🐌
"SAYANG... HYUN NGOMPOL LAGI"
"yakk ayah. Hyun ga ngompol" kesal Hyun pada sang ayah yang terus mendebat kalau dirinya mengompol.
"jangan bohong. Itu basah basah apa?" balas mark tak mau kalah.
Mau nya bagaimana?
Berharap di antara mereka akan ada yang mengalah?
Maaf
Tak semudah itu.
Karna mereka sama-sama keras kepala. Belum lagi mark memang hoby merusak mood putra nya.
"ayah ini ketumpa--"
"celana kamu juga"
"AYAAAHHH"
Arin yang sedari tadi memang menyaksikan berdebatan itu di daun pintu hanya membuang nafas pelan.
Dua bayi besarnya bertengkar lagi. Benar-benar menggemaskan sekaligus mengesalkan.
Arin akhirnya memilih mendekat,berjalan ke arah ranjang sang putra lalu melipat dua tangannya di depan dada.
"diam" perintahnya pada dua makhluk sempurna tersebut.
Mark dan Hyun langsung diam. Melirik arin secara bersamaan "bunda... Ayah duluan"
"jadi? Apa benar kalo Hyun ngompol?" tanya arin yang masih setia berdiri gagah sendirian di sana.
Hyun menggeleng mantap "ayah batu bun. Udah Hyun bilangin tadi ketumpahan air waktu Hyun mau minum. Tapi ayah masih aja nuduh Hyun"
Arin menggeleng sebentar. Lalu melirik tajam ke arah sang suami yang entah sejak kapan sudah mengeluarkan cengiran khas milik nya.
"hehe ampun yang ampun"
"kebiasaan--" arin dengan tak segan nya menarik kasar kuping kanan mark. Membuat sang empu harus mengaduh kesakitan. "--lain kali jangan gitu. Kasian Hyun nya" lanjut arin.
"iya yang iya. Habis nya Hyun lucu sih kalo lagi marah"
"berani ngejawab la--"
Belum juga arin menyelesaikan kalimat nya mark sudah lebih dulu melarikan diri dari kamar Hyun.
Hyun yang sedari tadi diam. Langsung berdiri dan memeluk sosok sang bunda, Arin.
Arin tak menolak ketika tubuhnya di hantam oleh hyun. Dia sangat menerima. Buktinya saja pelukan balasan arin berikan.
Cukup dengan acara pelukan paginya. Arin menarik sedikit tubuh Hyun agar menjauh dari nya
"yaudah Hyun sekarang mandi ya. Mau bunda yang mandiin atau mandi sendiri?"
"Hyun mandi sendiri aja bun"
▪
Di meja makan tak ada yang berubah.
Masih dengan hari-hari sebelumnya. Masih dengan keadaan dan aura yang sama tiap hari nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita klasik | Mark•Arin✓
Fanfic"Arin itu segalanya bagiku" "dan Mark itu mulai saat ini adalah tujuan hidupku" __