🏵
"rin kantin bareng yuk" ajak seorang gadis cantik bernametag kan 'yehana kim' .
Arin yang sedang membereskan bukunya hanya mengangguk untuk mengiyakan ajakan yehana.
Tak lama juga arin selesai dengan kegiatannya,dan mulai bangkit "eh rin marknya ga di ajak sekalian?" tanya yehana menunjuk sosok mark yang tertidur pulas di atas meja dengan matanya.
Arin mengikuti arah tatap yehana,menghela nafas pelan. Lagi lagi namja itu tertidur bahkan rasanya arin baru saja membangunkannya beberapa menit yang lalu, ketika pelajaran pak seungwoo berlangsung,tapi sekarang namja itu kembali lagi berlari menghampiri alam mimpi.
Kenapa mark tidak tinggal selamanya saja di alam mimpi?pikir arin.
Tapi sekesal-kesalnya arin pada mark.
Arin masih sadar kalau mark itu sahabatnya"mark bangun.kamu mau tidur berapa lama lagi sih?kantinn yuk" ajak arin sedikit menggoyangkan badan mark.
"hm"
"yaudah di tinggalin nih,ga ada nitip-nitip. Kalo mati kelaparan tanggung sendiri"
"hm!kalo mati tinggal gue hantuin"
"ihh mark! Aku hitung sampe 5 kalo masih ga bangun,bakal aku aduin tante jisoo"
Jisoo?
Oke itu nama mama mark.
Juga nama keramat yang selalu bisa membuat mark tunduk pada arin.Mark langsung bangun cepat "udah ayo gue laper" ucap mark yang menarik tangan arin untuk pergi ke kantin bersama.
"perasaan gue yang ngajak. Kenapa malah gue yang di tinggal?"_yehana.
.
.
."huwaa arin pesenin gue sekalian ya. Kayak biasa" teriak mark yang sudah mengambil star untuk duduk di salah satu meja kosong.
Arin yang memang sudah biasa di suruh-suruh oleh mark hanya memutar bola matanya malas. Sudahlah!mau bagaimanapun arin masih sadar mark itu sahabatnya.
Arin yang memang sedang antri bersama yehana hanya bisa menunggu sambil sekali-kali bercerita ringan.
"eh-eh hati-hati dong" sebuah seruan suara wanita terdengar dari arah belakang arin.
Arin dan yehanapun menoleh "iya-iya maaf!gue ga sengaja. Soalnya lagi buru-buru juga. Laper gue yeon" sahut suara yang lebih berat sambil cengengesan ganteng ke arah gahyeon.
Gahyeon hanya mendengus sebal "untung ganteng" umpat gahyeon kesal.
Arin masih saja terdiam memandangi ke arah sang namja. Meskipun perdebatan kecil itu sudah selesai semenjak tadi. Tapi,tetap saja entah kenapa mata arin terlalu susah untuk beralih dari sosok tampan itu.
"arin!matanya bisa di jaga ga?" sindir gahyeon
Sindiran itu otomatis bisa mengalihkan pandangan arin dari sang namja,dan di saat yang sama malah sekarang namja itu yang melirik arin.
"emang mata arin kenapa?"tanya sang namja
"hah!! Mata aku?mata aku ga kenapa-napa kok yeon!kamu apaan sih" gugup arin langsung kembali membalikan badannya ke arah depan.
"arin kenapa?"bisik sang namja tepat di telinga gahyeon
"dia liatin elo bego"
"hah masa?"
"kan udah gue bilang kalo arin itu kaya suka sa--"
"ihh gahyeon aku denger omongan kamu ya!enggak. Aku kan udah bilang kalo aku ga pernah suka sama hyungseob" potong arin cepat. Yang memang sedari tadi memguping bisikan gahyeon dan hyungseob yang lumayan keras.
'ngeles lagi' _ batin yehana.
__
Setelah cukup lama antri,akhirnya arin bisa juga mendapatkan makan siangnya+makan siang mark juga. Arin berjalan menuju meja yang telah di duduki mark dengan cepat.
"ini" beri arin pada mark dengan muka datarnya.
Oh ayolah.
Mood arin mendadak rusak gara-gara kelakuan gahyeon tadi.
Dia tidak suka di tuduh seperti itu!Ya meskipun itu sepenuhnya tidak bisa di katakan sebagai tuduhan.
Tapi tetap saja,arin merasa kalau gahyeon menuduhnya menyukai sang ketua osis,hyungseob."makasih yewon ku--" mark mengambil semangkuk sup rumput laut kesukaannya "--btw!tu muka kok datar banget?ga ada ekspresinya sama sekali,sakit lo?" tanya mark.
Arin yang ingin memasukan sesendok nasi ke mulutnya langsung tertahan "bukan urusan kamu. Makan aja yang banyak jangan urusin aku"
"dih..ngegas nih bocah!gue nanya baik-baik arin sayang" tekan mark yang langsung mencubit kedua pipi arin.
Arin yang selalu saja di perlakukan seperti itu hanya bisa diam,dengan mata yang menatap tajam ke arah mark "ga usah pake sayang-sayang. Aku bukan pacar ka--"
"tapi lo sahabat gue" jawab mark cepat. Mengedipkan sebelah matanya pada arin.
Oh ayolah andai saja.
Kedipan itu mark berikan untuk gadis-gadis sekolahan,pasti mereka jatuh cinta di tempat pada sosok mark.Tapi sayang,kedipan mematikan itu tidak pernah mempan di arin.
Arin sudah terlalu sering melihatnya,jadi biasa saja.
Malah itu terlihat sedikit mesum,pikir arin."maniak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita klasik | Mark•Arin✓
Fanfic"Arin itu segalanya bagiku" "dan Mark itu mulai saat ini adalah tujuan hidupku" __