[12]

871 124 5
                                    

🙈

"mark"

"mark"

"mark lee"

"ihhh markonah"

Mark yang seperti biasa. Sedang berusaha bergulat dengan alam mimpi harus terseret kembali ke dunia nyata gara-gara arin.

"apa sih rin? Mau nyontek nyontek aja ga usah ganggu" risih mark yang kembali berusaha membenarkan posisi tidurnya.

Oke.
Sekarang mereka sedang berada di kelas. Sedang mengerjakan soal latihan, tanpa pak sungwoo.

Arin mendengus sebal "bukan itu" lalu menarik kasar tangan kiri mark. Otomatis tubuh mark juga ikut sedikit tertarik.

"yaak ma--" oke.

Kalimat mark untuk saat ini terputus gara-gara telapak tangannya dengan intruksi dari arin sudah mendarat di perut arin.

Mark mengerutkan keningnya. Bingung kenapa arin melakukan ini?

"lo kenapa?"

"perut aku"

"ya perut lo kenapa--" mark dengan kurang hajarnya mengelus-elus perut datar arin "--ngidam?minta di elus cogan?wahh anak kita nendang-nendang rin" racau mark mulai semangat--lebih ke arah ngehalu sih.

Dengan cepat arin memukul tangan mark. Kembali menjauhkan telapak tangan lebar itu dari area perutnya.

"aww. Lo apaan sih? Tadi lo sendiri yang mau gue elus"

"bukan gitu"

"lalu apa?"

"kamu ngerasain sesuatu kan?"

Mark berfikir sejenak. seketika smirk mengembang di sana "anak kita nendang kan rin? Katanya dia min--"

"YAKKK DASAR MANIAK"

Teriak arin yang langsung bisa membuat semua mata melirik ke arah mereka.

"rin jangan berisik. Gue lagi pusing" tegur changbin selaku ketua kelas

"hehe iya maaf maaf--" membungkuk sedikit "--kamu juga" lanjut arin melirik mark dengan tajamnya.

"lah kok gue?kan lo sendiri yang teriak"

"tau ah."

"yee ngambek"

"bi--"

Kruukk~~

Suara aneh itu berhasil menghentikan kalimat arin.

Mark yang juga ikut mendengar suara itu langsung berusaha menahan tawa agar tak terlepas.

"lapaarr" rengek arin

"haha oh jadi ini alasannya"

"iya. Aku laparr mark! Tadi ga sempat sarapan"

"Salah sendiri"

"ihh jangan salahin aku. Lebih baik kamu beliin aku makanan di kantin"

Mark menaikkan alisnya samar "ogah"

"bantuin"

"ga. Suruh aja hyungseob lo sana"

"lah?kok bawa-bawa hyu-"

"ya lo kan berangkatnya bareng dia. Ya minta beliin dia lah. Salah siapa lo ga sarapan? Salah dia. Siapa suruh jemput pagi banget?"

Raut wajah arin mulai terlihat berubah. Agak sedikit cemberut "kalo ga mau yaudah. Ga usah ngegas" cibir arin yang langsung meraih ponselnya dari dalam almamater.

Cerita klasik | Mark•Arin✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang