama kok," Sofi berusaha membuat Naya tenang.

"Nanti saat saya kembali, saya akan janji sama kamu, saya akan ajarkan semuanya yang saya pelajari disana," Putra mengusap rambut Naya lembut.

"Janji Ya?," Naya mengacungkan jari kelingking nya.

"Janji," Putra menautkan jari kelingking nya ke Jari kelingking Naya.

Putra melirik Salma yang sedari tadi berada di samping Sofi. Putra tersenyum lalu mendekati Salma.

Salma juga memeluk Putra, "Hatihati ya Put, jaga kesehatan, kabarin aku kalo ada apaapa,".

Putra membalas memeluk Salma, buatnya Salma tidaklah seperti seorang istri, tetapi seperti kakaknya sendiri, "Tolong jagain Naya ya,".

Salma mengangguk.

📣Diberitahukan kepada penumpang, pesawat menuju Frankurt airport akan berangkat sebentar lagi, dimohon untuk seluruh penumpang agar bersiap-siap.

"Saya jalan dulu ya," Putra melangkah kan kaki nya meninggal kam Naya, Salma, dan Sofi.

Naya memandang kepergian Putra. Dipandang nya lekat punggung pria itu. Pria yang telah menjadi suaminya. Kini ia harus pergi.

"Pokoknya kamu janji harus pulang, aku selalu nunggu kamu disini," teriak Naya pada Putra. Tak perduli walaupun ia menjadi pusat perhatian saat ini

Putra menoleh ka arah Naya, Lalu mengangguk sambil tersenyum.

***

—Kini Naya dan Sofi dan juga Salma telah berada di dalam mobil. Sedari tadi perasaan Naya tidak enak. Seperti ada sesuatu hal buruk yang akan terjadi. Ah mungkin hanya perasaan saja.

Sudah setengah jam perasaan itu tidak hilang juga. Entah mengapa Naya merasa gelisah. Begitu juga dengan Sofi.

Tak lama hp Salma berdering, Salma pun mengangkatnya. Seketika raut wajah Salma berubah. Raut wajahnya menunjukan kekhawatiran yang mendalam.

Setelah Salma menutup telponnya Naya pun bertanya, "Ada apa kak?,".

"Pesawat yang Putra tumpangi hilang kontak,".


***


"Pesawat menuju jurusan bandara frankurt dinyatakan jatuh di selat Sunda pada pukul 09:23 pagi setelah 15 menit mengudara. Hingga saat ini belum ada informasi lanjut dari pihak bandara. Kemungkinan tidak ada yang selamat atas kecelakaan ini,".

Suara reporter di salah satu stasiun TV membuat Naya Jantung nya terasa berhenti seketika. Ia masih tidak percaya jika pesawat yang Putra tumpangi mengalami kecelakaan. Apa itu pesawat yang sama yang di naiki oleh Putra?

"Putra gak mungkin ninggalin gue, dia udah janji dia pasti bakalan pulang," ucap Naya sambil terisak.

***

"Ditemukan barang-barang milik korban pesawat jurusan Frankurt airport. Menurut informasi barang-barang tersebut akan dibawa menuju Pelabuhan dan akan diinvestigasi lebih lanjut," suara Reporte di salah satu stasiun Televisi membuat Salma berteriak histeris.

"Nayaaa, Tantee," Salma berteriak. Air matanya berjatuhan.

Naya yang sedang memasak pun terkejut begitu juga Sofi.

"Ada apa kak?," tanya Naya bingung.

"I..itu foto lo sama Putra kan?," tanyanya sambil menunjuk layar TV.

Mata Naya beralih ke arah layar televisi. Dilihat nya kini sebuah foto seorang pria dan wanita yang jelas-jelas itu adalah dirinya dengan Putra.

"I..itu??," Naya meneteskan air matanya.

"Gak gak mungkin, pokoknya aku mau kesana sekarang," Naya segera berganti pakaian lalu bergegas menuju lokasi kejadian.

Setelah 2 Jam menempuh perjalanan, akhirnya Naya sampai di lokasi kejadian. Ternyata yang datang tak hanya Naya ada juga korban pesawat
Lain yang juga ingin melihat barang-barang milik korban. Berharap ada salah satu barang milik kerabatnya yang kenal.

Naya mendekat ke kerumunan orang yang sedang melihat-lihat barang milik korban. Dilihatnya kini beberapa barang yang terlihat masih basah. Mata Naya menelusuri ke seluruh barang yang ditaruh diatas terpal. Berharap ada foto miliknya yang tadi ia lihat di Televisi.

"Mbak?," ucap seseorang yang tiba-tiba menyentuh pundaknya.

Naya menoleh, "Eh iya?,".

Seorang wanita yang seperti nya salah satu Pramugari menatap nya dalam. Wanita itu menatapnya dari kepala hingga ujung kaki.

Naya terlihat canggung.

"Sebentar," ucapnya sambil pergi mengunjungi temannya yang tak jauh dari tempatnya berdiri sekarang.

Tak lama wanita itu kembali sambil membawa sesuatu ditangannya. "Ini punya mbak?," ucapnya sambil menyodorkan sebuah foto yang tadi Naya lihat di televisi.

Naya menerima foto tersebut. Dilihatnya kini foto dirinya dengan Putra beberapa hari lalu. Naya membalik foto itu, dilihatnya tulisan "Istri ku Tercinta, Nayarafeeza,"

Air matanya terjatuh, ia masih tak percaya jika foto yang ia pegang ini adalah foto dirinya bersama Putra. "Gak, ini gak mungkin foto saya, suami saya masih hidup kan mbak?,".

Naya bersimpuh lalu menangis histeris. "Kamu udah janji kan bakalan pulang, kamu gak mungkin ninggalin aku," Tangis Naya pecah.

Pramugari itu manarik badan Naya agar ia kembali berdiri, "Yang sabar ya mbak, semua ini udah diatur sama Tuhan,".

"Mungkin ini yang terbaik buat mbak dan suami mbak, saya tahu apa yang mbak rasakan sekarang, karena teman saya juga mengalami hal yang sama," Ucap Pramugari tersebut sambil memeluk Naya erat. Pramugari itu pun juga menangis, karena orang yang dicintai nya ikut menjadi korban.






Cool Teacher (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang