"Tada~"
Sofie muncul sambil memamerkan KTP barunya pada Brotis, sejak memulai masa kuliah. Eiliyah, Agam, Sofie dan si kembar Mahya sepakat untuk memberi nama geng mereka dengan nama Brotis. Entah apa makna dari nama itu karena Sofie yang menciptakannya dan keempat sahabatnya hanya menurut saja.
Kini mereka berlima sudah resmi menyandang status sebagai Mahasiswa dan Mahasiswi di Universitas Persada seperti janji mereka dulu.
"Cih, pamer" dengus Agam kemudian mengeluarkan KTP miliknya dari dalam dompet.
Eiliyah dan si kembar pun juga melakukan hal yang sama.
Sofie tersenyum senang karena semua anggota Brotis telah sama-sama memiliki KTP. "So, kapan kita ke night club?" Tanya Sofie menaik turunkan kedua alisnya.
"Dasar gila, lu desak-desak kita buat buruan bikin KTP cuma karena itu?" Tanya Eiliyah.
"Iyalah, apalagi. Gak mungkinkan cuma demi bisa ikut pemilu tahun depan?" Sahut Sofie.
"Oke ladies, gimana kalau malam ini kita ke night club?" Tanya Agam merangkul pundak Eiliyah dan Sofie.
"Setujuuu" jawab Sofie penuh semangat.
"Girang amat lu bule" Enggar mengacak-acak rambut Sofie hingga berantakan.
********
Seperti janji mereka, malam ini Brotis datang ke salah satu night club terkenal di ibu kota. Sofie sudah berdandan super seksi untuk penampilannya malam ini sementara Eiliyah menggunakan dress bermotif daun selutut dengan sneakers berwarna putih menghiasi kakinya. Tampilan Eiliyah sangat casual dan santai juga tidak berlebihan membuatnya terkesan sangat imut.
"Yuk masuk" ajak Agam merangkul pundak Eiliyah.
"Pokoknya entar di dalam lu jangan jauh-jauh dari kita ya Sof, bahaya buat newbie kayak lu kalau di lepas sendiri di sini. Bisa habis jadi mangsa lelaki bangsat" ujar Erlan memperingati.
"Dih kayak kalian bukan newbie aja" dengus Sofie.
Agam, Erlan dan Enggar saling lirik sambil cengengesan. Sebenarnya ini bukan kali pertama mereka masuk ke tempat itu. Sejak masih SMA dulu ketiga pemuda itu sudah sering datang ke night club dengan menyogok penjaga agar membiarkan mereka masuk.
"Ngapain adik lu di ajakin ke sini?" Tanya penjaga yang sepertinya sudah mengenal Agam.
Mereka semua saling lirik merasa bingung dengan perkataan penjaga itu.
"Mana adik gue?" Tanya Agam yang tak merasa mengajak Aiza ke sana.
"Ini bukannya adik lu?" Tunjuknya pada Eiliyah.
Mereka berempat menatap Eiliyah kemudian tertawa terbahak-bahak.
"Enak aja Om, gue ini bukan adiknya. Nih lihat gue udah punya KTP" sewot Eiliyah langsung memperlihatkan KTP miliknya.
"Sorry, gue pikir lu adiknya. Habisnya lu kayak anak sekolah sih" ucap Penjaga itu.
Tidak ingin berdebat lagi, Agam langsung menarik Eiliyah masuk ke dalam night club.
"Makanya Ei, dandanan lu jangan kayak abg baru netes gitu dong. Lihat gue" Sofie memutar tubuhnya.
Eiliyah membayangkan dirinya berpakaian seksi seperti Sofie lalu dia bergidik ngeri sendiri. "Ogah" cetus Eiliyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
FriendZone?✔️ (PDF)
General FictionKami sudah saling mengenal semenjak terlahir ke dunia, mulai berteman semenjak mengerti akan kehidupan.. Bertahun-tahun menjalani persahabatan dengannya dan entah mengapa tiba-tiba perasaan itu muncul. Cinta.. Bagaimana aku akan mengatasimu? Aku ter...