🏵
"STOP..udah turunin aku di sini aja, babay" teriak arin menepuk pelan punggung mark. Lalu turun dari sepeda menuju rumahnya yang memang berada tepat di depan rumah mark.
"ga mau ikut kita sekalian rin?" seru woojin yang juga sedang memarkirkan motornya.
"enggak aku kan ga sekolompok bareng kalian"
"gapapa rin gab-"
"udah di bilangin ga mau. Jangan maksa!" tekan arin lalu menghilang dari hadapan tiga cogan.
"huftt" sebuah tiupan lega arin hembuskan ketika tangannya berhasil menutup pintu rumah.
Sebenarnya arin ingin ikut mengerjakan tugas dengan mark dan woojin. Tapi..kan di sana ada hyungseob juga. Jadi arin tak bisa,dia terlalu malu untuk berada di sekitaran namja tampan itu. Terlalu menyesakkan dada jika terus melihat senyuman itu.
Tidak. Andai saja arin ikut,pasti dia akan gila di tempat.
Lebih baik menghindar,arin rasa setidaknya jantungnya masih bisa di kontrolkan.
Arin berjalan untuk masuk lebih dalam,mata arin sempat bermain-main sebentar untuk mencari keberadaan penghuni rumah lainnya.
"ma. Mama. Arin pulang" teriak arin.
Tapi sayangnya tak ada balasan dari penjuru manapun.Baiklah. Arin rasa sowon sedang keluar juga.
Jadi,tinggallah arin sendiri di dalam rumah.
Karna bingung ingin melakukan apa,jadi arin memilih untuk tiduran di sofa ruang tv sambil menonton drama korea ala kadarnya.
Sebenarnya arin bukan mengabdi drakor tapi karna bosan. Setidaknya untuk sekali saja biarkan dia melihatnya.
_
Di rumah mark.
Berbeda dengan mark dan woojin yang terlihat sibuk mengerjakan tugas. Hyungseob malah terlihat sedang bersantai di atas kasur mark sambil memainkan ponselnya.
Masa bodo kan.
Toh itu bukan tugasnya dia.Hyungseob kan cuma menemani woojin saja. Bukan ingin membantu. Mereka juga beda kelas kan.
Ting.
Di saat hyungseob sedang asik dengan dunia game nya. Tiba-tiba sebuah suara notif dari ponsel mark mengganggunya.
Hyungseob mengambil tanpa izin ponsel yang memang berada di dekatnya itu.
Dan bodohnya mark lagi.
Ponselnya tak memakai password.
Otomatis hyungseob sangat leluasa melihatnya.Rubah betina
Hyungseob mengerutkan keningnya samar ketika membaca nama kontak aneh tersebut.
Mark.
Aku lapar.
Masa mama pergi g ninggalin makanan,nyiksa bangetkan.
Beliin makanan.
Atau kalo ga anterin apapun yang ada di rumah kamu ke sini.
Ihh mark jangan di read.
Balas cepetan.
Gabut nih.
MarkIni arin y?
Hah?
Bodo.
jangan kumat.
Cepetan markonahEh ternyata beneran arin
GILA
BELIIN DULU AKU MAKANAN BARU BECANDAAHAHHA
G perlu ngegas juga rin
Oke.
Lo mau gue beliin apa?Apa aja yg penting bisa masuk k perut aku
Laper nihOke.
Tungguin ySip
Makasih mark,kamu yg terbaik😘_
Hyungseob tersenyum gemas melihat emoj menjijikan arin itu."mark,jin gue keluar bentar ya"
"oke"
.
.
.20 menit sudah semenjak arin mengirimi mark pesan.
"kemana dia?" gumam arin yang sudah mulai kesal.
Arin kembali meraih ponselnya,hendak ingin menghubungi mark lagi. Tapi tiba-tiba...
Ting..tong..
Bel rumah berbunyi.
"MARK"teriak arin kegirangan yang langsung berlari menuju pintu. Masa bodoh dengan penampilan ala kadarnya. Toh mark sudah terlalu sering melihat itu.
Arin membukakan pintu dengan senyuman yang mengembang di bibir tipisnya. Hah arin bisa merasakan bau makanan lezat dari balik pintu.
Rubah kecil yang menggemaskan,itu julukan mark.
"mark kok la--" terdiam mendadak "-hyungseob?" lanjut arin ketika sadar itu bukanlah sosok sang sahabat.
Hyunhseob! Namja yang di kaguminya sedang ada di depan rumahnya? Yang benar saja.
Tunggu.
Penampilan arin.
Oh itu sangat berantakan. Kaos kebesaran dan celana training pendeknya?oh ayolah hyungseob melihat penampilan memalukan itu.Dengan cepat arin kembali menutup pintu.
"sialan" umpat arin berusaha sedikit merapikan rambutnya.
Lalu kembali membukakan pintu "seob?ngapain di sini?" tanya arin gelagapan
"oh ini pesanan lo udah gue bawain"
"hah?"
"kan katanya lo tadi laper. Nih udah gue beliin makanan"
"eh?enggak aku ga pernah bilang gitu kok"
"pernah rin. Di chat tadi"
"apa?enggak seob. Aku ga pernah ngechat kamu. Aku cuma ngechat mark"
"nah itu inget"
"maksudnya?"
"ehehe tadi gue yang balas chat elo. Dan ini makanannya udah sampe"
Oh ayolah jantung arin hampir meledak melihat senyuman itu.
"btw. Lo lucu rin"
Ada typo? Maafkan..
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita klasik | Mark•Arin✓
Fiksi Penggemar"Arin itu segalanya bagiku" "dan Mark itu mulai saat ini adalah tujuan hidupku" __