[28]

924 111 14
                                    

🙈

Akhirnya bibir yang dari dulu hanya bisa di pandangnya, sekarang bisa tersentuh kan juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya bibir yang dari dulu hanya bisa di pandangnya, sekarang bisa tersentuh kan juga.

Bibir cherry itu terasa lembut. Sangat.

Bibir yang biasa nya hanya terus mengeluarkan keluhan padanya, sekarang bisa tercicipi juga.

Mark suka kemanisan bibir ini.

Untuk kali ini, Mark juga suka dengan rasa hangat yang seolah sedang memanaskan sesudut ruang dadanya. Terasa sesak, tapi juga nikmat.

Mark suka dengan sengatan listrik yang seolah sedang menyetrum seluruh salurah darahnya. Terasa bergetar, tapi juga memabukkan.

Tak ada kekasaran di sana.
Tak ada juga ketergesaan.

Yang terlihat hanya mereka yang saling melumat dalam tempo pelan.

Tangan mark yang setia memegangi tengkuk arin.

Dan

Tangan arin yang hanya bisa beremas pelan kaos mark.

Arin juga merasakan hal yang sama.

Hati yang sama hangat nya dengan mark.

Hanya saja arin merasa kan sensasi yang berbeda. Sangat berbeda.

Tak sama dengan rasa ketika hyungseob mencium nya.

Ini beda.

Di hyungseob tak ada kata 'deg-deg an'. Yang ada hanya 'keterkejutan'.

Di hyungseob tak ada kata 'pelan'. Yang ada hanya berusaha mengambil paksa bibir arin.

Berbeda dengan mark.

Arin bisa rasakan kalau mark sedang menyalurkan 'rasa' nya. Bukan 'nafsu' nya.

__

"jen panggil abang kamu dulu sana. Sekalian kak arin di suruh pulang soalnya udah gelap." perintah jisoo pada jeno yang sedang asik bermain ps dengan sang ayah. Taeyong.

"mama panggil sendiri aja. Ini kita lagi seru" bukan jeno yang menjawab. Tapi taeyong yang kembali memerintah.

Jisoo membuang nafasnya pelan.

Ini nih yang paling jisoo tidak suka dari suami dan anaknya itu. Kalau main suka lupa waktu.

Setelah meletakkan mangkok nasi nya di atas meja. Jisoo pun beranjak pergi menuju kamar mark.

Dan sial nya lagi.

Ayolah tuhan

Pintu kamar mark tak tertutupi sama sekali

Pintu itu terbuka lebar, seolah memang sengaja terbuka agar jisoo bisa melihat kejadian itu.

Kejadian dimana sang anak pertamanya sedang bercumbu dengan tetanggannya sendiri.

Cerita klasik | Mark•Arin✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang