[29]

857 102 14
                                    

🙈

Arin tersenyum menang melihat tampilannya di cermin.

Masih tetap imut walaupun tak seimut dulu. Pikirnya

Dengan girang nya arin mulai berjalan menuju pintu balkonnya. Menghela nafas sebentar lalu membuka pintu itu lebar.

Menghirup sejenak udara segar yang di milik pagi. Lalu melirik sejenak arah kamar mark yang memang pintu balkonnya masih terlihat tertutup rapat.

Arin tersenyum sebentar.

Pasti masih tidur. Pikirnya.

Lalu kembali melangkah masuk ke kamar sekedar ingin mengambil ransel pink nya. Lalu keluar.

"wahh wahh lihat anak siapa itu? Kenapa kamu imut sekali hari ini sayang?" heboh sowon ketika melihat arin sedang menuruni tangga.

Tepat di tangga terakhir. Arin membalas perkataan sowon dengan sebuah senyuman. Sebelum akhirnya dia ikut bergabung untuk sarapan.

"kamu berpenampilan kayak gini. Bukan gara-gara mark kan?kalian ga pacaran kan?" suara berat sang ayah mulai ikut terdengar penasaran.

Arin yang sedang mengunyah rotinya hanya melempari seungcheol dengan cengiran cantik ala dia.

"papa tenang aja aku sama mark ga bakal pacaran kok. Kita cuma temenan, tapi rasa pacar..hahhahah" canda arin. Yang langsung melesat kabur sebelum seungcheol meneriaki nya.

Hahaha
Terasa menyenangkan menggoda seungcheol hari ini, pikir arin.

Arin membuka gerbang rumah mark dengan wajah yang masih terlihat memancarkan kebahagiaan. Menutup kembali. Dan mulai melangkah lagi untuk segera masuk.

Tolong ingatkan.

Kalau arin memang sudah tau password pintu rumah mark. Jadi tanpa perlu repot memencet bel. Arin langsung saja menekan beberapa tombol angka. Setelahnya dia masuk.

"pagi om taeyong, tante jisoo sama jeno" sapa arin ramah pada tiga sosok penghuni rumah yang memang sedang melakukan ritual sarapan keluarga mereka. Ya meskipun mark tak ada.

"pagi rin"_jisoo

"wahh kak arin kuncir dua nya cantik kak. Pasti gara-gara postingan bang mark semalam ya" goda jeno.

"hehe kamu mah. Mark mana? Kok belum turun?" pertanyaan itu lebih arin tujukan pada jisoo

"ada di kamar sayang"

"oh yaudah tan. Arin ke kamar mark sekarang ya"

Hendak arin ingin menaiki tangga tiba-tiba jisoo meneriakinya.

"kenapa tan?"

"kamu hari ini berangkatnya bareng jeno aja ya. Soalnya mark ga sekolah"

"lah kenapa?"

"bang mark demam kak"

"APA?" terik arin refleks.

"semenjak semalam panas nya ga turun-turun. Jadi ga memungkinkan buat dia sekolah hari ini. Oh iya sekalian aja kamu izinin ya rin"

"yaudah arin ke atas ya"

Belum sempat mendengar jisoo meng'iya'kan perkataan nya. Arin langsung saja berlari ke arah kamar mark.

Ceklek'

Kali ini arin membuka pintu secara pelan. Karna dia takut membangunkan mark dari tidurnya.

Arin membuang nafas pelan ketika melihat sebuah sosok yang sedang terlelap lelah di atas ranjang sana.

Terlihat juga beberapa obat penurun panas + baskom kecil di atas nakas.

Cerita klasik | Mark•Arin✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang