Ya walaupun saya gak suka sejarah, tapi setidaknya kisah cinta kita harus di sejarah kan—Putra
—Hari ini tepat sehari sebelum Putra berangkat ke Jerman.Putra dan Naya hari ini memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama. Waktu bersenang² yang terakhir sebelum Putra pergi ke Jerman.
"Naya udah siap belum? Saya tunggu di mobil ya," teriak Putra dari luar ramah.
"Iyaa duluan aja, aku mau siapin bekal dulu," jawab Naya dari dalam rumah.
Naya memasuki beberapa lapis sandwich dan minuman bersoda untuk bekal perjalanan mereka. Setelah semua dirasa siap, Naya beramitan dengan Sofi. Oiya bagaimana dengan Salma? Hmm sepertinya Salma sedang sibuk dengan usaha bisnisnya.
"Ayo berangkat," ucap Naya saat di dalam mobil.
"Udah komplit semua?," tanya Putra memastikan.
Naya mengangguk.
Akhirnya mobil pun berjalan menuju daerah Jakarta Pusat.
"Kamu mau kemana?," tanya Putra sambil menoleh ke arah Naya.
Naya berpikir sejenak, "Hmm kalo kata Dilan, perempuan itu gak suka ditanya,".
"Dilan siapa? Yang waktu itu kirim ketoprak ya?," tebak Putra asal.
Naya mengerucutkan bibirnya, "Ish, masa kamu gak tau Dilan sih," ucap Naya ketus.
"Saya ga tau Dilan, tapi kalo Albert Einstein saya tau,".
"Dasar penggila fisika,".
Putra membawa Naya menuju masjid Istiqlal. Dengan maksud memarkirkan mobilnya.
"Kita ngapain ke Istiqlal? Emang udah waktunya sholat ya?," tanya Naya heran.
Putra tersenyum, "Hmm enggak aku cuma mau parkirin mobil nya aja, nanti kita perginya Naik bis tingkat oke,".
Naya dan Putra pun keluar dari mobil. Mereka langsung menuju ke halte bis tingkat yang berada di area belakang masjid.
"Kita sebenernya mau kemana sih?," gumam Naya yang masih bingung Putra akan membawanya kemana.
Mereka pun memasuki bis tingkat tersebut dan langsung menduduki tempat duduk di bagian atas. Dari sana terlihat jelas pemandangan kota Jakarta dari kaca bis.
Putra mengeluarkan kameranya, "Foto yuk, kita gak pernah foto lo," ajak Putra.
Naya menoleh ke arah kamera.
"Gaboleh cantik ya fotonya," pesan Putra lagi.
Cekrek..
Mereka melihat hasil foto.
"Kan saya bilang gaboleh cantik," Protes Putra karena foto Naya terlihat cantik.
"Kan aku emang cantik dari dulu, jadi mau pose jelek pun tetep cantik tau,".
"Tapi jangan cantik-cantik, nanti orang lain suka," ucap Putra sambil memeluk Naya dari samping.
Naya terkekeh, "Cemburuan banget sih,".
***
Mereka pun turun di daerah kota tua. Putra mengajak Naya turun. Lalu menggandeng tangannya hingga menuju museum Fatahillah. Mereka memesan tiket, lalu mulai memasuki museum tersebut.
"Kamu ngapain ngajak aku ke museum?," tanya Naya heran.
"Saya mau minta kamu ceritain semua yang ada disini," pinta Putra kepada Naya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Teacher (TAMAT)
Genç Kurgu"Apa serunya pelajaran sejarah? Masa lalu itu dilupain, bukan dikenang"-Putra. *** Copyright © 2018 by Aqilarifqa_