🙈
Seob^
Yang
Sayang
Bangun yang udah pagi iniHehe
Udah bangun, dari tadi malahLah ketawa.
Balas kek manggil aku sayang nya
Yahh..telat dong akunya bangunin😅Dihh..
Apaan sih
Hehe..gpp telat2 kan masih tetp aku bacaIya jg sih.
Ywdah udahan dulu y aku mau mandi buat siap2 jemput pacarHahahaha
Apaan sih. Yaudah mandi yg bersih.Siap tuan putri❤
💞
_
_Hyungseob tersenyum manis melihat balasan arin. Sungguh hyungseob tak berbohong kalau benar dia menyukai gadis berpipi chubby itu.
Hyungseob suka cara polos arin yang selalu bisa meredam api cemburunya. Dia suka arin yang selalu terlihat manis dalam membalas chat nya.
Meski sadar hubungan mereka terjalin diam-diam, hyungseob tetap bersyukur karna memilikinya. Si gadis kuncir kuda.Hyungseob tak apa jika banyak temannya yang selalu menyudutkan dirinya karna selalu kalah dari mark. Sungguh tak apa bagi hyungseob. Karna dia tak peduli. Toh nyatanya tanpa mereka sadari arin hanya miliknya sendiri, bukan milik mark lee.
Hah
Sudahlah.Ayo kita lihat keadaan arin sekarang.
Gadis cantik itu terlihat sedang sibuk mengeluarkan isi lemarinya. Pasalnya dia bingung ingin memakai baju yang mana dalam acara kencan pertamanya dengan sang pacar, tuan ahn.
"hah..sudahlah" kesal arin. Habisnya dia lelah sendiri memikirkan baju yang akan dia kenakan nanti.
Dengan langkah yang lumayan bernada kesal arin meraih handuknya lalu menghilang di balik pintu kamar mandi.
15 kemudian...
Dan akhirnya ini lah menampilan final seorang choi arin.
"wihh dek. Kamu lucu banget sumpah" sebuah suara yang lumayan terdengar asing di telinga arin, menjadi penyambut pertamanya ketika turun dari tangga.
"kak jiho"
"hai dek" sapa jiho basa-basi
"kak jiho kenapa bisa ada di sini?" tanya arin ketika dia sudah duduk berdampingan dengan jiho di sofa ruang tamu.
"ga tau. Di suruh si jahe"
"ohh..yaudah kak arin duluan ya" pamit arin
"mau kencan ya rin"
"ihh kak jiho apa-apaan sih? Engga kok" bela arin.
"ngeles aja kamu. Yaudah pergi sana nanti mark nya lumutan nungguin kamu" balas jiho dengan nada menggoda. Arin yang di goda hanya terdiam mematung.
Merasa ada sesuatu yang mengganjal di hatinya ketika jiho menyebutkan nama 'mark'.
Ada rasa yang entah apa? Terasa sedikit menyesakkan mungkin. Hah sudahlah.
"assalamualaikum" pamit arin cepat yang langsung berlari pelan untuk keluar dari area rumah.
"arin kenapa ji?" tanya sowon yang baru saja keluar dari kamarnya.
"ga tau tan. Salting mungkin gara-gara jiho nyebut nama mark. Kayaknya juga mereka mau kencan"
"ohh"
.
.
.Di lain sisi.
Hyungseob terlihat santai bersender di depan tangga kedai eskrim. Sekedar ingin menunggu arin yang katanya sudah dekat.
Sambil menunggu, Hyungseob memilih memainkan sejenak ponsel pintarnya.
"HYUNGSEOB" sebuah teriakan lantang terdengar dari arah depan sana. Dengan cepat hyungseob melirik seorang gadis yang meneriakinya tadi sedang berlari lari kecil menuju arahnya.
Sebuah senyuman gemas terlihat jelas terpampang di wajah tampan hyungseob. Merasa gemas dengan tingkah + penampilan arin saat ini yang menurutnya sangat sangat lah lucu.
"hahh...melelahkan sekali" keluh arin.
"makanya jangan lari lari sayang" sahut hyungseob memberika elusan pelan di sekitaran poni arin.
"hehe. Habisnya aku ga enak"
"alah santai aja kali kalo sama aku--" hyungseob meraih tangan kanan arin lalu menggenggamnya "-yaudah ayo"
"hehe ayo"
"boleh aku ngomong sesuatu?"
"apa?"
"kamu cantik hari ini"
"hah"
__
Mina ngucapin makasih buat MARK dalam pidatonya.Aku mendadak ga semangat buat bikin moment arin sama mark. Sumpah..
Berasa gimana gitu!!
.
Ada typo? Maafkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita klasik | Mark•Arin✓
Fanfic"Arin itu segalanya bagiku" "dan Mark itu mulai saat ini adalah tujuan hidupku" __