CHAPTER 27

3.9K 530 61
                                    

Eiliyah duduk seperti seorang terdakwa dikelilingi oleh sahabat-sahabatnya yang sejak tadi tidak juga mengalihkan tatapan mereka darinya sejak gadis itu mengatakan tentang rencana pernikahannya dengan Kendra, hanya Agam yang memilih untuk duduk menjauh. Mereka memang mengetahui jika Eiliyah menerima perjodohan dengan Kendra tapi mereka tidak menyangka jika hubungan Eiliyah dan Kendra akan berjalan secepat ini. Pernikahan,, suatu hubungan yang sangat sakral akan Eiliyah lalu bersama Kendra.

"Lo.. hamil ya Ei?" tanya Enggar dengan tatapan menyelidik.

Mereka semua langsung menatap tajam Enggar.

"Apa? Gue kan Cuma tanya" elak Enggar.

Erlan memukul kepala saudara kembarnya itu. "Pikir dulu sebelum buka mulut"

"Jadi kenapa tiba-tiba Ei mau nikah sama Kendra? Gue tau kalian dijodohin tapi kenapa harus secepat ini bahkan kuliah Ei aja belum kelar. Ei kenal Kendra belum lama, yakin udah mau nikah aja?"

"Gue yakin dan keputusan gue udah final. Gue emang belum lama kenal Mas Kendra tapi gue tau dia pasti bisa bahagiin gue" jawab Eiliyah mantap.

"Ya udahlah kalau emang itu keputusan Ei, sebagai sahabat kita Cuma bisa kasih support dan mendoakan supaya pernikahannya langgeng" cetus Erlan.

"Tapi nikah muda? Serius lo udah beneran siap?" tanya Enggar sekali lagi.

"Gue siap Nggar, lagi pula setelah gue pikir-pikir seru juga nikah muda. Jadinya entar kalau gue udah punya anak pas anak gue udah gede gue belum tua-tua amat" jawab Eiliyah santai.

Hanya Sofia dan Agam yang tidak berkomentar apa-apa. Sofia memang sengaja menahan diri karena dia akan bicara dengan Eiliyah saat mereka berdua saja sementara Agam terlalu kaget atas pemberitahuan Eiliyah tentang rencana pernikahannya.

"Jadi kapan pernikahan lo sama Kendra?"

"Bulan depan"

"Secepat itu?" lagi-lagi mereka dibuat kaget.

Agam tiba-tiba berdiri setelah mematikan rokoknya. "Gue cabut" Agam pergi begitu saja tanpa menghiraukan teman-temannya. Mereka hanya bisa menatap kepergian Agam.

***

"Lo benar-benar yakin sama keputusan lo ini?" tanya Sofia saat hanya berdua saja.

Eiliyah memutar bola matanya, entah sudah berapa kali dia menjawab pertanyaan yang sama dari sahabat-sahabatnya kecuali Agam yang tidak menanyakan apapun padanya.

"Menikah itu bukan hal main-main Ei, lo bakal menjalani sisa hidup lo bersama Kendra. Lo udah sangat yakin? Lo nerima lamaran Kendra bukan sebagai pelarian aja kan?"

"Gue udah yakin banget sama keputusan ini Sof"

"Tapi lo masih cinta kan sama Agam? Gak seharusnya lo menikah saat hati lo masih buat cowok lain"

"Gue akan lupain Agam dan belajar untuk mencintai Mas Kendra"

"Kenapa lo gak coba sekali aja buat ngungkapin perasaan lo ke Agam, selama ini kita Cuma berspekulasi aja Ei. Kita belum tau perasaan Agam sesungguhnya. Coba sekali aja ungkapin ke Agam sebelum semuanya benar-benar terlambat" usul Sofia.

Eiliyah menggeleng. "Gue udah tau jawabannya" dia mengingat saat tidak sengaja mendengar perkataan Agam di bengkel Ucok tempo hari. Hal itu sudah cukup memupuskan harapan Eiliyah, tanpa dia ungkapkan pun Eiliyah sudah tau apa jawabannya karena Agam sendiri sudah menegaskan jika perasaannya terhadap Eiliyah tidak lebih dari sebatas teman.

Sofia memeluk Eiliyah. "Gue harap lo bisa bahagia dengan Kendra, semoga dia memang jodoh lo sebenarnya"

***

FriendZone?✔️ (PDF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang