[02]

1.4K 166 14
                                    

🙈

"selamat pagi om taeyong,tante jisoo" sapa arin ramah.

"pagi rin,kamu mau kemana udah rapi banget?" tanya taeyong di sela-sela sarapannya. Arin yang memang datang ke rumah mark terlalu pagi hanya bisa cengengesan cantik.

"hehehe...ini aku mau pergi ke taman,cuma bang jaehyun lagi sibuk,jadi kayaknya aku mau suruh mark aja buat anter"

"oh gitu. Tapi kayaknya mark belum bangun tuh rin, bangunin aja kalo mau"_jisoo

"iya tan,yaudah aku naik ke atas ya"

"hm"

Arin kembali berjalan menaiki tangga.
Sesampai di atas,tanpa permisinya arin langsung menerobos masuk ke dalam kamar mark.
Kamar mark tidak pernah di kunci,dan itulah yang selalu saja membuat arin bisa leluasa masuk-keluar sesuka hati.

Arin membuang nafas kasar ketika matanya menangkap sebuah benjolan besar dari arah bawah selimut.

Siapa lagi gerangan yang bersembunyi di dalam sana,kalau bukan mark.

"mark bangun!" suruh arin sambil menarik selimut navy itu.

Mark-mark,namja pemalas itu terlalu menyukai selimut lembut itu,bagaimana tidak!secara selimut itu adalah hadiah dari arin tahun lalu.

Mark menggeliat kecil, "masih pagi" sahut mark yang kembali menarik selimut dari arin.

"ihh kebiasaan kan..masa iya harus selalu pake cara yang sama?" kesal arin

"hm"

"MARK BANGUN"kali ini sebuah pukulan kasar mendarat di pantat mark.

"bangun-bangun-bangun..ihh banguunnnn" pukulan arin sekarang malah menjalar ke seluruh tubuh mark.

"yakk" mark berteriak akibat kesakitan. Dengan malasnya namja itu membuka mata dan duduk sebentar untuk mengumpulkan nyawa "-lo mau bangunin apa mau bunuh gue sih rin?"tanya mark dengan muka kusut ala dia.

"makanya kalo di suruh bangun ya ba--"

Kalimat itu terhentikan tatkala sebuah pelukan mark lakukan tanpa aba-aba "ini minggu rin" ujar mark dengan dagu yang bertopang di pundak arin. Di posisi itu,mark kembali menutup mata setidaknya untuk beberapa detik saja.

Jangan ada yang berfikir kalau arin akan terdiam seperti drama-drama. Ataupun jantungnya akan berdegup kencang layaknya cerita cinta. Tidak!!

Arin tak merasa kan apapun itu.

Arin hanya memutar bola matanya malas. Pelukan ini?selalu saja terjadi di kamar ini,dan selalu saja di pagi hari.

"udah peluknya?sekarang cepetan mandi. Antar aku ke taman" ujar arin mendorong tubuh mark

"bentar lagi rin. Kan gue masih mengisian energy ini" mark kembali memeluk tubuh kecil itu.

"modus aja terus-"arin mendorong kasar tubuh mark,lalu bangun dan menarik tangan mark "--cepetan mandi" lanjut arin

"iya iya tapi lepasin dulu. Sakit nih tangan gue di tarik-tarik. Bisa-bisa lepas tau ga"

"oke. Kalo gitu aku tunggu di bawah. Waktunya cuma 15 menit. Kalo lewat awas aja aku bocorin rahasia kamu sama tante jisoo"

"iye rin. Ngancem aja terus sampe gue mampus"

"ga usah ngebacot,cepetan"

"iya sayang"

"mesum"

.
.
.

"ma arinnya mana?" tanya mark. Sekarang namja tampan itu sudah rapi dengan baju santainya. siap untuk mengantar arin ke taman.

Tapi masalahnya sekarang. Malah arin yang mendadak hilang entah kemana,mark sudah mencari kesana-sini,sudah meneriaki,tapi tetap aja sosok si gadis bawel itu tidak terlihat.

Jisoo yang tadinya sedang menonton tv. Langsung melirik anak pertamanya itu "arin udah pergi sama jeno. Lagian kamunya lama" jelas jisoo.

Jeno,dia itu adik dari seorang mark lee.

Mark cengo sendiri mendengar jawaban jisoo.

Kebiasaan,seenak hatinya,bodoh,tidak sabaran. Pikir mark.

"kalo tau gini ngapain dia bangunin gue?kan buang-buang waktu aja..ahh arin awas lo gue balas" ujar mark pada dirinya sendiri.

"ma aku keluar dulu ya" mark pamitan sambil mencium tangan jisoo.

Kalian tau mark akan kemana?
Ya,dia akan ke taman menyusul arin.

Mark kesana menggunakan sepedanya. Terlalu malas berjalan dan terlalu repot untuk naik motor,pikirnya. Lagian jarak taman dan rumahnya tidak terlalu jauh juga.

Tak lama bersepeda akhirnya mark sampai di taman,seolah sudah tau dimana keberadaan arin. Mark meletakkan sepedanya asal di bawah sebuah pohon. Lalu berjalan sekitar 20 langkah ke depan.

Dan bisa di lihat sekarang oleh mark. Kalau arin sedang bermain dengan beberapa anak.

Ya,ini adalah kebiasaan arin setiap akhir pekan. Akan selalu datang ketaman,dan bercerita ataupun bermain dengan anak-anak di sana.

Bahkan juga tak jarang. Anak-anak meminta arin mengajari mereka pelajaran yang mereka tidak pahami di sekolah.

Pengabdi anak-anak,itu julukan dari mark untuk arin.

"sialan lo rin. Habis maksa gue,tau-taunya malah ninggalin" sebuah jitakan mark daratkan ke kepala arin. Sambil duduk si samping jeno dan arin. Yup,mark di apit oleh dua orang itu.

"mulutnya minta di tabok. Kan udah di bilangin jangan ngomong kasar di depan anak-anak" arin tak kalah kesalnya. Untuk menumpahi kekesalannya satu sentilan di layangkan arin ke arah bibir mark.

"ya habisnya lo ngeselin"

"lo aja yang kelamaan" jawab jeno.

Mark melirik adik,yang gantengnya sebelah-duabelas dengannya itu. "gue ngomong sama arin. Kenapa elo yang nyambar"

"gue cuma mau ngelindungin kak arin dari makh--"

"eleh! Pencitraan lo" potong mark cepat. Lalu berbaring manja di sana.

"bang mark awas kepalanya,.aku ga bisa liat" tegur seorang anak berpipikan bulat itu. Ya,gadis kecil bernamakan naeun itu,sedang menggambar dengan riangnya. Tapi tiba-tiba gambarnya tertutupi oleh kepala besar milik mark.

Mark yang sadar langsung tersenyum dan kembali duduk "eheh maaf dek!kirain abang itu bantal" ngeles mark

"bang mark buta ya?ini jelas-jelas buku gambar naeun. Masa di bilang bantal?" tanyanya polos

"ya namanya juga khilaf dek" bela mark.

Arin yang melihat kelakuan sahabatnya satu ini hanya bisa tersenyum geli, "ngeles" ucap arin di sambili mengacak-ngacak pelan rambut mark.

Jeno yang merasa di jadikan nyamuk hanya bisa diam mematung dengan ekspresi tak sukanya.

Kapan sih? Arin akan melirik jeno?

Jeno bosan sendiri,arin selalu saja melirik mark.

Apa gantengnya mark coba? Kerenan juga jeno,itu pikir jeno.

Jeno suka arin?

Itu rahasia umum kali.

Cuma mark sama arin aja yang ga peka-peka akan perasaan jeno.

Cuma mark sama arin aja yang ga peka-peka akan perasaan jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote sama comment nya jangan lupa🤗

Cerita klasik | Mark•Arin✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang