[2,7k word]
"Bodo amat," ucap Naya ketus lalu meninggalkan kamar tersebut.
***
Hari ini hari senin, berarti Naya sudah mulai bersekolah seperti biasa. Begitupun Putra yang harus mengajar kembali.
Naya menuruni tangga rumahnya. Sebuah aroma nasi goreng sudah tercium dari kejauhan. Siapa yang masak pagi-pagi gini?, batin Naya heran.
Naya menautkan alisnya saat sampai di dapur, "Kak Salma?," gumamnya pelan.
Salma menoleh, "Eh Naya, hmm kamu mau berangkat sekolah ya? Sini sarapan dulu, aku udah siapin sarapan buat kamu sama Putra juga," ucapnya sambil menghidangkan Naya.
Naya beranjak mendekati meja makan lalu duduk di salah satu bangku.
"Putra mana ya? Apa masih belom bangun?," tanya Salma sambil melepas celemek yang dipakainya.
"Aku udah bangun kok," ucap Putra tiba-tiba. Putra langsung duduk di samping Naya. Ia memakai celana jeans hitam dan kaos putih yang dibalur bomber army.
Salma memandangi Putra dari ujung kaki hingga kepala, "Kamu mau pergi ya?," tebak nya kecewa.
Putra mengangguk, "Ada apa emang?," tanya Putra penasaran.
Salma membuang nafas pelan, "Tadinya aku mau minta kamu buat nemenin aku cari Apartemen, tapi karena kamu pergi yaudah aku cari sendiri aja," ucapnya kecewa.
"Hmm jangan, nanti aku temenin kamu, tunggu aku pulang ngajar oke," ucap Putra sambil memasukan nasi goreng ke dalam mulutnya.
Salma mendelik, "Hah kamu ngajar? Hahahaha," ucap Salma tak percaya lalu menertawakan Putra.
"Gak usah ngeledek gitu deh," ucap Putra kesal.
"Seriusan kamu ngajar?, ngajar dimana?," tanya Salma sambil sedikit tertawa.
"Di sekolah bokap, tuh jadi guru fisika dia," jawab Putra sambil melirik Naya.
"Ohh jadi Kakak yang ngajar adek nya nih, giamana Nay rasanya diajar sama Putra?," tanya Salma yang berusaha menahan tawanya.
"Ya gitu deh," jawab Naya singkat. Rasanya ia sangat kesal karena menjadi nyamuk dari tadi. "Ayo buru abisin makannya, gue tunggu diluar," ucap Naya sambil melirik Putra lalu pergi keluar rumah.
"Dia kenapa Put, gak kaya biasanya, apa garagara kita nyuekin dia dari tadi?," tanya Salma merasa bersalah.
"Mungkin PMS," jawab Putra singkat.
"Maafin aku ya, aku gak bermaksud loh," ucap Salma sambil menunduk.
"Enggak kamu gak salah, yaudah aku berangkat, hatihati dirumah ya, kalo ada apa-apa telpon aku," ucap Putra sambil menyelesaikan makannya.
Salma mengangguk tanda mengerti.
"Yaudah aku berangkat, Inget entar sore ya, aku langsung jemput kamu kesini, nanti kita cari Apartemen buat kamu," ucap Putra lalu beranjak pergi.
"Putra," panggil Salma.
Putra berhenti lalu menoleh, "Iya?,".
"Makasih udah mau luangin waktu buat aku," ucap Salma sambil malu-malu.
Putra tersenyum lalu mengangguk.
****
Naya sudah menunggu Putra lama di luar rumah. Namun Putra tak kunjung menemuinya.
"Ish kesel banget gue," ucap Naya sesekali menendangi batu kerikil yang berada di hadapannya. Ada rasa sakit yang memasuki dadanya. Apa ini karena melihat Kak Putra dengan Kak Salma?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Teacher (TAMAT)
Teen Fiction"Apa serunya pelajaran sejarah? Masa lalu itu dilupain, bukan dikenang"-Putra. *** Copyright © 2018 by Aqilarifqa_