🐾
Hari sudah sangat petang. Tapi sosok arin masih saja betah membiarkan seragam sekolah menempel pada tubuhnya.
Merasa masa bodo juga dengan tubuhnya yang mulai mengigil gara-gara terlalu lama berdiam diri di balkon kamarnya dalam cuaca hujan ini.
Arin tak peduli itu semua sekarang.
Dia hanya sedang menunggu mark pulang.
"yatuhan sayang kamu nanti bisa masuk angin" tegur sowon khawatir.
Tak mengindahkan teguran sowon. Arin masih berdir di sana dengan mata yang setia menatap ke arah kamar mark.
Sowon menghela nafas pelan. Terlalu kasihan melihat anak gadisnya bersikap seperti ini-- Seolah tak memiliki semangat hidup.
"kamu tau kenapa semuanya bisa jadi kayak gini?"
Kali ini arin berbalik menatap sowon "maksud mama"
Sowon tersenyum pelan, lalu menangkap dua pipi arin, menatap mata anak gadisnya lekat "itu karna kamu ngambil keputusan berdasarkan pikiran, bukan hati--"
"--mama tau tanpa harus kamu beritahu. Kalo memang benar adanya. Hati kamu itu sebenarnya nolak kehadiran hyungseob, tapi kamu seolah tak peduli, malah terus maksain diri buat terus suka sama hyungseob kan"
"ma.." nada itu terdengar seperti sedikit ada aura ketakutan
"gapapa sayang. Kamu udah dewasa, mama ga marah kamu diam-diam pacaran. Mama cuma sedih aja, karna kamu milih cinta pertama yang salah"
"maaa....."
"mama juga ga bakal ngasih tau papa. Kamu tenang aja"
Tangis arin seketika pecah lagi "hikss..maafin arin ma..arin terlalu labil hiks"
Sowon kembali tersenyum pelan.
Merasa sesak ketika melihat arin seperti ini.
Sowon bisa rasakan betapa ketakutannya arin saat ini."udah sana temuin mark--" sowon membalikkan tubuh arin kembali menghadap kamar mark "--dia udah pulang"
Arin tersenyum paksa. Sebelum akhirnya dia mengangguk dan berlari membelah derasnya hujan.
🐾
Mark melepas sepatu sekolahnya yang memang sudah sangay kebasahan. Tubuhnya juga mulai menggigil gara-gara terlalu lama berada di bawah jutaan hujan tanpa adanya pelindung.
"mark pulang" seru mark cepat melewati jisoo dan taeyong begitu saja.
Taeyong mendengus sebal, melihat tingkah anak nya yang sangat suka keluyuran itu.
"papa udah bilang berapa kali sih? Kan udah di suruh dari dulu buat nasehatin mark dan jeno agar ga suka keluyuran"
"santai pa. Mungkin mark tadi kerkom dulu sama temen-temennya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita klasik | Mark•Arin✓
Fanfiction"Arin itu segalanya bagiku" "dan Mark itu mulai saat ini adalah tujuan hidupku" __